Ketika Bren Shucart, seperti yang disarikan dari tulisannya yang dimuat di Huffingtonpost dinyatakan positif pada tahun 2005, rasanya dunia telah berakhir dan ia merasa dijatuhi hukuman mati. Lagipula, menurut Bren, siapa yang bisa mencintai seseorang dengan HIV? Dan bagaimana mungkin ia bisa menemukan kebahagiaan dengan kondisi demikian? Namun rupanya, hidup terus berjalan dan jelas hidupnya tidak berakhir.
Saat Anda memutuskan untuk mulai menggunakan obat-obatan, ingatlah bahwa itu adalah komitmen. Agar benar-benar efektif, pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang teratur.
Baca Juga:
Ya, Bren memiliki teman-teman yang hebat, anjing yang menggemaskan, dan seseorang yang mencintainya. Tetapi untuk sampai ke tahap ini, Ben harus menapaki jalan yang panjang, keras, dan dipenuhi rasa bersalah, depresi, hingga perilaku yang merusak diri sendiri. Di bawah ini ada saran dan pelajaran yang ingin Bren bagikan, agar dapat membuat hidup Anda sedikit lebih mudah:
1. Hidup Anda Menjadi Lebih Rumit, Tetapi Belum Berakhir
Bahkan saya lebih bahagia dan lebih sehat dari yang pernah saya alami. Ini bukan berarti saya mengatakan bahwa memiliki HIV adalah “mudah”; tidak. Ada pil yang harus diminum dengan teratur, dan dokter yang harus dikunjungi secara berkala, kadang-kadang rutinitas semacam ini sangat membosankan namun masih dapat kita kelola.
2. Pergi ke Dokter
Setelah mengikuti tes HIV, rintangan terbesar yang mungkin dihadapi pasien yang baru didiagnosis adalah pergi ke dokter. Saya tahu betapa mengintimidasi kunjungan ke dokter yang pertama kali itu, tetapi ini adalah langkah pertama untuk mengendalikan kesehatan dan hidup Anda. Setelah diagnosis, Anda mungkin akan berada dalam keadaan semi shock untuk sementara waktu (dalam pengalaman saya, saya mengalami syok hingga bulan-bulan pertama), jadi jangan lupa membawa catatan ke kunjungan pertama Anda sehingga Anda bisa mengingat kembali dengan jelas setiap saran yang diberikan oleh dokter Anda.
3. Ketahui Obat-Obatan yang Tepat Untuk Anda
Saat Anda memutuskan untuk mulai menggunakan obat-obatan, ingatlah bahwa itu adalah komitmen. Agar benar-benar efektif, pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang teratur. Jika Anda melewatkan beberapa hari minum obat tidak teratur, virus akan dapat beradaptasi dan bermultiplikasi, dan dokter harus merubah rejimen obat yang berbeda. Dan jangan jadikan kemiskinan sebagai alasan untuk tidak menggunakan ARV , ingat pemerintah sudah memiliki program untuk penyediaan ARV.
4. Tentukan Siapa yang Harus Diberitahu Mengenai Status Anda dan Kapan
Sejauh yang saya ketahui, Anda memiliki kewajiban etis untuk mengungkapkan status HIV Anda sebelum berhubungan seks dengan siapa pun, bahkan jika pun menggunakan kondom dan memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Jika tidak mengungkapkan dan mereka mengetahuinya dari orang lain, mereka akan merasa dikhianati, apalagi jika Anda sudah memiliki hubungan yang serius. Anda juga harus memberi tahu siapa pun yang pernah berhubungan seks dengan Anda dalam beberapa bulan terakhir, bahkan jika Anda berpikir mereka tidak perlu khawatir. Percakapan ini mungkin akan terasa aneh, tetapi mereka kemungkinan besar akan menghargai kejujuran Anda. Selain itu, jangan merasa tertekan untuk memberi tahu teman atau keluarga sampai benar-benar siap.
5. Bersiaplah untuk Penolakan
Ya, penolakan memang menyebalkan dan itu menyakitkan, tetapi itu akan terjadi. Dan ketika itu terjadi, coba dan pahami, bukan kamu yang dia tolak. Dia (mungkin) bukan orang jahat; dia hanya takut terhadap stigma tentang HIV. Tapi selalu ada jalan keluar.
6. Temukan Rekan-Rekan Anda
Saya tahu betapa menakutkan dan bagaimana Anda merasa terisolasi saat ini, tetapi Anda tidak sendirian. Carilah orang yang bisa diajak bicara, dan bergabunglah di komunitas pendukung sebaya.
7. Pertimbangkan Untuk Pindah ke Kota Besar
Beberapa kota besar dengan akses kesehatan dan layanan ARV, tentu akan lebih memudahkan. Karena itu pertimbangkan untuk pindah ke kota di mana Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan Anda.
8. Jangan Biarkan Diri Anda Menularkan Virus
Betapapun menghancurkannya untuk mengetahui bahwa kita positif HIV, itu tidak berarti dibandingkan dengan rasa bersalah dan patah hati karena telah menularkannya kepada seseorang yang kita cintai. Memiliki HIV adalah tanggung jawab yang serius, dan kita memiliki “tugas suci” untuk menjaganya dari tubuh orang yang kita cintai.
9. Maafkan
Maafkan orang yang menularkannya kepada Anda, dan maafkanlah diri Anda sendiri. Inilah fakta yang harus dihadapi saat ini, dan tidak ada kemarahan atau penyesalan yang akan mengubah hal itu.
10. Memiliki Harapan
Ya, miliki harapan bahwa ilmu pengetahuan pada akhirnya akan menemukan obat untuk mengenyahkan HIV dari tubuh Anda. Dan hingga saat itu tiba, jagalah diri sendiri pun jagalah mereka yang mencintai Anda.
Photo: Brenden Shucart. Photo by www.picsofcelebrities.com