Para pemberani, pada slide sebelumnya kita telah membahas mengenai pentingnya asupan nutrisi bagi ODHA. Yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana dengan ODHA yang berasal dari kelompok ekonomi menengah — bawah bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya tanpa bantuan obat yang harganya di luar jangkauan mereka?
Dengan beragamnya variasi makanan yang mengandung aneka zat yang berguna bagi tubuh, juga dengan harga yang relatif terjangkau, maka tidak ada alasan bagi ODHA ataupun kita untuk TIDAK hidup sehat dengan asupan nutrisi yang tepat.
Menurut pakar penyakit AIDS dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Zubairi Djoerban, prinsipnya yang harus diingat adalah pasien tidak perlu kaya, tapi akses terhadap obat harus dibuka seluas-luasnya.
Tapi seandainya masih ada hambatan, maka beberapa hal yang bisa dilakukan oleh keluarga adalah menyusun menu yang variatif setiap hari, yang disesuaikan dengan keinginan pasien. Perlu diperhatikan bahwa makanan beraneka ragam yang dikonsumsi dalam satu hari harus mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Zat tenaga berasal dari karbohidrat dan lemak. Sumber karbohidrat: beras, sagu, jagung, ubi, singkong, roti, sukun, gula murni, dan padanannya. Zat pembangun dari protein. Sumber protein hewani: daging, ikan, ayam, hati, telur, susu, dan hasil olahannya. Sumber protein nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan dan padanannya. Zat pengatur dari vitamin dan mineral. Sumber vitamin dan mineral banyak pada sayuran dan buah-buahan.
Dengan beragamnya variasi makanan yang mengandung aneka zat yang berguna bagi tubuh, juga dengan harga yang relatif terjangkau, maka tidak ada alasan bagi ODHA ataupun kita untuk TIDAK hidup sehat dengan asupan nutrisi yang tepat.