Freddie Mercury, vokalis utama rock band asal Inggris, Queen, mungkin masih bisa hidup hingga hari ini jika obat antiretroviral telah tersedia beberapa bulan lebih cepat. Ya, penyanyi berdarah Persia yang bernama asli Farrokh Bulsara ini meninggal pada tahun 1991 di usia 45 tahun, setelah menderita pneumonia yang dipicu oleh AIDS, sehari setelah ia mengumumkan status AIDS-nya.
Sekarang, orang dengan HIV, bisa tetap hidup bertahun-tahun dan bahkan memiliki harapan umur yang panjang karena terapi ARV. Obat ARV bekerja dengan cara menghentikan virus bereplikasi di dalam tubuh, sehingga sistem kekebalan bisa memperbaiki dirinya sendiri dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga:
Sehari sebelum meninggal, Freddie merilis sebuah pernyataan publik yang mengatakan, “Menjawab kasak-kusuk rekan media selama dua minggu terakhir, saya ingin menyatakan bahwa saya telah dites HIV positif dan memasuki fase AIDS. Saya merasa bahwa saya perlu menyimpan informasi ini rapat-rapat untuk melindungi privasi saya. Bagaimanapun, sudah tiba waktunya bagi teman-teman dan bagi para penggemar di seluruh dunia untuk mengetahui kebenaran berita ini, dan saya harap setiap orang bisa mendukung saya, para dokter saya dan mereka semua yang sedang berjuang untuk memerangi penyakit ini.”
Sekarang, orang dengan HIV, bisa tetap hidup bertahun-tahun dan bahkan memiliki harapan umur yang panjang karena terapi ARV. Obat ARV bekerja dengan cara menghentikan virus bereplikasi di dalam tubuh, sehingga sistem kekebalan bisa memperbaiki dirinya sendiri dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kombinasi ARV yang biasanya terdiri dari tiga ARV dan disebut sebagai terapi ARV, digunakan karena HIV dapat dengan cepat beradaptasi dan menjadi resisten terhadap satu ARV saja. Dan kombinasi ARV ini memiliki khasiat yang berbeda untuk orang yang berbeda. Agar pengobatannya berjalan efektif, perlu diminum secara teratur setiap hari.
Brian May, gitaris utama Queen, seperti yang dikutip dari Daily Mail, menggambarkan kondisi Freddie yang terpaksa kehilangan sebagian besar kakinya pada saat ia meninggal pada 24 November 1991. “Saya yakin, Freddie Mercury masih bisa hidup hari ini jika obat HIV telah tersedia beberapa bulan lebih cepat,” katanya.
Pada Mei 1991, Freddie dengan tubuh yang sangat kurus tampil di video Queen berjudul “These Are the Days of Our Lives”. Saat itu, Brian mengatakan bahwa sudah tidak banyak waktu yang tersisa, “Freddie ingin hidup senormal mungkin, padahal saat itu ia sangat tidak nyaman dan merasa kesakitan,” kenang Brian seperti yang dikutip dari The Telegraph.
Meski hidup dalam kesakitan akibat penyakit AIDS yang dideritanya, Freddie memutuskan untuk terus berkarya dan alih-alih menjadi korban. “Ia terus berkata, ‘Tulis lebih banyak lagu, saya hanya ingin menyanyikannya dan ketika saya tiada kalian bisa menyelesaikan lagu tersebut.’ Dia sama sekali tidak memiliki rasa takut,” tutur Brian.
Di awal November 1991, Freddie berkata pada personel Queen lainnya bahwa ia ingin menghentikan sejenak proyek pembuatan album mereka, “Saya merasa tidak enak, sebaiknya kita berhenti dulu. Saya akan menyelesaikannya nanti pada saat saya kembali,” kata Brian. Tapi Freddie tak pernah kembali.