Photo by teksomolika from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Membuat keputusan apakah sebaiknya kamu memberitahukan tentang status HIV kamu atau tidak, bisa menjadi hal yang sulit. Meskipun banyak perusahaan yang memahami dan bersedia memberikan pekerjaan, kamu mungkin masih menghadapi stigma dan diskriminasi di tempat kerja.
Dalam kebanyakan kasus, HIV tidak akan memberikan pengaruh apa pun terhadap kemampuan bekerja kita.
Baca Juga:
Berikut beberapa pertanyaan penting yang dapat kamu tanyakan pada diri sendiri sebelum memutuskan apakah kamu ingin mengungkapkannya atau tidak.
- Apakah pimpinan perlu mengetahui status HIV kamu?
- Apa keuntungan (atau kerugian) yang mungkin terjadi jika kamu mengungkapkan statusmu?
- Bagaimana kamu akan memberitahu pimpinan tentang status HIV kamu?
- Apa saja mitos umum tentang ODHIV?
- Apa hak kamu sebagai orang yang hidup dengan HIV (ODHIV)?
Apakah pimpinan perlu mengetahui status HIV kamu?
Dalam kebanyakan kasus, HIV tidak akan memberikan pengaruh apa pun terhadap kemampuan bekerja kita. Oleh karena itu, sangat sedikit pekerjaan yang mengharuskan kita memberi tahu atasan tentang status HIV. Berdasarkan Undang-Undang Kesetaraan di Inggris, diskriminasi berdasarkan status HIV adalah tindakan ilegal.
Juga, calon pemberi kerja dan agen perekrutan tidak diperbolehkan mengajukan pertanyaan tentang kesehatan selama tahap lamaran. Hal ini dilarang dalam bentuk apapun seperti kuesioner, pertanyaan verbal saat wawancara atau menanyakan pertanyaan terkait kesehatan kepada pemberi kerja sebelumnya. Pengecualian utama untuk hal ini adalah jika kondisi kesehatan kita akan memengaruhi kemampuan kita untuk menjalankan fungsi penting pekerjaan.
Jika pemberi kerja mengajukan pertanyaan kesehatan yang melanggar hukum (yaitu pertanyaan yang tidak berkaitan dengan fungsi penting pekerjaan) sebelum menawarkan pekerjaan, kita dapat melaporkannya ke Komnas HAM atau Kementerian Tenaga Kerja.
Saat melamar pekerjaan, penting juga untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan tersebut memerlukan perjalanan internasional ke negara-negara yang memiliki pembatasan pengunjung yang memiliki HIV. Meskipun hal ini dapat memengaruhi kemampuan kamu dalam melakukan pekerjaan, ada kemungkinan untuk melakukan ‘penyesuaian yang wajar’ setelah kamu sudah bekerja.
Jika ada kekosongan di CV karena sakit, kamu tidak perlu menyebutkan penyebab penyakit kamu saat proses lamaran kerja. Jika pemberi kerja sebelumnya memberikan referensi, mereka tidak boleh menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan atau alasan mengambil cuti kerja.
Setelah tawaran pekerjaan diberikan, pimpinan mungkin meminta kita untuk memberikan informasi terkait kesehatan atau melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini biasanya hanya dilakukan jika informasi ini relevan dengan pelaksanaan pekerjaan sehingga kita dapat menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mengungkapkan status, tetapi tidak ada kewajiban untuk melakukannya.
Jika kamu memilih untuk tidak mengungkapkan status melalui kuesioner kesehatan, kamu dapat mengosongkan pertanyaan tentang HIV, namun jangan berbohong. Memberikan informasi palsu dapat dianggap sebagai pelanggaran rasa saling percaya jika kamu kemudian mengungkapkan status atau status kamu diketahui.
Jika kamu memilih untuk mengungkapkan status, penting untuk mempertimbangkan siapa yang perlu mengetahuinya. seperti manager atau tim HRD. Kamu disarankan untuk mengungkapkannya berdasarkan kebutuhan untuk mengetahuinya. Informasi ini harus tetap dirahasiakan setiap saat. Informasi ini hanya boleh dibagikan dengan izin kamu jika relevan dengan beberapa aspek pekerjaan kamu.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengungkapkan atau tidak harus ada di tangan kamu dan hanya ada beberapa kasus yang membuat atasan kamu perlu mengetahuinya.
Pekerja kesehatan
Di Inggris, petugas layanan kesehatan yang melakukan prosedur yang melibatkan paparan darah (seperti dokter bedah, dokter gigi, dan bidan) perlu menjalani tes HIV sebelum diizinkan bekerja. Mereka diperbolehkan bekerja dalam peran ini selama kondisi tertentu terpenuhi, seperti menjaga viral load tidak terdeteksi dan melakukan pemantauan klinis secara teratur. Petugas kesehatan atau peserta pelatihan yang tidak melakukan prosedur rawan paparan tidak diharuskan melakukan tes HIV.
