Banyak stigma sosial tentang HIV dan AIDS beredar bahkan sebelum banyak orang tahu tentaNg virus dan penyakit ini. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 50% pria dan wanita melaporkan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV. stigma ini berkembang dari informasi yang salah dan kesalahpahaman terhadap virus dan penyakit ini.
Sejak epidemi HIV/AIDS merebak, media telah berperan dalam membentuk persepsi masyarakat. Dengan berbagi cerita, mereka membantu orang memahami HIV dan AIDS melalui mata masyarakat awam.
Sejak epidemi HIV/AIDS merebak, media telah berperan dalam membentuk persepsi masyarakat. Dengan berbagi cerita, mereka membantu orang memahami HIV dan AIDS melalui mata masyarakat awam. Beberapa selebriti juga menjadi juru bicara untuk HIV dan AIDS. Dukungan para selebritis bersamaan dengan penggambaran di televisi dan film, membantu menciptakan lebih banyak empati terhadap ODHA.
Beberapa Tokoh Terkemuka Yang Terkenal Dalam Perjuangannya Mematahkan Stigma HIV/AIDS
Rock Hudson
Pada tahun 1950 – 1960an, Rock Hudson adalah aktor Hollywood terkemuka di Amerika Serikat. Hudson meninggal karena penyakit AIDS. sebelum wafat ia telah mendonasikan bantuan senilai 250 ribu dolar untuk amfAR, yayasan yang bergerak dalam riset AIDS. Menurut juru bicaranya, Hudson berharap bisa “membantu umat manusia lainnya dengan mengakui bahwa dia terinfeksi penyakit ini.” Tindakan Hudson memang tidak mengakhiri stigma dan ketakuan orang-orang terhadap HIV/AIDS, namun berhasil membuat pemerintah setempat untuk mulai fokus terhadap pendanaan penelitian HIV/AIDS.
Putri Diana
Saat epidemi HIV/AIDS meledak, ada kesalahpahaman di kalangan masyarakat umum tentang bagaimana penyakit ini ditularkan. Pada tahun 1991, Putri Diana mengunjungi rumah sakit yang merawat pasien-pasien HIV, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan kasih sayang untuk para ODHA. Foto Putri Diana yang menyalami ODHA dengan tangan telanjang membangkitkan kesadaran dan empati masyarakat. Pada tahun 2016, putranya Pangeran Harry melakukan tes HIV di depan umum untuk membantu meningkatkan kesadaran dan mendorong orang untuk mengikuti tes serupa.
Magic Johnson
Pada tahun 1991, pemain basket profesional Magic Johnson mengumumkan bahwa ia harus pensiun karena didiagnosa terinfeksi HIV. Pada masa itu, HIV identik dengan pelaku seks homoseksual dan penggunaan narkoba. Pengakuannya mengejutkan, lantaran mengungkapkan fakta bahwa pelaku seks heteroseksual pun tidak terlindung dari infeksi virus tersebut. Sejak saat itu fokus Johnson adalah mendorong orang untuk melakukan tes HIV dan mendapatkan pengobatan. Secara aktif Johnson bekerja untuk menghilangkan mitos tentang HIV dan telah membantu meningkatkan kesadaran dan penerimaan masyarakat akan ODHA.