Penulis: Mario Martins
Editor: Andriano Bobby
Poin-poin penting:
- Orang yang hidup dengan HIV dapat melahirkan tanpa menularkan HIV kepada bayinya.
- Pilihan konsep kehamilan akan bergantung pada kesehatan ODHIV dan status HIV pasangan.
- Dokter akan merekomendasikan untuk memulai pengobatan ARV selama kehamilan jika ODHIV belum memakainya.
- Viral load dapat memengaruhi beberapa pilihan konsep kehamilan dan pilihan persalinan pada ODHIV.
Jika salah satu pasangan memiliki viral load yang terdeteksi, penting untuk mendiskusikan opsi kehamilan yang mengurangi atau menghilangkan risiko penularan saat berhubungan seks kepada salah satu pasangan yang HIV-negatif dan juga kepada bayi.
Baca Juga:
Orang yang hidup dengan HIV dapat melahirkan bayi yang HIV-negatif. Sebagian besar saran untuk orang dengan HIV sama dengan saran bagi orang lain yang berpikir untuk memiliki bayi. Meskipun demikian, beberapa langkah tambahan diperlukan untuk mengurangi kemungkinan penularan HIV.
Tulisan ini memandu ODHIV untuk memahami hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat berencana memiliki anak. Mulai dari konsep kehamilan hingga pemberian makan bayi, penting untuk selalu memberi tahu tim medis sehingga ODHIV dapat menerima saran khusus yang akan berhasil untuk program kehamilan.
Ketika seseorang memakai pengobatan HIV, dan mereka memiliki viral load tidak terdeteksi, risiko penularan HIV ke bayinya hanya 0,1% (atau satu dari seribu). Antara tahun 2012-2014 di Inggris, hanya 0,3% orang dengan HIV (termasuk orang dengan viral load lebih tinggi) menularkan HIV kepada bayinya.
Saat berencana untuk hamil, saran yang diberikan dokter akan bergantung pada keadaan masing-masing individu. Saran akan didasarkan pada kesehatan umum, seperti: apakah ODHIV sedang menggunakan obat ARV, status viral load, dan apakah pasangan ODHIV juga berstatus HIV-positif.
Jika ODHIV belum minum obat ARV, maka akan disarankan untuk segera mengonsumsinya. HIV dapat ditularkan selama kehamilan dan kelahiran, namun memiliki viral load yang tidak terdeteksi akan mencegah hal itu.
Jika ODHIV berencana untuk hamil dan sudah minum obat anti-HIV, bicarakan dengan dokter agar mendapat pemahaman yang lebih jelas mengenai obat yang tepat saat ini dan juga mendapat pemahaman bahwa pengobatan tersebut masih merupakan pilihan terbaik selama kehamilan. Jika pengobatan ARV berjalan dengan efektif, akan disarankan untuk terus meminumnya.
Bagaimana Bisa Hamil Jika Salah Satu Pasangan Berstatus HIV Negatif dan Salah Satunya Hidup Dengan HIV?
Ketika seseorang yang hidup dengan HIV memiliki viral load tidak terdeteksi, tidak ada risiko penularan HIV saat berhubungan seks. Jika pasangan yang hidup dengan HIV memiliki viral load tidak terdeteksi dan mereka berdua tidak memiliki infeksi menular seksual (IMS), maka seks tanpa kondom diperbolehkan.
Jika salah satu pasangan memiliki viral load yang terdeteksi, penting untuk mendiskusikan opsi kehamilan yang mengurangi atau menghilangkan risiko penularan saat berhubungan seks kepada salah satu pasangan yang HIV-negatif dan juga kepada bayi.
Sebelum memutuskan untuk tidak menggunakan kondom, dapatkan nasihat dari tim perawatan kesehatan HIV sehingga mereka dapat memastikan apa yang terbaik untuk program kehamilan. Hal ini juga berlaku pada pasangan HIV-negatif yang menggunakan PrEP. PrEP mengurangi penularan HIV dan aman dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui.
