Zaman sekarang, siapa pun bisa liburan. Ya, dengan harga tiket pesawat terbang dan hotel yang semakin terjangkau, seseorang bisa berlibur setidaknya sekali dalam setahun. Bepergian dengan obat-obatan HIV, dan harus mengonsumsinya sesuai jadwal, awalnya memang merepotkan. Tapi bukan berarti kita tidak bisa menikmati liburan! Sebab, hidup dengan HIV bukan berarti kita tidak bisa bekerja atau bergaul dengan teman-teman.
Letakkan obat dalam tas tangan atau tas jinjing, karena tidak ada jaminan bahwa penerbangan akan berangkat tepat waktu atau tiba tepat waktu, atau bahwa bagasi akan aman-aman saja di tempat tujuan.
Baca Juga:
Obat Antiretroviral (ARV)
Jika hendak bepergian, wajar jika ada barang yang lupa tidak terbawa. Jika kita lupa membawa pakaian dalam misalnya, kita masih bisa membelinya di tempat tujuan. Tapi bagaimana jika kita lupa membawa obat ARV, kita tidak bisa mendapatkan penggantinya dengan segera bukan? Karena itu, penting untuk mengemas obat sebelum mengemas barang-barang lainnya.
Hitung baik-baik pil kita, pastikan jumlahnya mencukupi untuk waktu perjalanan hingga pulang. Tak ada salahnya membawa cadangan, untuk berjaga-jaga seandainya kita harus memperpanjang waktu perjalanan atau liburan. Pastikan juga kita menempatkannya dalam wadah yang praktis, kokoh, dan mudah untuk dimasukkan ke dalam tas tangan.
Namun, jika kita harus bepergian atau berlibur ke luar negeri, kita harus membawa obat-obatan dalam botol aslinya yang dilengkapi dengan resep dokter sehingga petugas keamanan atau bea cukai tidak akan “mempersulit” perjalanan kita.
Sekali lagi, letakkan obat dalam tas tangan atau tas jinjing, karena tidak ada jaminan bahwa penerbangan akan berangkat tepat waktu atau tiba tepat waktu, atau bahwa bagasi akan aman-aman saja di tempat tujuan.
Makanan dan Air Minum
Regimen obat ARV kita mungkin memiliki persyaratan tertentu dalam hal makanan, di mana pil tertentu harus diminum dengan perut kosong, yang lain harus diminum dengan perut sudah terisi makanan atau makanan ringan, dan semuanya harus dikonsumsi sesuai jadwal.Tidak semua maskapai penerbangan menawarkan makanan dalam penerbangan, karena itu pastikan kita membawa makanan jika perlu makan saat minum obat.
Hal yang sama berlaku untuk air minum. Namun, dengan ada peraturan bandar udara tentang membawa air minum, kita mungkin harus memintanya kepada awak pesawat. Dimungkinkan untuk membawa botol air kosong melalui pengamanan dan mengisinya sebelum naik, atau meminta pramugari mengisinya begitu kita berada di pesawat. Kru pesawat akan dengan senang hati membantu, apabila kita bilang butuh air untuk minum obat.
Dan jika kita melakukan penerbangan dalam waktu panjang, ada baiknya banyak mengonsumsi air putih. Ini karena, udara di dalam pesawat sangat kering dan beberapa jam perjalanan terbang bisa membuat kita dehidrasi. Pada tingkat yang berbeda-beda, dehidrasi memengaruhi semua penumpang dalam penerbangan panjang, dan ODHIV harus sangat berhati-hati agar jangan sampai terkena dehidrasi. Jadi, gunakan setiap kesempatan untuk mendapatkan air minum selama penerbangan, tidak hanya ketika kita merasa haus.
Bepergian ke Luar Negeri
Lakukan sedikit riset tentang tujuan liburan, periksa apakah ada batasan tentang pengunjung ODHIV termasuk dengan obat-obatan ARV. Jangan lupa bawa resep obat dari dokter. Jika kita bepergian ke negara-negara miskin dan berkembang, kita mungkin berisiko terkena cryptosporidiosis yakni infeksi yang disebabkan oleh parasit; juga infeksi oportunistik lainnya dari makanan dan air yang terkontaminasi.
Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang bisa jadi terkontaminasi:
- Buah dan sayuran mentah
- Air keran atau es yang terbuat dari air keran atau air tidak matang (yang terbaik adalah minum air yang disaring atau direbus, bahkan ketika kita menyikat gigi)
- Susu atau produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Makanan dari pedagang kaki lima
Bicarakan dengan dokter kita tentang tindak pencegahan lainnya yang mungkin ingin dilakukan saat bepergian ke luar negeri, terutama ke negeri-negeri berkembang, seperti vaksin atau antibiotik. Misal, mendapatkan vaksinasi untuk hepatitis A adalah ide yang baik, jika kita belum divaksinasi.
Pengingat
Relatif mudah untuk mengikuti jadwal minum obat setiap hari jika kita sedang tidak bepergian atau sedang melakukan rutinitas, tapi itu tentu berbeda jika kita sedang bepergian. Untuk memastikan tidak melewatkan dosis apa pun atau meninggalkan obat ARV, ada baiknya kita menggunakan sistem pengingat seperti post it atau alarm di telepon pintar.
Kita bisa meletakkan post it di cermin kamar mandi di tempat tinggal selama liburan, atau di lemari pakaian, di koper, hingga di kunci kamar hotel. Post it yang berwarna cerah akan mengingatkan kita untuk meminum obat setiap hari, dan juga untuk membawa obat ketika bepergian.
Juga, sekarang ada banyak aplikasi di Android atau IoS yang dapat melacak obat yang kita pakai dan sekaligus membuat pengingat untuk meminumnya di waktu berikutnya. Atau mungkin kita bisa mendapatkan bantuan dari teman untuk membantu mengingatkan, apakah itu teman bepergian atau dia bisa mengingatkan kita melalui telepon, SMS/WA atau email. Yang penting, apapun itu sistem pengingatnya, kita bisa meminum obat ARV dengan tepat waktu.