- Pengujian laboratorium menunjukkan bahwa kondom tidak dapat ditembus oleh virus.
- Kondom hanya dapat melindungi terhadap HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya jika digunakan dengan benar.
- Tingkat perlindungan dapat ditingkatkan secara signifikan dengan menggabungkan kondom dan dengan bentuk pencegahan lainnya seperti profilaksis pra pajanan (PrEP) atau viral load yang tidak terdeteksi.
Di antara mereka yang dilaporkan secara konsisten menggunakan kondom (100%), terbukti bahwa kondom mencegah 70% dari infeksi HIV. Namun, bagi mereka yang hanya menggunakan kondom “kadang-kadang”, penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 8% dari infeksi HIV yang dapat dicegah. Sayangnya, hanya 16% responden pria yang dilaporkan selalu menggunakan kondom secara konsisten.
Baca Juga:
Studi menunjukkan bahwa jika digunakan dengan benar, kondom menawarkan perlindungan yang kuat terhadap HIV, serta memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi risiko IMS lainnya. Dan, studi lainnya menunjukkan bahwa kondom tidak dapat ditembus oleh mikro-organisme sekecil virus. Tetapi, seperti yang disarikan dari situs aidsmap, kondom hanya efektif terhadap HIV jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Apakah Kondom Melindungi Terhadap HIV Ketika Digunakan Oleh Pasangan Gay?
Pada 2015, Dr Dawn Smith dan tiga peneliti lain dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), melakukan penelitian terhadap perilaku seks anal antara pria, di mana salah satu dari mereka adalah negatif HIV dan pasangannya merupakan positif HIV.
Di antara mereka yang dilaporkan secara konsisten menggunakan kondom (100%), terbukti bahwa kondom mencegah 70% dari infeksi HIV. Namun, bagi mereka yang hanya menggunakan kondom “kadang-kadang”, penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 8% dari infeksi HIV yang dapat dicegah. Sayangnya, hanya 16% responden pria yang dilaporkan selalu menggunakan kondom secara konsisten.
Apakah Kondom Melindungi Terhadap HIV Ketika Digunakan Oleh Pasangan Heteroseksual?
Foteini Giannou dan sekelompok peneliti dari Eropa, pada tahun 2016 melakukan peneltian terhadap 10.676 pasangan antara satu pasangan positif HIV dan negativ HIV. Dan penelitian ini dilakukan di berbagai negara antara tahun 1987 dan 2013. Mereka menemukan bahwa pengguna kondom yang konsisten adalah 71% hingga 77% , di mana mereka memiliki risiko terinfeksi HIV yang lebih kecil dari pengguna kondom yang tidak konsisten, dengan pasangan yang sama.
Kesalahan dalam penggunaan kondom
Kondom jauh lebih efektif jika digunakan secara benar. Ini karena, ada banyak kesalahan dalam penggunaan kondom seperti kondom ganda, membuka gulungan kondom sebelum memakai, dan ukuran kondom yang tidak sesuai. Dan itu terjadi hingga 40% dari hubungan seksual. Menurut Dr Stephanie Sanders dari Kinsey, banyak pengguna kondom yang telat memakai kondom yakni baru memakai di tengah jalan, di mana telah terjadi pertukaran cairan sebelum ejakulasi.
Kesalahan paling umum lainnya saat menggunakan kondom termasuk pelepasan kondom terlalu cepat, yakni sebelum hubungan seksual selesai. Kemudian ada juga yang menggunakan kondom yang bungkusnya sudah tidak ada. Lalu ukuran yang tidak benar, sehingga tidak ada lagi ruang di ujung, sehingga sperma tidak bisa ditampung oleh kondom.
Dan ada juga yang salah menggulung kondom, di mana ada orang yang menggulung kondom dari dalam ke luar sehingga berpotensi menyebabkan pasangannya terkena cairan tubuh. Menghindari kesalahan seperti itu penting untuk mencegah kerusakan kondom dan memastikan Anda terlindungi dari penularan HIV.