Terapi ARV sejatinya tidak menghilangkan HIV dari tubuh kita, tetapi membantu agar jumlah virus tetap di bawah kontrol sehingga kita tetap dapat sehat selama mungkin.
Pengaturan minum obat ARV ini sangat ketat karena terkait langsung dengan tingkat perkembangan HIV di dalam darah. Jika waktu aturan minum diubah, maka akan membuat konsentrasi obat di dalam darah menurun yang bisa memberi peluang bagi virus untuk berkembang biak.
Baca Juga:
Ya, ARV memiliki tugas meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan jumlah virus, dalam arti mencegah agar virus tidak berkembang biak Jika kita tidak mematuhi jadwal mengkonsumsi obat seperti yang ditentukan oleh dokter, kita menempatkan diri dalam bahaya seperti yang dikutip dari situs hellodoctor berikut ini:
- Infeksi HIV kita menjadi kebal terhadap obat. Ini berarti bahwa pengobatan yang kita jalankan tidak bisa lagi mengendalikan infeksi karena virus menemukan cara untuk melindungi diri dari ARV alias menjadi resisten. Juga, kita tidak akan dapat menggunakan obat tersebut dan harus mengganti rezim obat yang digunakan. Harap kita ingat, bahwa hanya ada sejumlah obat yang digunakan untuk perawatan HIV.
- Virus bisa bereplikasi ini akan mengakibatkan viral load yang tinggi dalam tubuh kita – viral load yang tinggi menandakan bahwa pengobatan gagal dan tubuh kita menjadi lemah.
- Infeksi HIV akan berlanjut dan kita akan menjadi sakit. Karena itu kita harus mematuhi jadwal terapi ARV kita.
ARV meninggalkan tubuh dengan cepat, itulah sebabnya mengapa kita perlu minum obat secara teratur – sesuai dengan waktu yang ditetapkan dokter kita – untuk memastikan bahwa selalu ada tingkat obat yang benar dalam aliran darah kita yang berfungsi untuk mengendalikan HIV.
Pemberian obat ARV itu sendiri tidak sama dengan pemberian obat antibiotik. Kalau antibiotik cukup ditulis dua kali sehari, sedangkan obat ARV harus ditulis setiap 12 jam sekali dan ODHA harus mengonsumsinya tepat setiap 12 jam dan begitupun dengan pengobatan ARV yang terbaru dengan KDT Kombinasi Dosis Tetap yang diminum per 24 jam. Pengaturan minum obat ARV ini sangat ketat karena terkait langsung dengan tingkat perkembangan HIV di dalam darah. Jika waktu aturan minum diubah, maka akan membuat konsentrasi obat di dalam darah menurun yang bisa memberi peluang bagi virus untuk berkembang biak.
Sementara itu jika ARV yang dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan overdosis dan membuat virus menjadi resisten dan juga toksik (racun) bagi tubuh. Jika virus sudah resisten dengan pengobatan lini 1, maka harus masuk ke lini 2 yang harga obatnya jauh lebih mahal, meskipun keduanya sudah mendapatkan subsidi penuh dari pemerintah bukan berarti kita acuh dengan kepatuhan.
Ingat, jika kita melewati waktu meminum obat kita, maka itu bisa memberi kesempatan HIV untuk kembali ‘pulih’, mulai bereplikasi dan belajar cara untuk melawan obat yang kita gunakan. Menyebalkan, bukan?