Di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ODHA telah mampu untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup dengan metode terapi ARV atau antiretroviral, yang dapat menekan pertumbuhan virus HIV.
Di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ODHA telah mampu untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup dengan metode terapi ARV atau antiretroviral, yang dapat menekan pertumbuhan virus HIV.
Meski demikian, tak dipungkiri ada beberapa dampak atau efek samping terhadap tubuh, seperti berikut:
1. Menurunnya Nafsu Makan
Efek samping obat ARV pertama yang umum terjadi adalah menurunnya nafsu makan ODHA selama menerima dan mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan ARV. Ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan dengan porsi yang lebih sedikit dan mengkonsumsi suplemen makanan, serta jus atau smoothies yang kaya akan nutrisi dan serat. Penting agar ODHA tetap mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup walau sedang mengalami penurunan nafsu makan. Biasanya hal ini terjadi diawal-awal terapi saja.
2. Perubahan Lemak Tubuh
Perubahan pada lemak tubuh — bisa pertambahan atau bahkan pengurangan — ini biasanya disebabkan oleh pengobatan ARV jenis NRTI (d4T atau stavudine paling sering menyebabkan ini, namun obat ini sudah tidak digunakan lagi). Obat-obatan ARV yang digunakan saat ini lebih ‘ramah pasien’.
3. Diare Konstan
Biasanya efek samping dari pengobatan ARV dengan menggunakan protease inhibitors (di Indonesia umumnya menggunakan Lopinavir/Ritonavir) dapat menyebabkan tubuh mengalami diare yang dapat terus- menerus terjadi dalam jeda waktu tertentu. Penting bagi ODHA untuk melakukan beberapa tindakan guna mengatasi diare seperti mengurangi konsumsi makanan berminyak, pedas, serta produk makanan dan minuman yang berbahan dasar susu serta lemak yang tidak mudah larut.
4. Mudah Merasa Lelah
Kelelahan ini akan selalu dialami oleh ODHA dengan apapun jenis obat yang dikonsumsinya. Pada saat seperti ini, ODHA harus menjaga pola makan serta mengkonsumsi jenis makanan sehat yang tinggi akan serat dan energi, agar dapat mampu memenuhi asupan tenaga tubuh.
5. Suasana Hati Yang Mudah Berubah Atau Moody
Adanya perubahan yang tiba-tiba pada suasana hati, lebih sering dialami oleh ODHA yang melakukan pengobatan dengan efavirenz. Untuk mengatasi dan menghindari efek samping obat ARV yang satu ini, sebaiknya memperhatikan dosis obat yang dikonsumsi serta juga menghindari alkohol atau jenis obat yang dapat menimbulkan kecanduan dalam jangka waktu yang panjang kedepannya. Namun tidak semua pasien mengalami permasalahan psikologis ini. Orang dengan riwayat penggunaan narkoba lebih mungkin mengalami hal ini.
6. Pusing, Mual dan Muntah
Hampir semua jenis obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan ARV dapat memberikan efek samping seperti pusing, mual dan muntah. Biasanya gejala ini secara langsung dapat berpengaruh pada menurunnya nafsu makan. Gejala mual dan muntah dapat juga terjadi pada lambung yang dipaksa untuk menampung makanan. Oleh karena itu, jika mengalami mual muntah disarankan makan dengan porsi kecil namun sering. Jangan dipaksakan masuk langsung makan dalam jumlah banyak. Kondisi ini biasanya juga hanya ada di awal terapi saja.
7. Munculnya Ruam Pada Kulit
Efek samping dari penggunaan obat ARV lainnya yaitu munculnya ruam pada permukaan kulit. Untuk mengatasi ruam ini, pasien dapat menjaga kelembaban kulit dengan menggunakan pelembab tubuh, menggunakan air hangat serta menghidari objek yang dapat memperparah ruam yang muncul tersebut. Meskipun jarang terjadi, tapi jika ruam semakin meluas lebih baik laporkan ke dokter anda.