Photo by Luljo from envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tahukah kamu bahwa keputihan perempuan yang khas yaitu berupa cairan yang encer, bening, atau berwarna putih susu, serta berbau ringan akan berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi. Selama kehamilan, keputihan akan meningkat dan bervariasi dalam hal konsistensi, ketebalan, frekuensi, dan jumlahnya.
Selama kehamilan, keputihan akan meningkat dan bervariasi dalam hal konsistensi, ketebalan, frekuensi, dan jumlahnya.
Baca Juga:
Bagi seorang perempuan, kehamilan bisa terasa membingungkan sekaligus menggembirakan, dan tidak selalu mudah untuk membedakan mana perubahan yang umum dan mana perubahan yang tidak biasanya.
Salah satu tanda awal kehamilan adalah peningkatan keputihan, dan ini berlanjut sepanjang kehamilan.
Ketika seorang perempuan hamil, menurut Dr. Sheryl Ross, seorang OB-GYN dan pakar kesehatan wanita di California, Amerika Serikat, sebagian besar vagina mereka akan mempunyai ciri khas tersendiri.
Keputihan yang khas, yang dikenal sebagai leukorea, akan mulai berubah satu hingga dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum seorang perempuan terlambat menstruasi. Seiring dengan perkembangan kehamilan, cairan ini biasanya menjadi lebih terlihat, dan menjadi paling berat pada akhir kehamilan yang menyebabkan seorang ibu mungkin ingin memakai panty liner.
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, keputihan biasanya mengandung bercak lendir kental dengan bercak darah, yang disebut “show”. Ini adalah tanda awal persalinan dan tidak perlu dikhawatirkan.
Apa penyebab perubahan keputihan?
Keputihan naik turun sepanjang siklus menstruasi disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon. Ketika perempuan hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan.
Perubahan pada leher rahim saat hamil juga memengaruhi keputihan. Saat leher rahim dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Kepala bayi mungkin juga akan menekan leher rahim saat mendekati akhir kehamilan, yang sering kali menyebabkan peningkatan keputihan.
Kapan harus menghubungi dokter?
Penting untuk memberi tahu dokter tentang keputihan yang tidak normal, karena ini bisa menjadi tanda infeksi atau masalah pada kehamilan. Berikut beberapa tanda keputihan yang tidak normal:
- warna kuning, hijau, atau abu-abu
- bau yang kuat dan busuk
- disertai kemerahan atau gatal, atau pembengkakan vulva
Keputihan yang tidak normal mungkin merupakan tanda infeksi. Infeksi jamur sering terjadi selama kehamilan. Jika kamu mengalami infeksi jamur selama kehamilan, dokter akan merekomendasikan krim atau supositoria vagina. Untuk menghindari infeksi jamur, ini yang bisa kamu lakukan:
- kenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
- memakai pakaian dalam berbahan katun
- keringkan alat kelamin setelah mandi, berenang, atau berolahraga
- tambahkan yogurt dan makanan fermentasi lainnya ke dalam makanan kamu untuk meningkatkan bakteri sehat
Keputihan yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS). Jika kamu yakin menderita IMS, penting untuk memberi tahu dokter sesegera mungkin untuk membantu mengurangi risiko menularkan IMS kepada bayi dalam kandungan.
Keputihan yang tidak normal juga bisa menandakan komplikasi pada kehamilan. Hubungi dokter jika kamu mengeluarkan cairan berwarna merah cerah yang jumlahnya melebihi satu ons. Ini bisa jadi merupakan tanda plasenta previa atau solusio plasenta.
Jika ragu, lebih baik berhati-hati dan hubungi dokter. Catat kapan perubahan pada keputihan kamu dimulai dan ciri-cirinya. Ini akan membantu dokter menentukan apakah keputihan kamu perlu diwaspadai atau tidak.