Photo by benzoix from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Jika kamu baru-baru ini memiliki penyakit menular seksual (IMS) atau disebut juga sebagai infeksi menular seksual (IMS) – kamu mungkin merasakan emosi yang campur aduk. Kamu mungkin merasa marah, malu, atau bahkan kotor. Kamu mungkin ingin menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Kamu mungkin bingung tentang apa sebenarnya arti IMS bagi kesehatanmu sendiri dan kesehatan pasanganmu, serta kesejahteraan dan kebahagiaan masa depanmu.
Ada stigma seputar IMS dan banyak penderitanya yang merasa malu, rusak dan takut tidak ada yang menginginkan mereka di masa depan.
Baca Juga:
Atau mungkin kamu bahkan belum didiagnosis secara pasti dengan IMS, tetapi telah merasakan sakit atau beberapa gejala yang membuatmu mengira mungkin menderita IMS. Mungkin kamu takut berkonsultasi dengan dokter karena takut bahwa kamu akan didiagnosis dengan IMS.
Bagi banyak orang, bagian terburuk dari penyakit menular seksual adalah rasa takut dan malu yang cenderung mereka alami. Ada stigma seputar IMS dan banyak penderitanya yang merasa malu, rusak dan takut tidak ada yang menginginkan mereka di masa depan. Dengan mempelajari tentang IMS dan bagaimana penyakit ini dapat dikelola, maka perasaan malu itu akan memudar.
Pertama, ingatlah bahwa hanya sedikit jenis IMS yang mengancam jiwa. Dengan perawatan yang tepat, IMS hanya memiliki dampat kesehatan yang sangat minim. Artinya, kamu dapat memiliki kehidupan yang baik meskipun memiliki IMS. Sebagian besar IMS dapat diobati, dan beberapa dapat disembuhkan, walaupun tidak semuanya. IMS yang belum ada obatnya, seperti HIV, masih dapat ditangani dengan perawatan yang tepat.
Jika kamu telah didiagnosis dengan infeksi menular seksual, bicarakan secara langsung dengan dokter dan jangan terlalu mengandalkan informasi dari internet. Dokter juga dapat memberi tahu untuk memilih perawatan yang paling tepat, bagaimana tidak menularkan infeksi ke orang lain, dan cara terbaik untuk menghindari infeksi ulang.
Jika memiliki IMS, kamu tidak sendiri karena IMS itu hal yang sangat umum. Jika kamu merasa tidak nyaman berbicara dengan penyedia layanan kesehatan primer atau saat ini tidak memilikinya, carilah klinik IMS atau kesehatan seksual di daerahmu untuk diagnosis, pengobatan, dan nasihat tentang melindungi kesehatan seksual di masa mendatang.
Jika memiliki IMS, kamu memilik banyak teman karena IMS itu sangat umum, bahkan banyak orang yang terkena IMS dan tidak menyadarinya lantaran tidak bergejala. Meski demikian, IMS tanpa gejala bisa berbahaya lantaran dapat menyebabkan kemandulan serta dapat ditularkan ke orang lain, yang pada gilirannya dapat menularkannya ke orang lain. Itulah mengapa jika aktif secara seksual, maka sebaiknya kamu juga rutin melakukan tes IMS dan HIV.
Memiliki IMS tidak mendefinisikan dirimu sebagai pribadi, sebab siapa pun yang berhubungan seks bisa terkena IMS, tidak peduli apa pun identitas gender atau orientasi seksualnya. Kamu bisa mendapatkan IMS pada usia berapa pun dan apakah kamu memiliki satu pasangan seumur hidup atau bahkan 101 pasangan. Entah kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, semua orang berpotensi terkena IMS.
Kini, setelah kamu tidak lagi merasa malu karena IMS, penting bagimu untuk memberitahukan hal ini kepada pasangan. Bagaimana pun penyakit ini menular dan bisa saja kamu tertular dari mereka atau mereka menularkannya kepada orang lain. Berikut beberapa tips untuk memberitahu pasangan:
- Bersikaplah apa adanya. Setelah kamu memiliki fakta tentang diagnosis IMS, inilah saatnya untuk memberi tahu pasanganmu. Tetaplah bersikap tenang untuk dapat membantu orang lain menerima kenyataan ini.
- Pertimbangkan menjadwalkan konsultasi kesehatan bersama dengan pasangan. Jika kamu memiliki pasangan serius, maka isu IMS ini dapat ditangani bersama. Namun, jika pasangan menolak untuk mencari pertolongan medis, kamu mungkin dapat membawakan obat yang tepat. Ini disebut terapi pasangan yang dipercepat.
- Cobalah untuk berbicara secara langsung, bukan melalui pesan teks, untuk mengurangi stigma terkait IMS. Sekalipun tidak berada dekat dengan pasangan, cobalah untuk berbicara secara langsung. Kamu dapat membantu mereka memproses informasi yang sulit, daripada membiarkan mereka sendirian.
- Jika sedang menjalin hubungan, memiliki IMS mungkin membuatmu meragukan kesetiaan pasanganmu. Tetapi, sebelum berasumsi buruk, ingatlah bahwa IMS tidak selalu muncul dengan cepat. Kamu atau pasangan mungkin telah terinfeksi sebelum kalian bersama, tanpa menyadarinya.
- Berbanggalah karena kamu telah jujur tentang IMS, sebab ini adalah cara untuk benar-benar membuat perbedaan dalam memerangi stigma terhadap IMS.