Semua orang yang merencanakan kehamilan — baik memiliki HIV maupun tidak — disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari pada masa menjelang kehamilan dan selama 12 minggu pertama kehamilan. Asam folat (vitamin B9) membantu sel-sel dalam tubuh untuk berkembang. Sulit untuk mendapatkan vitamin yang cukup melalui asupan makanan saja.
Pengobatan HIV Selama Kehamilan
Semua orang hamil yang hidup dengan HIV jika belum memulai terapi ARV disarankan untuk segera memulainya. Ini dikarenakan viral load yang tidak terdeteksi dapat mencegah penularan selama proses pembuahan, kehamilan, dan kelahiran.
Rencana Melahirkan Pada ODHIV
Jika ODHIV memiliki viral load yang tidak terdeteksi pada minggu ke 36 kehamilan, pilihan cara untuk melahirkannya sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Jika tidak ada pertimbangan lain, maka melahirkan melalui vagina adalah pilihannya. ODHIV akan disarankan untuk melahirkan di fasilitas yang dapat memberikan tes dan perawatan yang tepat untuk bayi.
Jika viral load masih tinggi (lebih dari 1000), dokter akan merekomendasikan persalinan caesar. Operasi caesar (juga dikenal dengan C-section) adalah operasi untuk melahirkan bayi yang melibatkan pemotongan perut dan rahim untuk mencegah kontak dengan darah dan cairan lain yang dapat terhubung dengan bayi selama persalinan normal. Operasi caesar dapat mengurangi risiko penularan HIV.
Namun, terlepas dari jumlah viral loadnya, ODHIV mungkin menjalani caesar karena alasan medis lainnya.
Pengobatan Untuk Bayi
Bayi perlu minum obat anti-HIV untuk jangka waktu tertentu setelah lahir. Pengobatan pada bayi berbentuk cair. Namun hal ini tidak berarti bayi yang baru lahir mengidap HIV.
Lamanya waktu yang dibutuhkan bayi untuk minum obat tergantung pada status viral load ibunya. Jika selama kehamilan tidak terdeteksi, bayi akan diberi obat selama dua minggu. Jika terdeteksi, pengobatan akan diperpanjang hingga empat minggu.
Pada tahun-tahun awal kehidupan bayi, tes HIV akan dilakukan beberapa kali, yaitu: tepat setelah lahir, pada enam minggu, pada 12 minggu, dan pada 18 bulan (tes antibodi HIV akhir). Jika hasil tes ini negatif dan ODHIV tidak pernah menyusui bayinya, maka dapat dipastikan bahwa bayi tidak mengidap HIV.
Memberi Susu Pada Bayi
Ibu yang positif HIV disarankan untuk tidak memberikan ASI. Cara terbaik untuk memastikan bahwa HIV tidak menular adalah dengan susu formula, karena tidak ada risiko penularan HIV.
Jika ODHIV mempertimbangkan untuk memberi ASI, penting diperhatikan jumlah viral load yang tidak terdeteksi dan tetap berkonsultasi secara teratur dengan tim perawatan kesehatan. Sebelum menyusui, penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter.
ODHIV harus berhenti memberikan ASI jika terdapat keadaan sebagai berikut:
- Viral load terdeteksi
- Ibu atau bayi mengalami masalah perut
- Payudara dan/atau puting menunjukkan tanda-tanda infeksi (puting pecah-pecah, nyeri, atau berdarah).
Penting untuk memperhatikan kondisi di atas jika masih ingin memberi ASI pada bayi. Tetapi, cara paling efektif untuk menghilangkan semua risiko adalah dengan tidak menyusui.
Konsep kehamilan, kehamilan, persalinan, hingga pemberian makan bayi merupakan perjalanan yang unik bagi ibu yang HIV-positif dan bagi bayi. Penting bagi ODHIV untuk mendapatkan dukungan dan perawatan medis terbaik untuk dirinya dan juga untuk bayi. Tetap berkonsultasi dengan dokter akan melancarkan ODHIV dalam mencapai tujuan kehamilan ini.