Photo by senivpetro from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Human immunodeficiency virus, atau HIV, telah diketahui setidaknya sejak tahun 1980-an, tetapi mitos dan stigma tentang cara penularannya masih ada sampai sekarang. Kebanyakan orang tahu bahwa virus ini umumnya menyebar melalui kontak seksual dan penggunaan narkoba suntikan. Tapi apakah ada perilaku lain yang bukan faktor risiko atau tidak menularkan virus?
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi HIV memiliki tingkat hasil positif yang tinggi pada tes alergi kulit, dibandingkan dengan orang tanpa infeksi HIV.
Baca Juga:
HIV menyebar melalui cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani (termasuk cairan pra-seminal), cairan vagina, dan ASI. Virus dapat ditularkan ketika cairan tersebut bersentuhan dengan selaput lendir di rektum, vagina, penis, atau mulut orang lain. Sementara HIV dapat menyebar selama seks anal atau vaginal, seks anal lebih berisiko karena ada lebih banyak trauma dan iritasi pada selaput lendir.
Meski risikonya rendah, HIV juga bisa menular melalui seks oral. Penularan HIV dapat terjadi selama ejakulasi ke dalam mulut, atau jika ada sariawan, gusi berdarah, luka kelamin, atau penyakit menular seksual lainnya.
Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat menurunkan risiko penularan HIV, bila digunakan dengan benar. Kondom jelas menawarkan perlindungan yang signifikan. Namun, kondom bisa rusak saat robek, kedaluwarsa, atau jika tidak digunakan dengan benar.
Virus juga dapat menyebar jika cairan yang terinfeksi bersentuhan dengan jaringan yang rusak, seperti luka di kulit, atau jika darah yang terinfeksi dipindahkan dari jarum suntik. Melakukan suntik narkoba dengan orang yang terinfeksi dan berbagi peralatan berisiko tinggi. HIV dapat ditemukan pada jarum bekas yang sudah dipakai selama 42 hari.
Kehamilan adalah faktor risiko lain yang harus diperhatikan. Sementara HIV dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi ke bayinya selama kehamilan, melahirkan dan menyusui, pengobatan menurunkan kemungkinannya hingga kurang dari 1 persen.
Ada sembilan cara virus tidak dapat menyebar yang perlu kamu ketahui.
1. Ciuman dan Sentuhan
Ciuman dan pelukan sosial tidak menimbulkan risiko penularan. Selain itu, berhubungan seksual dengan seseorang tanpa bertukar cairan tubuh yang terinfeksi tidak menyebarkan virus. Satu-satunya saat ciuman berisiko adalah ketika orang yang terinfeksi HIV memiliki luka terbuka atau keduanya mengalami pendarahan mulut, tetapi orang dengan kondisi hamper tidak mungkin melakukan ciuman.
2. Berbagi Ruangan
Setiap kontak biasa dengan seseorang yang terinfeksi HIV, termasuk berbagi kamar mandi, adalah aman. Namun, disarankan untuk tidak berbagi pisau cukur atau sikat gigi. Meskipun HIV sangat sulit menular melalui media ini, namun jika seseorang yang terinfeksi melukai dirinya sendiri saat bercukur atau mengalami gusi berdarah, hal itu dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis B dan C.
3. Berbagi Makanan atau Perkakas
Virus tidak dapat bertahan hidup di permukaan, jadi berbagi peralatan dan barang-barang rumah tangga lainnya tidak akan menyebarkan HIV. Kamu dapat berbagi makanan dengan seseorang yang terinfeksi tanpa khawatir.
4. Air liur, Keringat, atau Air Mata
Air liur, keringat, dan air mata orang yang terinfeksi tidak membuat kamu berisiko terinfeksi HIV.
5. Membantu Orang dengan HIV yang Sedang Mengalami Luka
Mengenakan sarung tangan saat melakukannya sangat ideal; tetapi meskipun darah orang tersebut bersentuhan dengan kulit kamu yang utuh, kamu tidak perlu khawatir. Hal ini karena perlu ada luka atau abrasi agar virus bisa melewati lapisan kulit. Jadi jangan ragu menolong orang lain Ketika tangan kita tidak ada luka.
6. Air keran
Menyeruput dari air keran setelah seseorang yang mengidap HIV menggunakannya dianggap sebagai kontak biasa dan tidak akan menyebabkan penularan.
7. Nyamuk dan Serangga Lainnya
Virus ini tidak hidup pada serangga atau kutu.
8. Kursi Toilet
HIV tidak dapat bertahan hidup di permukaan, jadi ini bukan masalah.
9. Transfusi Darah Modern
Darah yang disumbangkan disaring dan dibuang jika hasil tesnya positif untuk HIV. Teknologi canggih telah membuat skrining semakin sensitif dalam mengidentifikasi virus. Jadi kamu tidak perlu kuatir terinfeksi HIV saat menerima transfusi darah ya.
Sumber: 9 Ways HIV Is Not Spread