Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
(Disclaimer: Artikel ini ditulis pada bulan Februari 2020 di saat pandemi COVID-19 masih baru merebak dan belum banyak penelitian terkait pengobatan Covid-19.)
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona hingga Minggu, 2 Februari 2020, telah mencapai 14.568 kasus infeksi di seluruh dunia, terutama di China dan 305 pasien meninggal. Dilansir dari South Morning China Post, satu korban meninggal berasal dari Filipina, ini menjadi kasus pertama yang terjadi di luar daratan utama China. Total infeksi di China saat ini mencapai angka 14.380 kasus, 9.074 di antaranya terjadi di Provinsi Hubei. Dari jumlah tersebut 1.118 di antaranya dalam kondisi parah dan 444 lainnya dalam keadaan kritis.
Diketahui, Lopinavir dan Ritonavir merupakan antiretroviral yang berfungsi menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat dan bereproduksi. Lopinavir dan Ritonavir juga sering dikombinasikan dengan ARV lain untuk mengendalikan HIV di dalam tubuh.
Baca Juga:
Hingga berkembangnya virus Corona yang sampai saat ini telah menjalar ke 12 negara belum ditemukan obat yang dapat menangani virus ini. Ke-12 negara tersebut antara lain Cina, Perancis, Jepang, Australia, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Dan meski sampai sekarang belum ditemukan vaksin pencegah maupun obat untuk mengobati virus Corona, Komisi Kesehatan Nasional Kota Beijing telah menggunakan obat antiretroviral (ARV)) untuk mengobati pengidap virus Corona. Adapun obat tersebut adalah Lopinavir dan Ritonavir yang biasanya digunakan dalam terapi ARV untuk orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) dan AIDS di China. Dan penggunaan ARV ini, menurut Komisi Kesehatan Kota Beijing, terbukti efektif dalam mengobati virus Corona yang mematikan.
Diketahui, Lopinavir dan Ritonavir merupakan antiretroviral yang berfungsi menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat dan bereproduksi. Lopinavir dan Ritonavir juga sering dikombinasikan dengan ARV lain untuk mengendalikan HIV di dalam tubuh. Namun, sebelumnya Kepala Tim Ahli Pemerintah Beijing, Zhong Nanshan mengatakan bahwa efektivitas obat-obatan dalam mengobati virus Corona masih perlu diamati. Dalam hal ini ia tidak menyebutkan jenis obat apa saja yang dimaksudkannya tersebut.
Vaksin Anti Virus Corona
Virus Corona yang menyebabkan peradangan paru-paru tersebut hingga kini belum jelas diketahui oleh berbagai dokter di dunia. Tetapi, salah seorang dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Omni Pulomas, Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD., seperti yang dikutip dari Tribunnews, mengatakan saat ini terdapat dua negara yang sedang mengembangkan vaksin untuk mengatasi virus Corona mematikan ini.
Dua negara tersebut yakni Amerika Serikat (AS) dan China. “Sudah ada upaya dari beberapa peneliti di China dan Amerika untuk mengembangkan vaksin yang baru ini. Tapi secepat-cepatnya tersedia itu paling cepat 1 tahun. Karena buat vaksin itu susah,” kata Dr Dirga. “Sampai sekarang pengobatan yang spesifik (antivirus) yang bisa langsung membunuh Wuhan Corona Virus ini belum ada,” ungkap dr.Dirga.
Menurut dr.Dirga, dugaan kuat sumber virus Corona mematikan layaknya virus SARS yang pernah mendunia pada tahun 2002 silam adalah berasal dari kelelawar dan ular. Dua hewan tersebut diduga kuat menjadi penyebab adanya virus Corona di antara hewan-hewan lainnya. Adapun penanganan terhadap korban atau pasien yang terkena virus Corona hanyalah bersifat supportif saja.
ARV, Obat Ampuh Untuk HIV dan AIDS di Indonesia
ODHIV kini bisa bersosialisasi, produktif bekerja, berkeluarga dan virus nya tidak menular ke istri dan anaknya. Pasalnya sudah ada ARV yang ampuh menekan virus HIV dalam tubuh. Dengan kata lain, ODHIV yang meminum ARV secara teratur tanpa tertinggal sekalipun dapat hidup layaknya orang yang tidak terinfeksi HIV dan AIDS.
Ketua Panli HIV AIDS PIMS Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, seperti yang dikutip dari CNBC , menjelaskan awal pertama HIV dan AIDS masuk ke Indonesia dibandingkan dengan sekarang jauh berbeda dari segi jumlah korban. Karena kehadiran ARV itu, angka kematian akibat AIDS jadi menurun.