Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Saat ini dunia menghadapi ledakan pandemi covid-19, begitupun negara kita Indonesia. Meskipun tidak semua orang yang terpapar virus ini pasti akan mengembangkan penyakit covid-19, namun usaha pencegahan tetap diupayakan, lebih-lebih pada orang dengan masalah sistem kekebalan tubuh seperti ODHIV.
Beberapa waktu belakangan ini kita dihebohkan dengan berita bahwa obat-obatan ARV yang diberikan dokter untuk mengobati HIV dapat digunakan untuk mengobati infeksi Covid-19.
Baca Juga:
Pada dasarnya orang dengan HIV maupun orang tanpa HIV diharapkan memiliki kewaspadaan yang sama dalam menghadapi wabah covid-19 ini. Namun pada ODHIV kewaspadaan ini harus lebih ditingkatkan.
Bagaimana caranya? Garis dasarnya adalah ODHIV harus tetap minum ARV dengan tingkat kepatuhan yang tinggi untuk mempertahankan imunitas tubuhnya tetap baik dan menekan virus HIV dalam tubuhnya serendah mungkin.
Sejauh ini belum ada obat yang spesifik untuk mengobati infeksi covid-19. Jadi upaya pencegahan harus ditegaskan sehingga kemungkinan penularan dapat ditekan. Karena salah satu target covid-19 adalah orang dengan penurunan kekebalan tubuh, maka untuk para ODHIV yang ‘drop out’/menghentikan pengobatan ARV nya, dihimbau untuk memulai kembali pengobatan ARV. Disarankan kalian kembali ke layanan dimana dokter memberikan ARV sebelumnya, agar dokter dapat melakukan pemantauan secara maksimal.
Kebijakan pemerintah saat ini adalah menggunakan obat Chloroquine dan Avigan (Favipiravir) untuk pengobatan infeksi covid-19, namun Perlu diketahui bahwa Chloroquine disini bukan digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi covid-19, dan kalaupun anda didiagnosis positif covid-19, yang berhak memberikan pengobatan adalah dokter, bukan mengobati sendiri tanpa pengawasan dokter. Sedangkan obat avigan (favipiravir) bukanlah termasuk golongan anti retroviral yang digunakan untuk pengobatan HIV, ini adalah antivirus yang berbeda.
Beberapa waktu belakangan ini kita dihebohkan dengan berita bahwa obat-obatan ARV yang diberikan dokter untuk mengobati HIV dapat digunakan untuk mengobati infeksi Covid-19. Walaupun beberapa obat ARV (Lopinavir/Ritonavir atau Darunavir/cobicistat) digunakan untuk mengobati covid-19 bukan berarti ODHIV yang minum ARV golongan ini pasti terhindar dari infeksi Covid-19. Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ODHIV yang minum ARV lebih rendah risikonya untuk terinfeksi Covid-19.
Jadi jangan sampai ODHIV yang sedang dalam pengobatan ARV tidak melakukan pencegahan terhadap infeksi Covid-19 karena merasa dirinya kebal terhadap infeksi ini. Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ARV bisa digunakan sebagai PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) atau Profilaksis Pra Pajanan untuk Covid-19. Mereka yang sedang menjalani pengobatan ARV apapun golongan obat yang diberikan oleh dokter, tetap harus mengupayakan pencegahan terhadap infeksi Covid-19 ini.
Berikut hal-hal yang dapat kita lakukan:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Menghindari sentuhan fisik
- Physical Distancing (menjaga jarak fisik)
- Bila batuk atau pilek menggunakan masker
- Tinggal di rumah
- Bila tidak memungkinkan bekerja di rumah maka lakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
- Menjaga asupan makanan bergizi dan lakukan olah raga.