Penulis: Andriano Bobby
Editor: Andriano Bobby
Ramadhan adalah nama salah satu bulan dalam kalender hijriyah, di mana selama sebulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa selama 13-14 jam setiap harinya. Ya, berpuasa sangat baik untuk kesehatan dan dianjurkan bagi orang-orang yang juga memiliki kesehatan yang baik.
Idealnya kita harus memiliki jumlah CD4 diatas 250sel/mm³ karena jumlah ini dianggap aman. Begitupun bagi yang baru memulai pengobatan ARV juga umumnya tidak disarankan puasa dulu karena tubuhnya belum terbiasa dengan efek samping obat ARV seperti mual, muntah, pusing, dan tidak enak badan.
Baca Juga:
Ada beberapa orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, yakni orang sakit, perempuan hamil, menyusui, orang tua yang lemah dan musafir. Pertanyaannya, bisakah seseorang dengan HIV positif berpuasa selama Ramadhan?
Dr. Ronald Jonathan, MSc, DTM&H, dokter pemerhati HIV, menjelaskan bahwa tidak ada halangan untuk ODHIV berpuasa di bulan Ramadhan asalkan kondisinya sehat. Menurut dokter Ronald, puasa yang dijalankan dengan sungguh-sungguh memiliki nilai spiritualitas yang menghasilkan rasa damai dan syukur. Rasa damai dan syukur ini bisa menaikkan kekebalan tubuh bagi yang menjalankannya dengan sepenuh hati.
Akan tetapi, jika ODHIV merasa kondisinya sedang tidak fit, jangan dipaksakan untuk berpuasa. Terlebih jika kalian memiliki infeksi oportunistik yang berat atau sedang dalam pengobatan lain misalnya infeksi TB, Toksoplasmosis atau lainnya.
Idealnya kita harus memiliki jumlah CD4 diatas 250sel/mm³ karena jumlah ini dianggap aman. Begitupun bagi yang baru memulai pengobatan ARV juga umumnya tidak disarankan puasa dulu karena tubuhnya belum terbiasa dengan efek samping obat ARV seperti mual, muntah, pusing, dan tidak enak badan.
Konsultasikan dengan dokter kalian sebelum menjalankan puasa, agar keputusan yang diambil lebih mantap.
Obat ARV saat ini ada dua versi, yaitu yang diminum satu kali sehari dan dua kali sehari. Oleh karena itu, obat ini harus diminum secara rutin dan tepat waktu. Jika diminum sehari sekali, kalian bisa mengonsumsinya pada malam hari sebelum tidur sehingga tidak mengganggu aktivitas puasa.
Sementara jika obat ARV yang diminum 2 kali sehari, kalian bisa meminumnya saat sahur dan berbuka puasa. Nanti ketika bulan Ramadhan selesai, minumnya kembali ke waktu semula.
Bagi kalian yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini karena kondisi tubuh tidak memungkinkan, jangan berkecil hati. Kalian masih bisa menggantinya (qodho) pada bulan lain setelah kondisi kesehatan sudah membaik. Sedangkan bagi ODHIV yang berpuasa, konsumsilah makanan yang bernutrisi dan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.
Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, dan jangan lupa menjalankan olahraga sesuai kapasitas masing-masing.