Sejak tahun 2000, ada keberhasilan yang signifikan dalam mengurangi jumlah infeksi HIV di antara anak-anak. Akan tetapi bagi anak-anak yang sudah terlanjur terinfeksi HIV tak jarang mereka juga terkena infeksi oportunistik. Dan ini masih merupakan salah satu penyebab utama kematian pada bayi.
Sangat penting bahwa bayi dan anak kecil yang hidup dengan HIV menerima pengobatan HIV sedini mungkin, dan ditindaklanjuti dengan pemantauan yang konsisten, karena pengobatan bayi dan anak lebih sulit daripada orang dewasa.
Sangat penting bahwa bayi dan anak kecil yang hidup dengan HIV menerima pengobatan HIV sedini mungkin, dan ditindaklanjuti dengan pemantauan yang konsisten, karena pengobatan bayi dan anak lebih sulit daripada orang dewasa. Tanpa perawatan, setengahnya akan mati bahkan pada hari ulang tahun kedua mereka.
Mengingat bukti yang kuat tentang manfaat ARV, WHO merekomendasikan pengobatan untuk semua anak dan memprioritaskannya untuk bayi yang paling muda dan mereka yang memiliki fungsi kekebalan yang terganggu. Sayangnya, hanya 43% bayi dan anak-anak yang menerima pengobatan pada tahun 2016 dibandingkan dengan 54% orang dewasa.
Kepatuhan Pengobatan Antiretroviral
Perawatan HIV untuk anak-anak memang bekerja dengan efektif. Sayangnya, ada keterbatasan obat antiretroviral sesuai usia mereka yang tersedia dalam formulasi pediatrik, yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit. Palatabilitas obat-obatan, misalnya, dapat menjadi rumit karena beberapa sulit untuk ditelan dan terasa tidak enak. Selain itu, volume obat-obatan yang direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun merupakan tantangan tersendiri karena beberapa obat-obatan ini harus tetap dingin, yang itu menjadi masalah di beberapa negara.
Namun, ada terobosan besar pada Mei 2015, ketika badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat memberikan persetujuan sementara untuk formulasi pediatrik yang lebih baik dalam bentuk pelet. Pelet-pelet ini dikemas dalam kapsul yang mudah dibuka, memungkinkan untuk disiram di atas makanan anak-anak, atau, dalam kasus bayi yang lebih kecil, ditempatkan langsung ke dalam mulut atau di atas ASI. Sebelumnya formulasi ini hanya tersedia dalam bentuk tablet yang tidak bisa pecah atau cairan yang membutuhkan pendinginan dan memiliki rasa tidak enak, membuatnya sangat sulit untuk diberikan kepada bayi.
Anak-anak memiliki tanggapan kekebalan yang berbeda terhadap HIV dibandingkan dengan orang dewasa karena tubuh mereka terus berkembang, dan tingkat metabolisme mereka yang tinggi membuat dosis obat-obatan HIV sangat sulit. Dengan demikian, dokter anak yang merawat anak-anak yang tumbuh dengan HIV juga perlu menyadari instruksi dosis khusus tersebut. Rata-rata, orang yang hidup dengan HIV sejak berusia kanan-kanak, harus mengkonsumsi ARV 20 tahun lebih lama daripada mereka yang terinfeksi HIV saat dewasa.
Resistensi Obat dan Biaya Pengobatan
Meskipun biaya awal ARV untuk anak-anak telah berkurang karena ketersediaan obat generik, jika seorang anak mengembangkan resistansi obat dan perlu memulai lini kedua obat, pengobatan akan menjadi jauh lebih mahal. Pada kenyataannya, resistansi obat HIV terhadap beberapa obat yang dapat diterima di antara anak-anak telah menjadi perhatian di kalangan praktisi kesehatan, karena semakin banyak anak yang mengembangkan resistensi terhadap pengobatan ARV. Namun, ada Kabar gembira di negara-negara maju yaitu, HIV untuk anak-anak hampir menghilang karena infeksi HIV baru di antara anak-anak hampir tidak ada lagi.