Pasukan bersenjata
Setiap orang yang bergabung dengan Angkatan Darat Inggris, Angkatan Laut, atau Angkatan Udara harus memberikan riwayat kesehatan mereka. Orang dengan HIV yang menjalani pengobatan efektif dan memiliki viral load tidak terdeteksi dapat bergabung tanpa batasan apa pun. Dulu ada pembatasan penempatan jika didiagnosis mengidap HIV saat bertugas, namun hal ini tidak lagi berlaku.
Di Inggris, jika kamu menggunakan PrEP, kamu tidak dapat bergabung dengan Royal Air Force sebagai anggota awak pesawat atau sebagai pengontrol lalu lintas udara.
Pilot
Dimungkinkan untuk menjadi pilot komersial jika kamu hidup dengan HIV. Semua pilot harus memberikan riwayat kesehatan mereka ketika mereka mengajukan permohonan sertifikat medis. Jika kamu hidup dengan HIV, kamu perlu mendapat laporan dari dokter yang menangani HIV. Kamu mungkin akan dirujuk untuk tes lebih lanjut, namun biasanya tes yang dilakukan oleh dokter yang menangani HIV sudah cukup.
Di Eropa, meskipun seorang pilot yang berstatus HIV positif, mereka dapat terus terbang dengan batasan tertentu. Pilot baru mungkin akan mengalami situasi yang lebih sulit, tergantung negaranya. Pilot yang hidup dengan HIV dapat terbang di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Hal ini juga bisa menjadi sulit jika visa diperlukan untuk bekerja di negara-negara yang mempunyai pembatasan masuk sehubungan dengan orang yang hidup dengan HIV.
Profesi lainnya
Menjadi HIV-positif tidak menghentikan kamu untuk bekerja dalam profesi yang banyak berhubungan dengan manusia, seperti di industri perawatan, bekerja sebagai guru, penata rambut, atau bahkan industri food and beverage.
Undang-Undang Kesetaraan di Inggris melindungi pekerja yang hidup dengan HIV dari diskriminasi apa pun di tempat kerja terkait dengan disabilitas mereka dan mewajibkan pemberi kerja untuk melakukan penyesuaian yang wajar. Ini adalah perubahan pada pekerjaan yang dilakukan atau lingkungan fisik yang menghilangkan hambatan besar yang mungkin dialami seseorang akibat disabilitasnya.
Kamu perlu mengungkapkan status HIV agar dapat dilakukan penyesuaian yang wajar, seperti:
- waktu istirahat untuk janji klinik
- pengaturan kerja yang fleksibel
- minum obat di tempat kerja
Dalam konteks virus COVID-19, jika kamu berisiko tinggi karena memiliki jumlah CD4 yang rendah (di bawah 200), tidak sedang menjalani pengobatan antiretroviral, atau memiliki kondisi kesehatan lainnya, perusahaan harus memberi kamu penyesuaian yang wajar berkaitan dengan COVID-19, seperti mengizinkan kamu bekerja dari rumah, bekerja dengan peran yang meminimalkan kontak dengan masyarakat, memberi kamu akses terhadap alat pelindung diri, atau tindakan lain apa pun yang dapat melindungi kesehatan kamu.
Namun, banyak orang tidak membicarakan status HIV mereka karena merasa hal tersebut merupakan masalah pribadi atau tidak berdampak pada kehidupan kerja mereka. Ketakutan akan perlakuan buruk di tempat kerja atau pelanggaran kerahasiaan juga merupakan alasan penting mengapa orang memilih untuk tidak memberitahukan status mereka di tempat kerja.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi keputusan kamu untuk membagikan status dapat mencakup:
- sektor tempat kamu bekerja (pekerjaan di sektor publik sering kali dianggap lebih mendukung)
- apakah sifat pekerjaan dapat menimbulkan ketakutan yang tidak berdasar terhadap penularan HIV (hal ini dapat memengaruhi jika kamu bekerja di bidang kesehatan, pengajaran, pekerjaan perawatan atau persiapan makanan)
- suasana umum di tempat kerja (lingkungan yang sangat sulit, kompetitif, atau politis mungkin terasa kurang mendukung atau aman)
- seberapa dapat dipercaya pimpinan, HRD atau kolega kamu
- hubungan yang kuat dan positif dengan manajer atau kolega tertentu
- seberapa aman pekerjaan kamu
- apakah kamu sudah merasa didiskriminasi (misalnya berdasarkan ras)
- reputasi kamu di tempat kerja (seberapa kamu merasa disukai atau dihormati di tempat kerja)
- apa pilihan yang lain jika pengungkapan status tidak diterima dengan baik atau ditangani dengan buruk.
Bagaimana mengungkapkan status kepada pimpinan?
Kamu harus mengendalikan proses pengungkapan. Artinya, kamu harus memutuskan kapan, di mana, bagaimana, dan kepada siapa kamu akan mengungkapkannya. Kamu dapat memilih untuk berbagi informasi tentang kesehatan segera setelah menerima tawaran pekerjaan untuk memastikan bahwa penyesuaian yang wajar dapat dilakukan. Alternatifnya, kamu dapat memilih untuk membicarakannya setelah bekerja selama beberapa waktu atau jika keadaan berubah (seperti perubahan pengobatan atau memerlukan lebih banyak waktu cuti karena sakit).
