Seorang wanita asal Atlanta, Amerika Serikat (AS), seperti yang diberitakan oleh CNN, menjadi pendonor ginjal pertama di dunia yang menyandang status HIV positif, di mana penerima ginjalnya juga sesama ODHIV. Sementara Alexandra Harry, juga ODHIV asal AS, seperti dikutip dari situs Tonic, didiagnosis dengan HIV pada tahun 1989. Lantaran disiplin mengkonsumsi ARV, pada 1999 Harry memiliki viral load yang tidak terdeteksi (ini berarti jumlah virus HIV di bawah ambang batas dan tidak terdeteksi).
Menurut dr. Sander Florman, dari Transplant Institute at Mount Sinai, AS, dengan diijinkannya ODHIV menjadi pendonor organ tubuh, akan menghasilkan 500 hingga 2.000 donor baru setiap tahunnya dan akan menjadi peningkatan terbesar bagi kelompok donor yang pernah ada.
Baca Juga:
Tetapi pada tahun 2005, Harry mulai mengalami kelelahan ekstrem yang kemudian diketahui sebagai gagal ginjal. Dan satu-satunya solusi bagi kondisi Harry adalah transplantasi organ atau dialisis. Pada saat itu, Rumah Sakit Mount Sinai Manhattan, AS, tergabung dalam studi National Institutes of Health tentang transplantasi organ pada ODHIV dengan menggunakan donor organ dari non-ODHIV.
Harry bergabung dengan penelitian itu pada tahun yang sama dan dimasukkan ke dalam daftar tunggu transplantasi ginjalnya. Setelah 11 tahun menunggu dan melakukan cuci darah, Harry akhirnya menerima ginjal. Tapi ternyata pendonor ginjal tersebut adalah ODHIV.
Menurut dr. Sander Florman, dari Transplant Institute at Mount Sinai, AS, dengan diijinkannya ODHIV menjadi pendonor organ tubuh, akan menghasilkan 500 hingga 2.000 donor baru setiap tahunnya dan akan menjadi peningkatan terbesar bagi kelompok donor yang pernah ada. Dan ODHIV yang menunggu organ akan diberikan kesempatan hidup baru di mana mereka akan menerima organ lebih cepat.
Afrika Selatan sejak 2008 telah melakukan transplantasi organ tubuh antar ODHIV, di mana 19,1 persen populasi umum orang dewasa setempat — berdasarkan data 2016 — merupakan ODHIV, salah satu jumlah ODHIV tertinggi di dunia. Sementara di Inggris, selama lima tahun terakhir telah dilakukan empat transplantasi organ tubuh antar ODHIV.