Pada umumnya infeksi oleh organisme tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan yang normal (sehat). Tetapi, pada orang dengan sistem kekebalan yang rendah bisa menjadi penyakit yang mematikan. Infeksi yang mengambil manfaat dari kelemahan sistem kekebalan tubuh inilah yang disebut “infeksi oportunistik” (IO).
IO yang kerap dialami ODHA di bagian paru adalah Histoplasmosis, yang disebabkan oleh jamur histoplasma capsulatum. IO di bagian perut disebabkan oleh virus Sitomegalovirus (CMV) yang bisa mengakibatkan diare, demam, nyeri perut, peradangan usus besar, dan ditemukan darah pada tinja.
IO yang kerap dialami ODHA di bagian paru adalah Histoplasmosis, yang disebabkan oleh jamur histoplasma capsulatum. Jamur ini berkembang dalam tanah yang tercemar dengan kotoran burung, kelelawar dan unggas, sehingga mudah ditemukan dalam kandang burung/unggas dan gua. Infeksi menyebar melalui spora (debu kering) jamur yang dihirup saat bernapas, dan tidak dapat menular dari orang yang terinfeksi. Jamur ini dapat tumbuh dalam aliran darah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak, biasanya dengan jumlah CD4 di bawah 150. Setelah berkembang, infeksi dapat menyebar pada paru, kulit, dan beberapa kasus pada bagian tubuh yang lain.
Gejala awal yakni serupa dengan penyakit flu ringan, dan berkembang dengan berbagai gejala, termasuk demam, kelelahan, kehilangan berat badan, hepatosplenomegali (pembengkakan pada hati dan/atau limpa) dan limfadenopati (pembengkakan pada kelenjar getah bening). Kurang lebih 50% pasien mengalami batuk kering, sakit dada dan sesak napas. Sementara sejumlah yang lebih kecil mengalami masalah perut-usus dan kulit. Kurang lebih 10% mengalami renjatan dan kegagalan beberapa organ tubuh.
Histoplasmosis juga dapat berpengaruh pada sumsum tulang, dengan akibat, leukopenia (kurang beberapa jenis darah putih) dan trombositopenia (kurang trombosit, dengan akibat darah sulit beku). Kurang lebih separuh penderita mengalami masalah paru; rontgen dada dapat menunjukkan tanda yang khas pada paru. Penyakit paru akibat histoplasmosis serupa dengan TB dan dapat semakin berat selama bertahun-tahun. Histoplasmosis juga dapat berpengaruh pada susunan saraf pusat (SSP), di mana sampai 20% pasien mengalami gejala kejiwaan. Untuk ODHA dengan jumlah CD4 di atas 300, gejala histoplasmosis umumnya terbatas pada saluran napas, yaitu batuk, sesak napas dan demam.
IO di Bagian Perut
Infeksi di bagian perut pada ODHA disebabkan oleh virus Sitomegalovirus (CMV) yang bisa mengakibatkan diare, demam, nyeri perut, peradangan usus besar (kolon), dan terdapat darah pada tinja. Namun kebanyakan kasus CMV di Indonesia menyerang pada bagian mata.
IO lainnya adalah Kriptosporidiosis, disebabkan oleh jamur Kriptokokus yang ditemukan di lingkungan, terutama di tanah yang sering dikunjungi burung. Infeksi dengan jamur ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang disebut kriptokokosis dan/atau infeksi otak yang parah (disebut meningitis kriptokokus). Infeksi ini lebih sering terjadi pada orang dengan jumlah sel CD4 dibawah 100. Infeksi kriptokokus adalah infeksi oportunistik paling umum keempat pada orang dengan AIDS.
Gejala yang paling umum dari kriptosporidiosis adalah diare cair dan kekejangan perut. Gejala lain mungkin termasuk demam, mual, muntah dan kehilangan nafsu makan. Beberapa penderita infeksi tidak mengalami gejala apapun. Gejala mungkin timbul dan hilang dan mungkin berkelanjutan berhari-hari hingga berminggu-minggu. Orang yang mempunyai sistem imunitas yang lemah mungkin mengalami gejala lebih parah yang dapat berkelanjutan berbulan-bulan.