Ginekomastia adalah pembesaran jaringan kelenjar payudara yang terjadi pada pria. Pembesaran tersebut umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dengan testosteron. Dan, penurunan hormon testosteron disertai dengan peningkatan hormon estrogen menyebabkan sebagian besar kasus pembesaran payudara pada pria di mana hal ini dapat dialami oleh pria dari segala umur mulai dari bayi, anak-anak, remaja atau pria dewasa.
Tahukah kamu bahwa ginekomastia juga dapat berkembang pada laki-laki yang terinfeksi HIV dan sedang menjalani pengobatan antiretroviral (ARV)?
Baca Juga:
Gejala utama ginekomastia adalah payudara yang membesar. Payudara yang membesar ini biasanya terjadi di kedua payudara, tetapi dapat juga terjadi hanya di salah satu payudara saja. Payudara akan terasa kenyal atau kencang, dan dapat menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan, namun kebanyakan tidak muncul rasa sakit, meskipun beberapa mengalami rasa tidak nyaman ketika disentuh.
Tahukah kamu bahwa ginekomastia juga dapat berkembang pada laki-laki yang terinfeksi HIV dan sedang menjalani pengobatan antiretroviral (ARV)? Efavirenz adalah salah satu jenis obat-obatan ARV yang paling sering dicurigai oleh para dokter menjadi penyebab ginekomastia ini, namun tidak serta merta setelah meminum efavirenz payudara langsung membesar.
Dan belum ada penelitian obat-obat apa saja yang bisa membuat payudara pria membesar, termasuk efavirenz. Karena bisa saja pembesaran sudah terjadi sejak sebelum minum obat, tapi karena tubuhnya gemuk jadi pembesaran payudaranya tak terlihat. Tapi begitu sakit dan menjadi kurus, baru terlihat kalau payudaranya berkembang seperti wanita. Itu sangat patut dipertimbangkan, yang pasti belum tentu karena konsumsi obat ARV.
Sebagian besar kasus ginekomastia dapat pulih dari waktu ke waktu tanpa pengobatan. Namun, jika ginekomastia disebabkan oleh kondisi lain seperti hipogonadisme, malnutrisi atau sirosis, kondisi tersebut akan memerlukan pengobatan. Jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan ginekomastia, dokter Anda dapat merekomendasikan untuk berhenti atau menggantinya dengan obat yang lain.
Pada remaja tanpa penyebab ginekomastia yang jelas, dokter mungkin merekomendasikan re-evaluasi periodik setiap tiga sampai enam bulan untuk melihat apakah kondisi membaik dengan sendirinya. Ginekomastia seringkali dapat hilang tanpa pengobatan dalam waktu kurang dari dua tahun. Namun, pengobatan mungkin diperlukan jika ginekomastia tidak membaik dengan sendirinya, atau jika menyebabkan nyeri yang signifikan dan rasa tidak nyaman dalam penampilan.