Berkat kemajuan medis selama 30 tahun terakhir, pengembangan HIV dapat dikurangi secara signifikan. dengan pengobatan seumur hidup, orang dengan HIV biasanya dapat menjalani hidup sehat dan bahkan dalam banyak kasus tidak berkembang menjadi AIDS.
Ketika seseorang pertama kali terinfeksi HIV, maka HIV akan mempengaruhi tubuh mereka dalam beberapa tahap. Jika tidak diobati, HIV akan berkembang menjadi penyakit AIDS.
Efek awal HIV
Tanda pertama HIV biasanya muncul setelah 2-6 minggu dalam bentuk gejala seperti flu. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit serokonversi, yakni tahap ketika tubuh seseorang memproduksi antibodi terhadap HIV, yang berarti sistem kekebalan tubuh mereka tengah melawan infeksi.
Gejala mirip flu yang menyertai serokonversi meliputi:
- Demam
- Ruam kulit
- Kelenjar bengkak
- Sakit tenggorokan
- Nyeri sendi atau otot
Gejala ini biasanya berlangsung selama 1-2 minggu.
Setelah masa serokonversi selesai, seseorang mungkin tidak mengalami gejala HIV selama beberapa tahun. namun penting untuk diingat bahwa HIV masih aktif. Lantaran terus bereproduksi dan menginfeksi sel baru, HIV juga merusak sistem kekebalan seseorang, yang berarti tubuh tidak terlindung dari penyakit.
Bagaimana HIV Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh?
HIV menginfeksi sel dengan terlebih dahulu mengikat dirinya sendiri dan bergabung dengan sel CD4, yaitu salah satu bagian dari sel darah putih yang membentuk bagian penting dari sistem kekebalan tubuh dan berfungsi untuk melawan infeksi. Begitu berada di dalam sel inang, HIV berkembang biak. Virus tersebut merusak atau menghancurkan sel sebelum berpindah ke sel yang lebih banyak.
Jumlah CD4 merupakan indikasi kesehatan sistem kekebalan tubuh seseorang. Jumlah CD4 yang sehat adalah antara 500 sampai 1500. Jumlah CD4 dari orang dengan HIV yang tidak menerima pengobatan, akan berkurang dari waktu ke waktu. Begitu tingkat CD4 di bawah 200, sistem kekebalan seseorang mungkin akan rusak dan orang tersebut kemungkinan akan mengalami tanda dan gejala pasti dari penyakit penyerta pada HIV.
Orang yang mengidap HIV dan tidak menerima pengobatan menempatkan dirinya pada risiko lebih besar terkena gejala HIV, di mana mereka juga bisa menularkan virus ke orang lain. Tanpa pengobatan, seseorang cenderung mengembangkan AIDS karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak lagi mampu melindungi tubuh. Pada tahap ini, bahkan infeksi yang paling kecil pun menjadi ancaman bagi kehidupan.