Penulis: Mario Martins
Editor: Andriano Bobby
Saat kamu didiagnosis HIV, kamu pasti merasa terpukul. Biasanya kamu akan memikirkan banyak hal, masalah seputar seks, seksualitas, dan kesehatan yang awalnya kamu pikir baik-baik saja. Ada beberapa panduan dan saran yang bisa kamu ikuti yang dapat membantu melewati masa-masa awal yang sulit untuk mengurangi trauma dan stres.
Pilih layanan HIV yang memiliki tim medis yang ramah terhadapmu. Apabila ada dokter atau petugas medis yang ketus, atau menghakimi, cari layanan yang lain. Pastikan kamu ditangani oleh orang yang mendorongmu untuk lebih menghargai hidupmu ketimbang menyudutkanmu dengan cara yang menghakimi.
Baca Juga:
Ada enam langkah kunci yang harus kamu ambil untuk memastikan tubuhmu tetap sehat, atau jika kamu saat ini sakit, akan kembali sehat saat kamu hidup dengan HIV.
Langkah medis setelah didiagnosis dengan HIV meliputi:
- Dapatkan pengobatan atau terapi ARV.
- Tetap rutin konsumsi obat ARV.
- Temukan penyedia layanan kesehatan yang dapat kamu percaya.
- Lakukan pemeriksaan rutin.
- Edukasi dirimu.
- Ajukan pertanyaan kepada dokter.
Langkah Medis #1: Dapatkan Pengobatan HIV
Jika kamu belum pernah menjalani pengobatan HIV, lakukanlah secepat mungkin. Jika kamu tidak tahu harus mulai dari mana, beberapa klinik kesehatan seksual tidak hanya menawarkan tes HIV tetapi juga inisiasi obat HIV gratis, bersama dengan penyedia layanan HIV untuk perawatan berkelanjutan. Hampir semua puskesmas (tingkat kecamatan) di Indonesia dapat kamu datangi untuk mengakses layanan HIV.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, obat antiretroviral untuk mengobati HIV memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh, walaupun obat tersebut juga dapat membuatmu dapat hidup dengan HIV. Namun kamu jangan khawatir. Itu semua hanya terjadi di masa lalu. Rejimen yang lebih baru saat ini memiliki efek samping minimal, bahkan bisa dikatakan tanpa efek samping. Reaksi berbahaya akibat antiretroviral (ARV) sangat jarang terjadi. Obat ARV saat ini mampu mematikan virus dalam tubuh seseorang lebih cepat dan lebih menyeluruh daripada rejimen sebelumnya.
Semua perdebatan tentang kapan mulai pengobatan HIV sudah tidak ada lagi. Kini Kementerian Kesehatan merekomendasikan, bahkan bersikeras, untuk segera memulai pengobatan. Mantra baru saat ini adalah: TES DAN OBATI.
Alasan kamu harus memulai pengobatan HIV secepatnya adalah bahwa sebagai permulaan, kamu akan merasa lebih baik secara fisik, terutama jika didiagnosis HIV saat virus telah merusak sistem kekebalan tubuhmu. Dalam beberapa minggu (atau paling lama beberapa bulan), setiap infeksi oportunistik – dan kelelahan misterius yang kamu abaikan selama berbulan-bulan, kemungkinan besar akan hilang.
Kedua, kamu akan mendapatkan ketenangan pikiran. Ya, kamu mengidap HIV, tetapi dirimu sedang mengatasinya dan mengambil langkah pertama dan terpenting untuk mendapatkan kembali kehidupan normal.
Ketiga, rejimen antiretroviral yang baru mengurangi viral load menjadi tidak terdeteksi dengan sangat cepat (seringkali dalam dua sampai tiga bulan), yang akan membuat kamu tidak terlalu khawatir pada prognosis medis-mu dan juga pada aktivitas seksualmu.
Langkah Medis # 2: Tetap Rutin Minum Obat
Sebagai orang yang hidup dengan HIV, ada satu hal yang benar-benar harus kamu lakukan dengan benar dalam menjaga kesehatan fisikmu, yaitu: Minum obat HIV setiap hari. Tindakan sederhana itu akan membuatmu tetap sehat dan mencegah komplikasi seperti mengembangkan jenis virus yang resistan terhadap obat.
Minum pil ARV adalah tindakan yang berulang. Mungkin dalam beberapa hari kamu akan lupa apakah kamu sudah minum ARV, atau apakah kamu hanya ingat minum pil yang sama di tempat yang persis sama kemarin? Itulah mengapa sangat penting menyediakan kotak pil untuk 1 minggu. Isi sekali seminggu ARV kamu pada kotaknya, dan kamu tidak akan pernah ragu lagi apakah kamu telah mengambil dosis hari ini atau tidak.
Jika kamu tidak cocok menggunakan kotak pil, kamu bisa melakukan metode lain yang lebih cocok, seperti menggunakan aplikasi pengingat minum obat pada ponsel, pemberitahuan kalender, atau layanan pengingat (yang dapat mengirim teks, email, atau pesan telepon otomatis), misalnya.
