Tak dipungkiri kita hidup di era di mana kemajuan terapi Antiretroviral telah memungkinkan ODHIV bisa bertahan hingga belasan bahkan puluhan tahun. Menurut dr. Frank Spinelli, fenomena ini menghadirkan penyintas-penyintas ODHIV jangka panjang yang dapat menggunakan obat antiretroviral selama 40 tahun atau lebih. Lalu, apa saja hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai masa tua bersama HIV?
Potensi interaksi obat-obatan harus dinilai secara rutin oleh dokter. Sebaiknya simpan daftar semua obat termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen herbal serta vitamin. Selalu konsultansi dengan dokter setiap perubahan apapun yang dialami.
Baca Juga:
1. Apakah Ada Masalah Dukungan yang Perlu Saya Perhatikan?
ODHIV berusia lanjut kerap menghadapi rasa kesepian lantaran stigma yang disematkan pada mereka. Stigma dapat berdampak negatif terhadap kualitas kehidupan seseorang dan membuat mereka enggan mencari pertolongan profesional. Oleh sebab itu, penting bagi ODHIV lansia untuk terhubung dengan kelompok dukungan HIV yang secara khusus diarahkan pada orang lain yang seusia mereka.
2. Sebagai ODHIV Lansia, Kapan Kita Harus Mulai Melakukan Pemeriksaan Kanker?
Pada umumnya seseorang disarankan untuk melakukan pemeriksaan kanker pada usia 50 tahun, ini karena wanita berusia 50 tahun beresiko terhadap kanker payudara sehingga dianjurkan untuk melakaukan tes mamografi setidaknya setiap tahun atau dua tahun sekali. Wanita yang aktif secara seksual, setiap tiga tahun harus melakukan pemeriksaan kanker serviks dengan metode Pap Smear (hal yang sama berlaku untuk pria transgender yang masih memiliki leher rahim).
3. Apa Pertimbangan Untuk Mengobati ODHIV Lanjut Usia Dengan ARV?
Terapi antiretroviral direkomendasikan untuk semua pasien dewasa tanpa memperhatikan jumlah CD4. Akan tetapi bagi para lansia, mungkin akan mengalami lebih banyak reaksi obat yang merugikan daripada mereka yang berusia lebih muda. Dokter harus memantau fungsi tulang, ginjal, metabolisme, kardiovaskular, dan liver.
Potensi interaksi obat-obatan harus dinilai secara rutin oleh dokter. Sebaiknya simpan daftar semua obat termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen herbal serta vitamin. Selalu konsultansi dengan dokter setiap perubahan apapun yang dialami.
4. Apakah ODHIV Lansia Memiliki Resiko Terhadap Sindrom Geriatri yang Lebih Besar?
Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada lansia yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup, kecacatan, bahkan risiko kematian. Menurut beberapa penelitian, kerapuhan adalah sindrom penurunan cadangan fisiologis yang terkait dengan peningkatan kerentanan terhadap jatuh, mobilitas yang memburuk, dan hilangnya kemandirian.
Penuaan dan kerapuhan sendiri sangat kompleks. Kerapuhan tulang pada lansia yang hidup dengan HIV dapat menyebabkan patah tulang, yang meningkatkan kelemahan dan pengecilan otot serta dapat mengurangi kapasitas fungsional individu mereka.
Kondisi yang terkait dengan kelemahan ini dapat menjadi ancaman bagi kehidupan sehari-hari, sehingga sulit bagi mereka untuk menjalankan tugas, bersosialisasi, atau mengunjungi dokter.
Beberapa dokter percaya bahwa program olahraga yang ditargetkan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan meningkatkan daya tahan dan kekuatan harus diterapkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan ODHIV lansia.