Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Beberapa minggu ini dunia kesehatan dihebohkan dengan kasus ribuan orang yang terinfeksi virus misterius yang muncul di China. Seperti yang dikutip dari BBC, ada 41 kasus virus baru yang dikonfirmasi di laboratorium, tetapi para ahli di Inggris memperkirakan jumlahnya mendekati 1.700. Dan, dua orang diketahui telah meninggal dunia karena virus tersebut, yang muncul pertama kali di kota Wuhan, China bagian timur, pada Desember lalu.
Virus corona sempat melanda kawasan Asia pada tahun 2003, ketika itu virus corona yang disebut dengan SARS coronavirus (SARS-CoV) itu menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menyebabkan 774 orang meninggal dunia di 37 negara.
Baca Juga:
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London, virus ini telah diidentifikasi sebagai virus Corona, yang dapat menyebabkan beragam penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS yang mematikan. Sementara wabah itu berpusat di Wuhan, China, tetapi ada dua kasus di Thailand dan satu di Jepang. Kasus di Wuhan yang kemudian menyebar ke tiga kasus serupa ke negara lain, menyiratkan akan ada lebih banyak kasus daripada yang sudah dilaporkan.
Virus corona sempat melanda kawasan Asia pada tahun 2003, ketika itu virus corona yang disebut dengan SARS coronavirus (SARS-CoV) itu menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menyebabkan 774 orang meninggal dunia di 37 negara.
Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk melindungi Anda dari infeksi virus corona, tetapi Anda mungkin dapat mengurangi risiko infeksi dengan melakukan hal berikut:
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda dengan tangan yang tidak dicuci
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
Bagaimana ODHIV Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Terhindar Dari Virus Corona
Sementara bagi orang yang hidup dengan HIV (ODHIV), kita bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui makanan, tanaman herbal, gaya hidup, dan suplemen. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda:
Berhenti Merokok
Merokok akan membunuh sel darah putih dan berbagai enzim dalam darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Merokok untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kemudian mengurangi oksigen dalam darah, membatasi asupan sel darah merah Anda. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengandalkan sel darah putih untuk membantu mencukupi asupan, yang mana menciptakan penurunan pada sistem kekebalan tubuh Anda.
Kurangi Stres
Ketika stres, maka kelenjar adrenal akan memproduksi epinerphine dan kortisol dalam jumlah besar. Sementara stres akut dapat menekan sistem kekebalan tubuh, stres yang berkepanjangan membebani dengan paksa sistem tersebut. Misalnya, stres psikologis meningkatkan risiko pilek dan virus lainnya. Bagaimanapun, dengan berkurangnya stres membantu Anda untuk berpikiran lebih positif dan memiliki lebih banyak energi untuk aktivitas sehari-hari.
Tidur Cukup
Tidur merupakan waktu untuk memulihkan energi setelah berkegiatan. Ketika Anda mengalami kurang tidur yang mengaktifkan respon stres, Anda berisiko mengalami fungsi imun yang tertekan dan meningkatkan zat kimia inflamasi. Pastikan Anda menerapkan sejumlah metode untuk dapat tidur nyenyak. Bisa dengan berolahraga ringan atau bersantai sebelum tidur dengan mendengarkan musik atau melatih pernapasan.
Lebih Bersosialisasi
Orang yang memiliki kehidupan sosial yang baik, cenderung memiliki kesehatan dan usia yang lebih panjang daripada mereka yan suka menyendiri. Dengan berinteraksi Anda juga memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempelajari hal baru. Jangan hanya tinggal di dalam rumah. Beranikanlah diri untuk berbagi kisah Anda dengan orang lain.
Terapkan Diet Sehat dan Berolahragalah
Anda dapat mulai dengan diet yang seimbang dan sehat dengan banyak buah-buahan dan sayuran, gandum, dan protein tanpa lemak. Makanan yang baik adalah obat yang baik. Hal tersebut membantu menjaga sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi terbaik dan memberikan banyak energi dengan nutrisi yang baik, yang mana dapat mencegah penyebab penyakit-penyakit lain.
Seiring dengan diet, Anda harus menjalani program olahraga. Konsultasikanlah pada dokter mengenai program yang sesuai. Berjalan kaki, bersepeda, berenang, aerobik, dan yoga merupakan olahraga yang paling baik pada tahap awal. Anda dapat mencoba latihan beban pada tahap berikutnya.