Saat ini hubungan seks melalui oral adalah salah satu perilaku seksual yang paling umum lantaran cepat dan mudah dilakukan. Tetapi, tak sedikit mereka yang kerap melakukan seks oral kemudian bertanya-tanya apakah bisa terinfeksi HIV melalui seks oral?
HIV bukanlah virus yang paling mudah untuk didapatkan. Ini karena virus HIV melewati darah, air mani, cairan pra-seminal (atau pra-cum), cairan dubur/vagina, serta ASI.
Baca Juga:
Jawaban singkatnya adalah kemungkinan untuk menularkan atau tertular sangat kecil.
Percaya atau tidak, HIV bukanlah virus yang paling mudah untuk didapatkan. Ini karena virus HIV melewati darah, air mani, cairan pra-seminal (atau pra-cum), cairan dubur/vagina, serta ASI. Agar dapat menularkan ke orang lain, virus perlu dimasukkan ke dalam aliran darah mereka. Dan cara utama yang dilakukannya adalah melalui membran mukosa, jarum, atau transfusi darah.
Selaput lendir ditemukan di dalam rektum, vagina, penis, dan mulut, tetapi kebanyakan dilindungi melalui lapisan jaringan, kecuali jaringan tersebut mengalami kerusakan. Selalu berhati-hati jika kamu melihat luka terbuka di dalam dan di sekitar mulut. Jika luka terlihat, kamu harus menghindari seks oral karena luka terbuka membuat cairan lendir mudah merembes.
Thomas Coates, seorang profesor kedokteran dan direktur dari University of California, San Francisco, AIDS Research Institute and the Center for AIDS Prevention Studies, mengatakan bahwa transmisi HIV melalui seks oral tanpa ejakulasi dapat terjadi, tetapi sangat jarang. Bahkan, sebagian besar peneliti mengatakan bahwa risiko penularan mendekati nol.
Resiko penularan HIV meningkat jika seorang pria dengan HIV berejakulasi di dalam mulut pasangannya, atau ketika seorang wanita menerima seks oral saat dia sedang menstruasi, tetapi HIV akan menular jika orang yang melakukan seks oral memiliki luka terbuka atau titik masuk lain ke selaput lendir mereka.
Meskipun demikian ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu menurunkan resiko, sebagai contoh saat memberikan seks oral, segeralah meludah atau telan cairan sperma pasangan anda. Ya, jangan biarkan cairan sperma berada di mulut Anda terlalu lama karena bisa jadi akan membuat jalan melalui luka terbuka atau jaringan yang rusak di dalam mulut. Menelan sangat aman. Begitu air mani mengalir melewati mulut, asam lambung dan enzim di esofagus membunuh HIV apa pun di dalamnya, sehingga menelan cairan sperma sebenarnya adalah salah satu hal teraman yang harus dilakukan setelah seks oral.
Juga, pastikan untuk memeriksa kembali penis kamu (di sekitar kepala) atau vagina untuk memastikan tidak ada luka atau jaringan yang rusak. Selain itu, perhatikan ketika kamu melakukan hal-hal yang beresiko menciptakan luka terbuka di mulut seperti menyikat gigi, flossing, makan makanan keras, atau membuka kaleng atau botol dengan gigimu, yang umum dilakukan orang banyak. Jika terdapat luka, biarkan luka tersebut menutup terlebih dulu sebelum kamu terkena air mani atau cairan vagina.