Penulis: Mario Martins
Editor: Andriano Bobby
Bagi mereka, dan juga bagi kamu, HIV menjadi bagian dari latar belakang, tidak lebih atau kurang penting daripada yang mereka inginkan dalam hidup mereka, dan memberikan kontribusi yang kuat bagi rasa kebersamaan dan kepemilikan kita. Kamu harus ingat bahwa ada kabar baik di luar fakta bahwa kamu menerima diagnosis HIV, yaitu bahwa ada jutaan orang dengan HIV di seluruh dunia yang hidup bahagia dan tujuan hidupnya telah tercapai.
Dengan pilihan pengobatan modern yang begitu baik dan sikap layanan kesehatan yang berubah, hidup dengan HIV tidak harus menjadi masalah utama dalam hidupmu. Mungkin tidak terasa seperti itu sekarang, tetapi secara bertahap, kamu akan lebih tenang.
Baca Juga:
Untuk memastikan kualitas hidupmu secara umum setelah diagnosis HIV, jika memungkinkan, ada empat hal utama yang dapat sangat membantu:
- Perbaiki asuransi kesehatanmu.
- Tetapkan klinik yang memudahkanmu mendapatkan obat secara rutin.
- Dapatkan keanggotaan BPJS Kesehatan.
- Buat persiapan jika kamu sering bepergian ke luar kota atau luar negeri.
Langkah Praktis #1: Perbaiki Asuransi Kesehatanmu
Sistem asuransi kesehatan mungkin dianggap masih berantakan di Indonesia, tetapi pemerintah telah mewajibkan perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi kesehatan untuk menanggung biaya pengobatan dan perawatan tertanggung yang terinfeksi HIV. Kewajiban ini diatur dalam Pasal 47 Peraturan Menteri Kesehatan No.21/2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS.
Silakan bicarakan dengan pihak asuransi swasta yang ingin kamu gunakan, pastikan bahwa asuransi yang kamu pilih dapat menanggung kebutuhan perawatan kamu berkaitan dengan status HIV kamu. Jika ragu, pilihan menggunakan BPJS Kesehatan untuk saat ini adalah yang paling tepat, karena BPJS Kesehatan sudah dipastikan menanggung perawatan HIV dan AIDS.
Langkah Praktis #2: Tetapkan Klinik Untuk Mendapatkan Obat Secara Rutin
Secara teori, klinik khusus ini adalah klinik yang lebih memperhatikan untuk memastikan kamu mendapatkan obat secara teratur dan tepat waktu. Pastikan kamu tidak kekurangan atau mengalami kejadian putus obat. Konsultasikan sengan layanan kesehatanmu terkait hal ini.
Kamu juga dapat berkonsultasi dengan Saya Berani terkait klinik HIV dan AIDS yang dapat memudahkanmu mengakses obat HIV.
Langkah Praktis #3: Dapatkan keanggotaan BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai salah satu layanan kesehatan dari pemerintah telah memberikan perlindungan terhadap penyakit bawaan HIV/AIDS. Seperti yang dilansir pada berita yang dimuat oleh Kontan pada Juli 2019, Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan hanya menanggung penyakit bawaan (komplikasi) HIV/AIDS.
M Iqbal Anas Ma’ruf mencontohkan diare kronik yang kerap diderita ODHIV. Penyakit ini akan mendapat jaminan dari BPJS ketika pasien dibawa ke rumah sakit. Jadi BPJS Kesehatan tidak menanggung biaya yang sudah ditanggung program pemerintah karena ini masuk uang negara. Misalnya obat TBC, sudah ada dalam program pemerintah maka BPJS Kesehatan tidak boleh menanggungnya.
“Obat menggunakan program HIV/AIDS. Sedangkan untuk penyakit bawaan ditanggung BPJS Kesehatan sesuai prosedur Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman pelaksanaan JKN,” tutur M Iqbal Anas Ma’ruf.
Langkah Praktis #4: Persiapan untuk Berpergian
Jumlah negara dengan pembatasan perjalanan terkait HIV menurun dari tahun ke tahun. Sangat sedikit negara yang membatasi perjalanan jangka pendek berdasarkan status HIV, dan pembatasan tersebut juga tidak dapat diterapkan.
Selalu bawa obat HIV kamu di bagasi kabin, bukan bagasi check-in, dan gunakan botol resep asli dengan nama kamu di atasnya. Bawalah surat keterangan dari layanan kesehatan yang meresepkan kamu obat-obatan tersebut, menyebutkan nama setiap obat dan mencatat bahwa kamu membutuhkannya untuk kesehatanmu (tidak perlu menyebutkan HIV dalam surat tersebut). Dan bawalah pil untuk beberapa hari tambahan jika terjadi penundaan penerbangan.
Kesimpulan
Ketakutan seputar HIV terutama didasarkan pada berita lama, berita yang menceritakan epidemi yang buruk di masa lalu, ketika pilihan pengobatan sedikit. Membaca berita atau artikel usang hanya membuatmu memiliki ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, dan membuat harapanmu menjadi terbatas.
Dengan pilihan pengobatan modern yang begitu baik dan sikap layanan kesehatan yang berubah, hidup dengan HIV tidak harus menjadi masalah utama dalam hidupmu. Mungkin tidak terasa seperti itu sekarang, tetapi secara bertahap, kamu akan lebih tenang.
Sementara itu, berikan kebaikan kepada dirimu sendiri, dan berikan waktu dan pengampunan kepada dirimu untuk terbiasa dengan kenyataan baru ini. Jangkau orang lain, sehingga kamu dapat bergabung dalam kelompok kemanusiaan dan dapat berbagi pengalaman ini. Mungkin mereka tidak hanya akan memberi kamu kenyamanan, tetapi juga kegembiraan dan koneksi yang lebih besar dari yang kamu harapkan.