Tahukah Anda, bahkan orang yang paling berhati-hati menjaga higienitas mereka pun bisa terinfeksi HIV, sementara ada pula yang kebal terhadap infeksi HIV meski perilakunya beresiko tinggi.
1% orang yang berasal dari Eropa Utara hampir kebal terhadap AIDS. Mereka yang cukup beruntung untuk kebal terhadap HIV, biasanya memiliki satu orangtua dengan mutasi genetik tersebut.
Di Amerika Serikat, seperti yang dikutip dari situs hivplusmag, para peneliti sedang mencoba mencari tahu mengapa beberapa orang dengan mutasi genetik tertentu yang disebut Delta32 yang menyimpan protein CCR5, bisa kebal terhadap infeksi HIV.
Sangat sedikit orang yang memiliki varian genetik ini, yang menurut penelitian mereka juga merupakan orang-orang yang selamat dari epidemi pes di Eropa berabad-abad yang lalu. Pes merupakan penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri yersinia pestis yang dibawa oleh tikus. Sekitar 1% orang ras Kaukasia memiliki varian genetik ini, dan hanya sedikit pribumi Amerika, Asia, dan Afrika yang memilikinya.
Laporan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 1% orang yang berasal dari Eropa Utara hampir kebal terhadap AIDS. Mereka yang cukup beruntung untuk kebal terhadap HIV, biasanya memiliki satu orangtua dengan mutasi genetik tersebut.
Setidaknya satu perusahaan pengujian genetik, 23AndMe.com, masih melakukan tes kekebalan terhadap HIV. Dan mereka menemukan kasus seorang pasien bernama Timothy Ray Brown, yang tidak lagi mengidap HIV setelah menerima transplantasi sel induk untuk mengobati leukemia yang dideritanya.
Para peneliti tengah berfokus pada kemungkinan memperkenalkan mutasi genetik langka ke dalam tubuh pasien, dengan menanamkan sel-T yang telah dimodifikasi sehingga memiliki variasi CCR5.
Usai dinyatakan negatif HIV, Brown mendirikan yayasan Timothy Ray Brown Foundation yang bekerjasama dengan World AIDS Institute, untuk menemukan obat AIDS.