Terkadang film Dapat menginspirasi perubahan. Jika sebuah film membawa perhatian pada sebuah isu yang kerap mendapat stigma dan pelaku atau pengidapnya mendapat diskriminasi, maka diharapkan keberadaan film tersebut dapat memberi dampak besar pada masyarakat. Ada banyak film tentang HIV/AIDS sejak era 1980-an. Beberapa film ini telah mendapat kritikan maupun pujian dari para penonton. Akibatnya, film tersebut memicu perhatian terhadap isu HIV/AIDS, termasuk pengobatan, perlakukan yang kerap intoleran dan dan stigma yang menyertainya.
Beberapa film ini telah memicu perhatian terhadap isu HIV/AIDS, termasuk pengobatan, perlakukan yang kerap intoleran dan dan stigma yang menyertainya.
Dallas Buyers Club (2013)
Pada tahun 2013, Matthew McConaughey mengesankan dunia dengan penampilannya yang rapuh sebagai pengidap sekaligus aktivis HIV/AIDS, Ron Woodruff — yang berdasarkan kisah nyata. Film ini menceritakan tentang orang yang didiagnosa dengan HIV pada tahun 1980-an, dan kemudian berkembang menjadi kegiatan pemberian obat ARV secara ilegal, untuk membantu ODHA agar dapat hidup lebih lama. Film ini juga mengeksplorasi perjuangan Woodruff dengan HIV/AIDS dan perjuangannya tanpa henti untuk bertahan hidup.
Sayangnya, Ron Woodruff meninggal karena pneumonia terkait AIDS pada 12 September 1992, hanya tujuh tahun setelah ia didiagnosa. Tak pelak, film ini membantu membawa kesadaran pemerintah dan masyarakat akan sejarah pengobatan HIV di Amerika.
Philadelphia (1993)
Philadelphia adalah salah satu film Hollywood mainstream pertama yang mengakui akan perlakukan diskriminatif terhadap ODHA. Dibintangi oleh Tom Hanks dan Denzel Washington, film INI bercerita tentang seorang pengacara berbakat, Andrew Becket, yang mengidap HIV dan dipecat dari perusahaannya karena didiagnosa HIV. Seiring kondisinya yang kemudian berkembang menjadi AIDS, Becket berencana menuntut perusahaan untuk menghentikan perlakukan diskriminatif terhadap ODHA. Seiring berjalannya waktu, penyakit Beckett kian parah dan DIa pun menyerah sesaat setelah memenangkan kasus ini.
Film ini adalah karya fiksi namun terinspirasi oleh kejadian nyata. Syahdan, seorang pengacara bernama Geoffrey Bowers, dipecat dari biro hukumnya, usai didiagnosa HIV pada tahun 1986. Dia kemudian menuntut perusahaan tersebut yang juga salah satu kasus diskriminasi AIDS pertama di Amerika Serikat. Bowers memenangkan kasus ini, tapi tidak sampai 6 tahun setelahnya ia meninggal akibat komplikasi terkait AIDS. Film Philadelphia tak dipungkiri membantu membangun kesadaran akan isu diskriminasi HIV/AIDS.
Precious (2009) — Berdasarkan Novel Push oleh Sapphire
Film Precious berkisah mengenai pengalaman yang gelap dan menyedihkan yang mengeksplorasi banyak masalah kompleks. Salah satu isu tersebut adalah gagasan tentang HIV/AIDS. Film ini berkisah tentang seorang perempuan muda bernama Precious, yang mengalami pelecehan seksual, kehamilan dan penyakit lainnya. Precious, yang diperankan oleh Gabourey Sidibe, mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal dunia akibat komplikasi terkait AIDS. Hal ini mendorongnya untuk melakukan tes HIV, dan diketahui bahwa dia mengidap HIV. Karena dia hamil, dia khawatir tentang kemungkinan virus tersebut akan menulari anak yang dikandungnya. Beruntung, bayinya tidak tertular virus tersebut.
Cerita kemudian berkembang tatkala Precious menolak akan stigma ODHA yang ditujukan terhadap dirinya. Dia kembali ke sekolah dan memenangkan hak asuh anaknya saat dia menjalani perawatan untuk HIV. Film ini diawali dengan kisah yang kelam, namun pada akhirnya, Precious menemukan alasan untuk menjadi kuat dan mengendalikan hidupnya sendiri.