Sebagai bonus, meminum obat HIV setiap hari akan memungkinkan kebanyakan orang untuk sepenuhnya menekan virus dalam tubuh, sehingga HIV mereka tidak terdeteksi. Ingatlah slogan “Tidak terdeteksi sama dengan tidak dapat menularkan,” atau U = U (undetectable = untransmittable).
Ini berarti, begitu obat ARV telah membunuh cukup banyak virus sehingga tes viral load tidak dapat mendeteksi HIV dalam darah (“tidak terdeteksi”), itu berarti kamu tidak dapat menularkan HIV kepada siapa pun saat berhubungan seks (“tidak dapat ditularkan”), terlepas dari apakah kamu menggunakan kondom atau bentuk pencegahan HIV lainnya. (Peringatan: Kondom masih merupakan perlindungan penting dari infeksi menular seksual lainnya, termasuk beberapa bakteri yang resisten terhadap obat.)
Dan sesungguhnya, ketika sampai pada kondisi U = U, para ahli mengartikan sebagai tidak dapat menularkan. Beberapa penelitian bernama PARTNER dan PARTNER2 merekrut ribuan pasangan gay dan heteroseksual untuk melihat apakah pasangan yang HIV positif (dengan virus yang ditekan dengan pengobatan kurang dari 200) pernah menularkan HIV ke pasangan yang HIV-negatif. Hasilnya: tidak ada penularan di antara pasangan seperti itu. Itu terlepas dari ribuan tindakan seks penetrasi tanpa kondom – 36.000 di antaranya adalah pada pasangan heteroseksual dan hampir 77.000 pada pasangan gay.
Untuk membaca artikel penelitian tersebut lebih lanjut, silahkan baca artikel VIRAL LOAD DAN PENULARAN HIV SECARA SEKSUAL.
Mengetahui bahwa kamu tidak dapat menularkan HIV saat berhubungan seks tentunya sangat melegakan. Dengan tetap menggunakan obat-obatan ARV, kamu juga dapat dengan bangga bergabung dengan komunitas U = U, dan dapat memotivasi dirimu sendiri untuk menggunakan obat HIV setiap hari.
Langkah Medis #3: Temukan Penyedia Perawatan Kesehatan yang Dapat kamu Percaya
Pilihan pengobatan HIV saat ini sangat meningkat dibandingkan dengan yang tersedia pada tahun 1990-an dan awal 2000-an. Perawatan HIV saat ini menjadi jauh lebih mudah bagi penyedia layanan kesehatan, terutama ketika mereka merawat pasien yang belum pernah minum obat HIV sebelumnya.
Jelas,kamu masih menginginkan penyedia yang baik yang selalu mengetahui informasi pengobatan HIV terbaru – dan yang, idealnya, memiliki sejumlah klien yang hidup dengan HIV. Tetapi kepribadian penyedia layanan itu sama pentingnya. Pilih layanan HIV yang memiliki tim medis yang ramah terhadapmu. Apabila ada dokter atau petugas medis yang ketus, atau menghakimi, cari layanan yang lain. Pastikan kamu ditangani oleh orang yang mendorongmu untuk lebih menghargai hidupmu ketimbang menyudutkanmu dengan cara yang menghakimi.
Bagi mereka yang berpenghasilan rendah, beberapa lembaga sosial atau organisasi yang fokus pada HIV dan AIDS menyediakan informasi perawatan HIV yang komprehensif. Organisasi layanan HIV lokal di kota tempat tinggalmu juga dapat membantu mengarahkanmu untuk mendapat pengobatan yang baik. Kamu dapat berkonsultasi dengan tim Saya Berani untuk bertanya mengenai hal ini.
Langkah Medis #4: Lakukan Pemeriksaan Rutin
Pada awalnya, kamu akan melakukan banyak tes. Tes yang akan kamu jalani itu tergantung pada jumlah CD4 yang kamu miliki. Kamu akan menjalani tes yang disebut Tes CD4. Tes CD4 adalah tes untuk mengukur kemampuan antibodi seseorang dalam melawan penyakit. Tes lainnya yang mungkin akan dilakukan dokter adalah tes untuk melihat apakah kamu memiliki infeksi oportunistik. Secara bertahap, tes ini akan berkurang menjadi hanya beberapa tes untuk memantau perawatan kamu.
Ada juga beberapa tes rutin yang dilakukan secara berkala untuk mengecek hal-hal berikut ini:
- Liver dan ginjalmu tidak rusak oleh obat HIV. Sekali lagi perlu kamu ingat bahwa walau secara umum obat HIV yang tersedia saat ini sangat aman, tetapi pengujian ini dilakukan untuk berjaga-jaga.
- Jumlah CD4 dan persentase CD4 kamu baik-baik saja.
- Viral load kamu tidak terdeteksi, atau setidaknya bergerak ke bawah menuju tidak terdeteksi.
