Ada harapan baru bagi orang yang hidup dengan HIV (ODHIV), di mana para peneliti dari Temple University’s Lewis Katz School of Medicine and the University of Nebraska Medical Center (UNMC), Amerika Serikat, berhasil menghilangkan HIV. Sebuah langkah yang menjanjikan bagi hampir 37 juta ODHIV di seluruh dunia, seperti yang dilansir dari CNN.
Saat ini pengobatan HIV tidak dapat menghilangkan virus, melainkan hanya mencegah virus bereplikasi. Pengobatan HIV dengan terapi antiretroviral (ART), membutuhkan penggunaan seumur hidup untuk menghentikan perkembangbiakan virus.
Baca Juga:
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Nature Communications pada Juli 2019, para peneliti menggabungkan teknologi pengeditan genom dengan obat penekan virus yang dilepaskan secara lambat, untuk menghilangkan seluruh sel-sel HIV tikus-tikus yang terinfeksi.
Saat ini pengobatan HIV tidak dapat menghilangkan virus, melainkan hanya mencegah virus bereplikasi. Pengobatan HIV dengan terapi antiretroviral (ART), membutuhkan penggunaan seumur hidup untuk menghentikan perkembangbiakan virus.
Dalam menguji metode mereka pada sekelompok tikus yang terinfeksi, atau tikus yang direkayasa untuk menghasilkan sel T manusia yang rentan terhadap HIV, para peneliti memberikan pengobatan yang disebut LASER ART yakni pelepasan ART jangka panjang yang efektif untuk memperlambat sel-sel HIV dari replikasi.
Tim peneliti menargetkan pengobatan pada jaringan di limpa, sumsum tulang dan otak di mana di area tersebut dikenal sebagai reservoir HIV laten, fase tidak aktif di mana virus memasukkan dirinya ke dalam DNA sel-sel kekebalan tubuh yang disebut “sel-sel pembantu T” dan bersembunyi ketika seseorang mengonsumsi ART.
Untuk menghilangkan sel tersebut, infektif yang tersisa dari DNA subjek, mereka menggunakan alat pengeditan gen yang disebut CRISPR-Cas9. Proses tersebut memungkinkan tim peneliti untuk “membersihkan segmen genom” dan menghapus kromosom HIV.
Pada akhir penelitian, para peneliti telah berhasil menghilangkan virus pada sembilan dari 23 tikus. “Hasilnya membuktikan bahwa HIV dapat dihilangkan, “ kata salah seorang peneliti, Kamel Khalili. “Tetapi itu hanyalah langkah pertama, bukan lompatan langsung untuk disembuhkan. Ibaratnya kami berhasil mendarat di bulan, tapi bukan berarti kami sudah sampai di Mars,” tutur Khalili beranalogi.