Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di JMIR seperti yang dikutip dari mdmag.com, menunjukkan bahwa memiliki anjing dapat mengurangi kemungkinan depresi dan membantu memberikan manfaat kesehatan jangka panjang pada orang yang hidup dengan HIV (ODHIV).
“Memiliki anjing atau mengalami interaksi sosial dan cinta tanpa syarat hewan peliharaan, dapat bermanfaat bagi pasien yang terisolasi atau tertekan sebagai dampak dari infeksi HIV mereka.”
Baca Juga:
Ini karena ODHIV dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan dengan non-ODHIV. Dan, depresi sering mengarah pada penurunan kepatuhan terhadap rejimen terapi antiretroviral (ART).
“Kita tahu bahwa stigma masih sangat nyata bagi banyak orang yang terkena HIV, dan stigma itu dapat menimbulkan perasaan terisolasi, kesepian atau depresi,” tutur Robert Garofalo, MD, MPH, dari Division of Adolescent Medicine at Ann & Robert H Lurie Children’s Hospital of Chicago.
“Walaupun dokter tidak menulis resep memiliki anjing untuk pasiennya, penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki anjing atau mengalami interaksi sosial dan cinta tanpa syarat hewan peliharaan, dapat bermanfaat bagi pasien yang terisolasi atau tertekan sebagai dampak dari infeksi HIV mereka. ”
Untuk menentukan sejauh mana pengaruh memiliki hewan peliharaan terhadap status mental ODHIV, Garofalo dan rekannya merekrut 199 responden melalui media sosial yang berusia 18 tahun atau lebih dan yang melaporkan sendiri diagnosis HIV mereka untuk berpartisipasi dalam When Dogs Heal, sebuah survei berbasis web.
Garofalo menemukan bahwa responden memiliki usia rata-rata sekitar 49 tahun, dengan usia rata-rata 32 pada saat mereka didiagnosa HIV. Sebagian besar peserta adalah laki-laki dan homoseksual.
Mayoritas responden melaporkan kepemilikan hewan peliharaan seumur hidup, di mana hewan peliharaan yang sering disebutkan adalah anjing. Dari peserta yang melaporkan pernah memelihara anjing, 68,9% di antaranya melaporkan bahwa mereka memiliki anjing setelah diagnosa HIV.
Menurut Garofalo, mereka yang tidak memiliki anjing memiliki peluang depresi 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan para pemilik anjing. Hal ini sejalan dengan hipotesis awal yang mengaitkan memelihara anjing dengan penurunan kemungkinan menderita depresi.
“Depresi tidak hanya memengaruhi kesehatan psikologis ODHIV, tetapi juga berkorelasi dengan perkembangan penyakit HIV secara keseluruhan. Dengan memelihara anjing dapat menjadi intervensi baru yang berdampak positif terhadap depresi dan mempengaruhi hasil kesehatan terkait HIV lainnya.”