Tes pemantauan tersebut secara bertahap akan berkurang frekuensinya. Pada awalnya, mungkin sekali sebulan, tetapi jika jumlahnya sudah stabil, kemungkinan akan berkurang menjadi tiga, enam, atau bahkan 12 bulan sekali. Faktanya, bagi mereka yang telah stabil selama bertahun-tahun, tes CD4 mungkin dihentikan seluruhnya, karena viral load adalah ukuran yang lebih informatif terhadap seberapa efektif pengobatan ARV yang kamu lakukan.
Setelah kamu sudah stabil dalam pengobatan, yaitu mengonsumsi obat HIV secara konsisten, dengan virus yang tidak terdeteksi, maka sangat kecil kemungkinannya kamu akan mengalami masalah pengobatan. Tetapi penting untuk mengikuti instruksi penyedia layanan kesehatan tentang frekuensi tes ini dengan memastikan bahwa kamu membuat dan menepati semua janji yang diminta.
Terakhir, perlu diperhatikan bahwa banyak orang mengalami “blips” dalam viral load, yaitu tingkat viral load kadang-kadang menunjukkan 50 sampai 200, yang biasanya hilang pada tes berikutnya, terutama ketika mereka sedang stres atau menderita pilek atau flu. Dokter harus meminta tes viral load lanjutan segera setelah ada gangguan seperti itu untuk memastikan tidak ada yang lebih serius. Namun, kamu jangan khawatir dan harus yakin bahwa sebagian besar gangguan ini pada dasarnya tidak berarti apa-apa secara medis. Selama kamu rutin terus minum obat secara teratur, viral load kamu akan segera menjadi tidak terdeteksi lagi.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang viral load “blips”, silahkan baca artikel di situs web Saya Berani berjudul VIRAL LOAD YANG TIDAK TERDETEKSI.
Bagi sebagian kecil orang, level virus yang mereka miliki bisa jadi terus terbaca sebagai kurang dari 200 copy/mL sepanjang waktu. Tetapi umumnya mereka tetap sehat dan dianggap memenuhi syarat sebagai ODHIV yang berhasil menerapkan U = U karena ukuran tidak terdeksi menurut U = U adalah jumlah viral load di bawah 200.
Langkah Medis #5: Edukasi Diri
Kamu perlu mengedukasi diri tentang hal-hal yang berkaitan dengan HIV dan AIDS. Tapi jangan sampai membebani dirimu sendiri. Ada banyak informasi yang tersedia tentang HIV, dan banyak artikel yang dapat dibaca terkait pengobatan dan berita gaya hidup untuk orang yang hidup dengan HIV. Tidak perlu menyerap informasi tersebut sekaligus, tetapi mencari tahu sedikit demi sedikit bisa sangat berguna untukmu, dan membantu kamu untuk lebih mengetahui tentang pengobatan dan lebih proaktif pada penyedia layanan kesehatan.
Dasar ilmiah lengkap untuk pilihan pengobatan HIV tersedia dalam pedoman resmi yang dikeluarkan Kementerian atau dinas kesehatan pemerintah. Kamu juga bisa mengakes informasi seputar HIV dan AIDS pada situs web yang dapat dipercaya, misalnya di situs web Saya Berani.
Tetapi jika semua ini tampak terlalu berlebihan, maka santai saja: Tidak perlu harus menjadi pakar HIV untuk mendidik dirimu, karena seperti yang sudah dibahas di awal bahwa pengobatan HIV modern sudah sangat baik dan salah satu opsi pengobatan lini pertama yang direkomendasikan yang mungkin diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan akan berkali-kali lebih baik daripada yang tersedia 10 tahun yang lalu. Informasi atau berita lama tentang HIV lebih dari 10 tahun yang lalu, bisa jadi sudah banyak yang tidak relevan.
Langkah Medis #6: Ajukan Pertanyaan
Satu alasan besar untuk setidaknya sedikit membaca tentang HIV adalah agar kamu dapat mengajukan pertanyaan yang lebih banyak kepada dokter. Ini termasuk pertanyaan dasar, seperti yang bisa kamu dapatkan di semua platform kampanye HIV dan AIDS Saya Berani.
Jika kamu merasa kewalahan, pertimbangkan untuk membawa teman dekat atau pasangan, seseorang yang sudah mengetahui diagnosis kamu saat janji temu dengan dokter. Dengan begitu, kamu dapat memastikan bahwa setidaknya salah satu dari kamu benar-benar memahami masalahnya dan mendapatkan jawaban yang kamu butuhkan.
Berikut adalah beberapa pertanyaan terkait diagnosis HIV yang dapat kamu ajukan kepada penyedia layanan HIV:
- Apakah ada kebiasan-kebiasaan tertentu yang harus diubah agar saya tetap sehat?
- Apa arti dari keterangan pada tes laboratorium terkait kesehatan dan sistem imun saya?
- Seberapa banyak pengalaman layanan kesehatan ini dalam mengobati HIV?
- Bagaimana cara saya melindungi pasangan seks saya dari HIV?
- Bagaimana cara saya terhindar dari infeksi oportunistik?
- Kapan sebaiknya saya memulai pengobatan HIV?
- Seberapa banyak olahraga yang bisa saya lakukan?
- Bagaimana cara agar saya dapat senantiasa memantau kesehatan sistem imun saya?