Photo by Luljo from envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Infeksi menular seksual (IMS), ditularkan melalui berbagai bentuk aktivitas seksual, termasuk seks oral. Beberapa IMS lebih mungkin menyerang mulut dibandingkan IMS lainnya. Beberapa penyakit menular seksual yang umum terjadi di mulut adalah herpes, gonore, dan sifilis. Tapi ada kemungkinan juga tertular penyakit, seperti hepatitis A, B, dan C, serta IMS lainnya.
Beberapa penyakit menular seksual yang umum terjadi di mulut adalah herpes, gonore, dan sifilis.
Baca Juga:
Gejala IMS di Mulut
Gejala mulut yang dapat mengindikasikan IMS meliputi:
- Luka di mulut, yang mungkin tidak menimbulkan rasa sakit
- Lesi yang mirip dengan luka dingin dan lepuh demam di sekitar mulut
- Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
- Kemerahan dengan bintik putih menyerupai radang tenggorokan
- Pembengkakan amandel dan/atau kelenjar getah bening
IMS oral seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata. Jadi, penting untuk menyadari kesehatan mulut dan seksual kamu dan pasangan.
Pencegahan
Langkah pertama untuk membantu mencegah IMS adalah berkomunikasi dengan pasangan kamu, apakah mereka sudah melakukan tes IMS baru-baru ini, atau apakah mereka mempunyai gejala. Langkah kedua adalah mempraktikkan seks aman, termasuk seks oral yang aman (menggunakan metode penghalang). Kamu juga harus menjaga standar kebersihan mulut yang tinggi, sehingga mengurangi risiko timbulnya segala jenis luka atau infeksi di mulut. Ingatlah bahwa kamu memiliki peningkatan risiko tertular IMS selama seks oral jika kamu menderita penyakit gusi atau luka mulut.
IMS Mulut yang Umum Diderita
Herpes Mulut
Herpes adalah IMS mulut yang paling umum dan terjadi pada lebih dari separuh populasi orang dewasa. Banyak yang tertular penyakit ini saat masih anak-anak melalui ciuman dari anggota keluarga atau teman yang terinfeksi HSV-1. Herpes menyebabkan mulut melepuh dan luka dingin, yang biasanya sembuh dalam 7-10 hari, namun bisa kambuh lagi kapan saja. Herpes mulut dapat menular ke jaringan genital, meski tidak ada gejala yang muncul.
Gonore
Meskipun gonore umumnya ditularkan melalui hubungan seks, sebuah penelitian pada tahun 2019 menunjukkan bahwa mencium orang yang terinfeksi juga berisiko. Ini paling umum terjadi pada orang berusia 15-24 tahun. Gejala gonore pada mulut termasuk sensasi terbakar dan nyeri di mulut dan tenggorokan, serta pembengkakan amandel dan bintik-bintik putih pada jaringan. Banyak orang tidak mengalami gejala sama sekali, jadi melakukan tes IMS sangatlah penting.
Sifilis
Sifilis ditularkan melalui kontak langsung dengan luka sifilis. Gejala sifilis pada mulut termasuk luka di bibir, lidah, gusi, atau di bagian lain mulut dan tenggorokan. Penyakit ini bisa bermula dari bercak merah kecil dan berkembang menjadi luka terbuka yang lebih besar jika tidak diobati.
Virus Epstein Barr (EBV)
EBV tertular atau ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti air liur, sehingga berciuman menjadi aktivitas berisiko tinggi bagi siapa pun yang terinfeksi. Gejala EBV pada mulut adalah mononukleosis atau berkembangnya leukoplakia berbulu pada mulut, yang dapat menghasilkan bercak putih di mulut yang sulit disentuh dan tidak mudah dibersihkan.
Sitomegalovirus (CMV)
CMV adalah virus herpes umum yang menyerang separuh orang dewasa berusia di atas 40 tahun. Meskipun penularan seksual mungkin terjadi, CMV juga ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh lain atau dari bayi ke orang dewasa yang merawatnya. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah mempunyai risiko tertinggi terkena CMV.
Hepatitis
Hepatitis A dan C dapat ditularkan melalui seks oral, meskipun risikonya lebih rendah dibandingkan beberapa infeksi menular seksual lainnya. Orang dewasa dengan hepatitis bisa menjadi kandidat untuk kanker mulut, jadi perhatikan gejalanya dan konsultasikan dengan dokter.
Pengobatan
Pengobatan tergantung pada jenis IMS dan tingkat keparahannya. Herpes mulut ringan, misalnya, dapat diobati melalui resep anestesi topikal untuk mengurangi rasa sakit akibat lecet dan lesi pada mulut sementara sistem kekebalan tubuh bekerja untuk memulihkan kesehatan mulut. Namun, dalam kasus yang lebih parah, obat anti-virus dapat membantu mempercepat prosesnya. Gonore oral, klamidia, dan sifilis biasanya diobati dengan berbagai antibiotik. Obat kumur yang diresepkan dapat digunakan untuk membantu membersihkan dan meredakan sariawan dan iritasi mulut lainnya.
Jika kamu pernah menderita salah satu infeksi menular seksual ini di masa lalu dan telah menerima pengobatan untuk infeksi tersebut, kamu mungkin tertular penyakit yang sama atau berbeda lagi jika kamu melakukan kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Herpes mulut dapat tetap tidak aktif selama beberapa waktu dan menjadi aktif kembali, terutama pada pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Cara utama untuk membantu mencegah IMS mulut adalah dengan selalu berkomunikasi dengan calon pasangan sebelum melakukan aktivitas seksual, mengunjungi dokter untuk memeriksakan IMS dan segera mendapatkan pengobatan jika kamu melihat gejalanya.