Photo by Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Selama 40 tahun terakhir telah terlihat peningkatan dramatis dalam pengobatan HIV dan bagaimana orang-orang memahami tentang isu ini. Juga, ada banyak orang dengan HIV (ODHIV) memiliki kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan mereka yang memiliki status negatif HIV.
Ketika viral load sangat rendah sehingga tes tidak dapat mendeteksinya, orang tersebut tidak dapat lagi menularkan HIV, selama mereka terus meminum obatnya.
Baca Juga:
ODHIV yang menerima perawatan paling mutakhir biasanya dapat menikmati kehidupan sosial dan kehidupan profesional sepenuhnya, selama mereka disiplin mengonsumsi obat. ODHIV yang menerima diagnosis dini dan pengobatan yang efektif dapat memiliki harapan umur yang panjang. Ini karena perawatan yang efektif dapat mengurangi tingkat virus atau viral load. Ketika viral load sangat rendah sehingga tes tidak dapat mendeteksinya, orang tersebut tidak dapat lagi menularkan HIV, selama mereka terus meminum obatnya.
Jika ODHIV tidak menerima pengobatan, sistem kekebalan mereka dapat melemah, dan ini meningkatkan risiko mereka terkena infeksi oportunistik. Dengan kata lain, memiliki HIV yang tidak terkontrol dapat membuat infeksi lain lebih mudah berkembang dan lebih sulit bagi tubuh untuk memeranginya. Obat antiretroviral dan vaksinasi dapat membantu mencegah hal ini terjadi. Namun, tetap penting bagi ODHIV untuk memantau kesehatan mereka dengan cermat dan dapat mengenali tanda-tanda awal infeksi.
ODHIV dan Gaya Hidup Sehat
Mempertahankan gaya hidup sehat dan mencari pengobatan untuk masalah medis lainnya dapat membantu ODHIV tetap sehat. Meski demikian, tak dipungkiri ada beberapa tantangan yang dihadapi ODHIV. Jika ODHIV mencurigai bahwa mereka memiliki infeksi, mereka harus mencari pengobatan yang mungkin melibatkan penggunaan antibiotik atau obat anti jamur segera mungkin.
ODHIV juga perlu melakukan olahraga teratur karena membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga menerapkan diet sehat seperti banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian sumber protein tanpa lemak, seperti ikan, unggas, kacang-kacangan, minyak zaitun, atau alpukat. Olahraga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, merangsang nafsu makan, meningkatkan kesehatan mental, dan mencegah sembelit. ODHIV dapat melakukan jenis olahraga yang sama dengan mereka yang tidak memiliki HIV. Namun, sebelum mencoba aktivitas baru, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kamu, ya.
Ingat, ODHIV dapat mengalami masalah yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mengonsumsi atau mencerna makanan tertentu. Sariawan misalnya, adalah gejala umum HIV dan dapat membuat sulit untuk makan atau menelan. Masalah-masalah ini mungkin merupakan efek samping dari obat-obatan atau gejala infeksi atau komplikasi lainnya. Oleh sebab itu, ODHIV perlu meminum obat HIV mereka dengan makanan. Dokter dapat memberikan saran terperinci tentang cara meminum setiap obat sementara ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya dapat membantu mengembangkan program untuk menghindari kekurangan nutrisi dan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
Perhatikan tips berikut untuk melindungi ODHIV dari keracunan makanan, yaitu jaga kebersihan makanan saat disiapkan, disimpan maupun saat hendak disantap; hindari daging mentah atau setengah matang, begitu pula untuk telur dan makanan laut. Hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi. Jangan pernah minum air yang tidak diolah, misalnya dari danau atau sungai atau air keran. Saat bepergian ke luar negeri, hanya minum air kemasan, hindari es, dan hindari buah dan sayuran mentah yang tidak dikupas.
Tembakau, Alkohol, dan Narkoba
Menjaga kesehatan secara keseluruhan penting bagi ODHIV, karena dapat membantu mencegah berbagai komplikasi. Pilihan gaya hidup berikut dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, yaitu berhenti merokok dan menghindari perokok; membatasi atau menghindari asupan alkohol dan menghindari penggunaan narkoba atau obat rekreasi.
Merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru, beberapa kanker lain, dan masalah paru-paru lainnya, dan risiko ini lebih tinggi di antara ODHIV, berdasarkan penelitian. Ada juga bukti bahwa alkohol dapat mengurangi efektivitas beberapa obat HIV dan mendorong perkembangan virus yang lebih cepat. Penggunaan obat rekreasional mungkin memiliki efek yang sama, menurut peneliti. Menggunakan obat-obatan rekreasional juga dapat membuat seseorang cenderung tidak disipilin atau lupa mengonsumsi obat secara teratur.
Mengelola Stres Dan Menjaga Kesehatan Mental
Hidup dengan HIV dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi. Juga, beberapa infeksi oportunistik dapat mempengaruhi sistem saraf, mengakibatkan perubahan perilaku dan pemikiran. Siapa pun yang memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mental atau emosional, mereka harus memberi tahu dokter dan mencari pertolongan dari profesional atau ahli kesehatan mental.
Beberapa perawatan yang tersedia dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dan membantu mereka mengatasi tekanan lain. Beberapa cara non medis untuk mengelola stres dan gangguan mental lainnya meliputi kegiatan relaksasi dan meditasi terapi alternatif, seperti akupunktur, pijat, dan aromaterapi, terapi seni atau musik, teknik pernapasan dalam olahraga, yoga serta tidur yang cukup dan makan sehat.
Penelitian di tahun 2013 melaporkan bahwa sekitar 70% ODHIV mengalami kesulitan tidur. Alasannya tidak jelas, tetapi kecemasan kemungkinan berperan dalam gangguan ini. Kurang tidur dapat mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh dan memiliki konsekuensi kesehatan mental dan fisik lainnya. Siapa pun ODHIV yang memiliki masalah tidur harus memberi tahu dokter yang mungkin bisa merekomendasikan konseling atau pengobatan. Mempelajari lebih banyak tentang HIV juga dapat membantu seseorang merasa lebih dapat mengendalikan situasinya.
Usia Senja
Di masa lalu, didiagnosis HIV seperti divonis hukuman mati. Namun, karena kemajuan dalam pengobatan, saat ini orang dengan HIV dapat hidup sehat hingga usia tua. Seiring bertambahnya usia, banyak orang dengan HIV mengalami kondisi kesehatan kronis — seperti penyakit paru-paru, kanker tertentu, atau penyakit kardiovaskular. Kondisi ini mungkin tidak terkait dengan virus, meskipun memiliki HIV mungkin telah meningkatkan kerentanan orang tersebut.
Juga, beberapa orang dengan HIV mengembangkan gangguan neurokognitif terkait, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk fokus, bergerak, mengingat sesuatu, dan menggunakan bahasa. Penelitian tentang dampak jangka panjang HIV dan pengobatannya sedang berlangsung. Ketika para ilmuwan menemukan lebih banyak tentang virus, ada harapan bahwa prospeknya akan terus membaik. Jadi, jangan patah semangat, ya!
Sumber: Preventing infections