Saat memberi tahu atasan bahwa kamu positif HIV, berbagi informasi tentang pengobatan, penularan, dan apa artinya menjadi tidak terdeteksi mungkin bisa membantu. Jika kamu memberitahukan status agar penyesuaian yang wajar dapat dilakukan, hanya manajer SDM atau manajer langsung yang bertanggung jawab untuk mengizinkan penyesuaian tersebut yang perlu mengetahui diagnosis kamu.
Apa saja mitos umum tentang ODHIV?
Masih banyak stigma yang ditujukan kepada ODHIV. Hal ini sering kali dikaitkan dengan pengetahuan yang ketinggalan zaman atau terbatas tentang HIV. Beberapa mitos umum tentang HIV dapat menyebabkan perusahaan bereaksi buruk, seperti:
- Semua kondisi HIV pada akhirnya akan berkembang menjadi AIDS dan karenanya menjadi beban
- ODHIV perlu mengambil banyak waktu cuti untuk menangani kondisinya
- HIV dapat menyebar melalui berbagi barang seperti peralatan makan
- HIV dapat menular melalui luka, gigitan dan lain sebagainya
- Ada banyak pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh orang dengan HIV karena menimbulkan risiko bagi orang lain
Faktanya, banyak orang yang hidup dengan HIV berhasil menjalani pengobatan antiretroviral dan kesehatan mereka dipantau dengan baik. Hal ini menyebabkan penekanan virus dalam darah mereka hingga mencapai tingkat yang tidak terdeteksi. Orang dengan HIV yang memiliki viral load tidak terdeteksi diharapkan dapat berumur panjang dan sehat. Selain itu, mereka tidak dapat menulari orang lain melalui hubungan seksual. HIV juga tidak menyebar melalui berbagi barang pribadi atau melalui cara seperti bertukar air liur atau menggigit.
Saat ini di Inggris, sangat sedikit orang yang hidup dengan HIV yang kemudian berkembang menjadi AIDS atau komplikasi terkait AIDS.
Meskipun ODHIV mungkin memerlukan penyesuaian yang wajar, seperti waktu istirahat untuk janji medis, hal ini tidak akan memengaruhi kinerja kerja mereka secara signifikan. Penting juga untuk diingat bahwa sangat sedikit pekerjaan yang mempunyai risiko penularan HIV.
Meskipun berbagi informasi tentang HIV mungkin bermanfaat, hal ini tidak selalu berhasil mencegah stigma dan diskriminasi. Penting untuk mengingat hak-hak kamu sebagai ODHIV.
Apa hak OHIV?
Di Inggris, ODHIV dilindungi oleh hukum yang disebutkan di atas. Pimpinan hanya boleh memperlakukan ODHIV secara berbeda dalam hal memastikan bahwa penyesuaian yang wajar telah dilakukan, namun tidak dengan cara yang diskriminatif atau bias yang tidak adil.
Kerahasiaan mengenai informasi pribadi yang sensitif, seperti informasi terkait kesehatan, dilindungi berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Data. Pimpinan bertanggung jawab untuk menerapkan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi ini. Informasi tentang status HIV hanya dapat dibagikan kepada pihak ketiga jika diperlukan, dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari ODHIV tersebut. Biasanya adalah HRD atau manajer langsung yang bertanggung jawab untuk membuat penyesuaian yang wajar. Jika ada kolega yang perlu diberi tahu tentang status kamu agar dapat dilakukan penyesuaian yang wajar, kamu harus menyetujui informasi sensitif tersebut dibagikan.
Dalam situasi yang terdapat layanan kesehatan kerja atau dokter perusahaan, informasi rahasia yang disimpan oleh mereka biasanya tidak boleh dibagikan kepada manajer lini seseorang, meskipun manajer tersebut memberikan tekanan kepada staf kesehatan kerja untuk melakukan hal tersebut.
Namun, realitanya hak-hak kita tidak selalu dihormati. Tidak semua pemberi kerja, atau calon pemberi kerja, akan selalu mematuhi undang-undang ini. Misalnya, jika kita ditawari pekerjaan sebelum pengungkapan dan tawaran pekerjaan tersebut kemudian dicabut setelah kita mengungkapkannya, hal ini tentu melanggar Undang-Undang Kesetaraan. Setelah bekerja, jika kamu mengalami diskriminasi di tempat kerja, jika pimpinan menolak melakukan penyesuaian yang wajar atau jika status HIV kamu dibagikan tanpa persetujuan kamu, hal ini juga merupakan pelanggaran hak.
Dalam situasi ini, mungkin ada baiknya jika kamu terlebih dahulu melakukan percakapan informal dengan atasan untuk menjelaskan mengapa kamu yakin bahwa kamu telah diperlakukan tidak adil dan bagaimana pimpinan dapat mengubah perilaku atau sikapnya terhadap kamu. Jika hal ini tidak menyelesaikan masalah, kamu dapat memilih untuk mengajukan keluhan resmi.