HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS di mana HIV memperlemah dan perlahan-lahan menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Ini membuat kita rentan terhadap komplikasi yang mengancam jiwa dari infeksi atau kanker tertentu. Saat HIV dan AIDS melawan sistem kekebalan kita, sistem saraf pusat juga terpengaruh. HIV dan AIDS, keduanya menyebabkan sejumlah komplikasi neurologis, terutama jika HIV berkembang menjadi AIDS.
Komplikasi neurologis dapat timbul tidak hanya dari kerusakan yang disebabkan oleh virus itu sendiri, tetapi juga dari efek samping lain dari HIV dan AIDS, seperti kanker yang berhubungan dengan penyakit ini.
Baca Juga:
Saat ini, obat-obatan antiretroviral (ARV), bila diminum dengan tepat dan segera, dapat membantu memperlambat perkembangan HIV, termasuk mengurangi risiko pengembangan menjadi AIDS. Mengontrol HIV juga dapat mengurangi risiko kita untuk komplikasi neurologis HIV.
HIV adalah virus yang ditularkan secara seksual, tetapi juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama masa kehamilan, proses kelahiran dan ketika menyusui, juga orang ke orang dengan berbagi jarum yang terkontaminasi atau melalui transfusi darah yang terkontaminasi. Tanpa diobati, virus akan terus bereplikasi di dalam tubuh dan menjadi AIDS. Ini sering mengakibatkan sejumlah komplikasi neurologis karena tubuh menjadi lebih rusak.
Komplikasi Neurologis
Seperti yang dilansir dari situs Hopkins Medicine, HIV tampaknya tidak mengambil alih sel-sel dalam sistem saraf kita, tetapi memang menyebabkan peradangan yang signifikan dalam tubuh. Peradangan ini dapat merusak sumsum tulang belakang dan otak serta mencegah sel-sel saraf kita bekerja sebagaimana mestinya.
Komplikasi neurologis dapat timbul tidak hanya dari kerusakan yang disebabkan oleh virus itu sendiri, tetapi juga dari efek samping lain dari HIV dan AIDS, seperti kanker yang berhubungan dengan penyakit ini. Komplikasi neurologis biasanya terjadi pada HIV memasuki stadium lanjut atau AIDS, di mana sekitar setengah dari orang dewasa dengan AIDS (ODHA) menderita komplikasi neurologis terkait dengan HIV.
Jenis Komplikasi Neurologis Dari HIV
HIV dapat menyebabkan berbagai kondisi yang memengaruhi sistem saraf:
Demensia
Ketika HIV memasuki stadium lanjut, demensia terkait HIV atau kompleks demensia AIDS dapat terjadi. Gangguan ini merusak fungsi kognitif. Ini artinya kita mungkin akan mengalami kesulitan berpikir, susah untuk memahami suatu hal, dan penurunan daya ingat. Demensia jenis ini bisa mengancam jiwa. Namun ini dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral yang dipakai secara benar.
Infeksi Virus
HIV dapat meningkatkan risiko untuk beberapa infeksi virus yang menyerang sistem saraf. Infeksi sitomegalovirus secara negatif dapat memengaruhi fungsi kognitif, kontrol fisik, penglihatan dan pendengaran, dan sistem pernapasan yang menyebabkan masalah seperti pneumonia. Orang dengan AIDS juga cenderung mengembangkan infeksi virus herpes, seperti herpes zoster, peradangan di otak, dan peradangan di sumsum tulang belakang. Kondisi lain, Leukoensefalopati multifokal progresif (PML) juga disebabkan oleh virus. PML meski agresif dan berbahaya, dalam beberapa keadaan, dapat dikontrol dengan obat antiretroviral.
Infeksi Jamur dan Parasit
Meningitis kriptokokus disebabkan oleh jamur dan menyebabkan peradangan serius pada sumsum tulang belakang dan otak. Parasit dapat menyebabkan infeksi yang disebut toksoplasma ensefalitis, yang sering menyebabkan kebingungan, kejang, dan sakit kepala yang sangat menyakitkan. Kedua infeksi ini dapat mengancam jiwa.
Sakit Saraf
HIV dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di seluruh tubuh, mengakibatkan rasa sakit atau kelemahan yang signifikan, yang dikenal sebagai neuropati.
Neurosifilis
Neurosifilis adalah infeksi otak atau sumsum tulang belakang yang terjadi pada orang yang memiliki sifilis namun tidak diobati selama bertahun-tahun. Jika ODHIV juga memiliki sifilis yang tidak diobati, maka HIV dapat dengan cepat berkembang dan merusak sistem saraf. Ini dapat menyebabkan sel-sel saraf rusak dan menyebabkan hilangnya penglihatan dan pendengaran, demensia, dan kesulitan berjalan.
Gejala Neurologis Pada ODHIV
Begitu HIV mulai memengaruhi sistem kekebalan tubuh kita, itu dapat menyebabkan banyak gejala berbeda. Komplikasi neurologis terkait HIV dapat menyebabkan:
- Tiba-tiba melupakan semuanya atau bertingkah bingung
- Gangguan perasaan dan perilaku
- Sakit kepala
- Masalah dengan keseimbangan dan koordinasi
- Kejang
- Perubahan penglihatan
- Kesulitan menelan