Photo by freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
COVID-19 kembai mengganas di Singapura. Menurut Menteri Kesehatan Singapura (Menkes) Ong Ye Kung, sebanyak 25.900 kasus COVID-19 tercatat di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Dan bukan tak mungkin COVID-19 juga bisa kembali merebak di Tanah Air.
Bagi orang yang hidup dengan HIV atau ODHIV, penting untuk mengambil tindakan agar terhindar dari COVID-19.
Baca Juga:
Bagi orang yang hidup dengan HIV atau ODHIV, penting untuk mengambil tindakan agar terhindar dari COVID-19 dan lakukan tes sesegera mungkin jika kamu menyadari bahwa kamu mengalami gejala infeksi virus corona.
Apakah ODHIV berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19?
COVID-19 mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang hidup dengan HIV karena menyerang sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi dan penyakit sehari-hari. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dan ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur, karena sistem kekebalan tubuh tidak lagi dapat bereaksi dengan baik.
Siapa pun bisa terinfeksi virus corona, namun beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah dan komplikasi akibat infeksi tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah adalah salah satu kelompok yang sangat rentan terhadap infeksi COVID-19. ODHIV seringkali memiliki kondisi medis yang mendasarinya dibandingkan dengan mereka yang tidak hidup dengan HIV, hal ini terutama terjadi pada mereka yang tidak menerima pengobatan yang tepat untuk infeksi HIV mereka. Kondisi medis yang mendasari ini juga meningkatkan risiko gejala parah.
Apakah Vaksin COVID-19 aman bagi ODHIV?
Vaksin COVID-19 dan HIV telah dipelajari secara ekstensif dan terbukti aman, karena itu ODHIV harus mendapatkan vaksin COVID-19, karena vaksin ini akan mendukung sistem kekebalan ODHIV dalam melawan infeksi. Vaksinasi dan suntikan booster juga dianjurkan bagi ODHIV yang memiliki HIV tidak terdeteksi, viral load rendah, atau jumlah sel limfosit T CD4 rendah. Mereka yang divaksinasi COVID-19 masih bisa tertular virus, namun risiko sakit parah, memerlukan rawat inap, dan kemungkinan kasus kematian, akan menurun secara signifikan.
Bagaimana ODHIV dapat melindungi dirinya dari COVID-19?
ODHIV maupun ODHA dapat melindungi dirinya dari COVID-19 dengan mengikuti langkah-langkah yang sama seperti orang lain, yaitu:
- Meningkatkan ventilasi di ruang dalam ruangan.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit atau mempunyai gejala
- Mengenakan masker yang ukurannya pas, menutupi hidung dan mulut. Masker dapat menjadi penghalang bagi partikel yang kamu hirup, batuk, atau bersin. Masker N95 memberikan perlindungan lebih tinggi karena pas di wajah dan menyaring partikel, termasuk virus corona.
- Menjaga jarak aman dari orang lain.
- Melakukan vaksinasi dan selalu memperbarui vaksinasi dengan suntikan booster yang direkomendasikan.
- Mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan air dan sabun.
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.
Menjaga gaya hidup sehat juga dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh serta mendapatkan vaksinasi yang muktahir terhadap COVID-19, maupun vaksinasi terhadap flu musiman dan pneumonia bakterial.
Apa yang harus jika ODHIV mungkin terinfeksi virus corona?
Jika kamu ODHIV dan mengalami gejala COVID-19, kamu harus menjalani tes sesegera mungkin untuk mengetahui apakah kamu terinfeksi virus corona atau tidak. Tes COVID-19 memastikan kamu mendapatkan pengobatan yang tepat dan tidak menyebarkan virus ke orang lain.
Misalkan ODHIV dinyatakan positif COVID-19, segera hubungi dokter dan mendapatkan pengobatan antivirus untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Beberapa pengobatan COVID-19 mungkin berinteraksi dengan terapi antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV. Namun, tidak ada hubungan yang diketahui antara vaksin COVID-19 dan pengobatan antiretroviral. Penting untuk mendiskusikan dengan dokter mengenai obat apa yang kamu pakai untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk COVID-19.
HIV dan AIDS dapat dikaitkan dengan penyakit parah akibat COVID-19. Hal ini karena HIV dan AIDS memengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga membuat orang dengan kondisi tersebut lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi virus corona. Untuk melindungi diri kamu dan orang sekitar, penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan melakukan tes jika kamu mengalami gejala.
Sumber: COVID-19 and HIV or AIDS