Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tidak jarang kamu dan pasangan pernah berada di situasi yang cukup tanggung, di mana kamu ingin bercinta tapi mendadak kamu merasa khawatir karena belum mengetahui status kesehatan seksual pasanganmu.
Kamu sebaiknya perlu membicarakan IMS dengan pasangan sebelum berhubungan seks. Tapi, seringkali kamu merasa canggung untuk membicarakan hal itu.
Baca Juga:
Jika sekadar mengikuti dorongan libido, tentu kamu akan bersikap masa bodo dan meneruskan manuver kamu. Tetapi kami percaya, bahwa kamu cukup pintar untuk menuruti akal sehat, sehingga kamu setuju bukan bahwa mendiskusikan tentang infeksi menular seksual (IMS) dan riwayat kesehatan seksual sangat penting untuk kesehatan kalian, bukan?
Kamu sebaiknya perlu membicarakan IMS dengan pasangan sebelum berhubungan seks. Tapi, seringkali kamu merasa canggung untuk membicarakan hal itu. Soalnya, siapa yang ingin membicarakan tentang klamidia yang kamu terima dari pasanganmu sebelumnya? Bukankah itu sama saja dengan membongkar aib sendiri? Atau, bagaimana jika pasanganmu merasa tertuduh karena kamu ingin mengetahui riwayat kesehatan seksual si dia? Lagipula, kamu dan pasangan sama-sama menggunakan kondom. Jadi apakah masih penting membicarakan IMS?
Tentu saja penting!
Ini karena siapapun bisa terkena IMS dan banyak sekali infeksi yang tanpa gejala. Jumlah pengidap IMS terus meningkat karena berbagai alasan. Sementara obat-obatan dapat menyembuhkan beberapa jenis IMS seperti klamidia dan gonore, jenis IMS lain seperti herpes dan HIV belum dapat dihilangkan.
Itu tidak berarti terkena IMS sama dengan menghancurkan hidupmu. Bahkan IMS yang tidak dapat disembuhkan seperti HIV, sering kali dapat ditangani dengan pengobatan yang benar, dan mereka masih dapat menjalani kehidupan yang utuh, bahagia, aktif secara seksual dan memiliki harapan umur yang panjang.
Tetapi, mencoba menghindari IMS, terutama yang ditularkan melalui cairan tubuh, umumnya lebih mudah dilakukan daripada melakukan pengobatan setelah kita terinfeksi. Itulah mengapa membicarakan IMS dengan pasangan seksualmu sangat penting.
Sebagai permulaan, kamu bisa melakukan tes IMS dan HIV terlebih dulu dan membagikan hasil tes tersebut kepada pasanganmu. Ini untuk menunjukkan bahwa kamu tidak menghakimi atau mempermalukan pasanganmu dengan mengungkit tetang tes IMS. Kamu bisa berkata seperti ini, “Karena sepertinya kita akan segera berhubungan seks, aku memutuskan untuk menjalani tes. Kapan terakhir kali kamu dites?”
Tetapi, Bagaimana Jika Pasanganmu Menolak
Kami berharap semua orang terbuka untuk mendiskusikan kesehatan seksual dengan seseorang yang akan mereka ajak berhubungan seks. Tetapi karena stigma IMS dan HIV itu sangat nyata, mudah-mudahan pikiran mereka akan segera berubah setelah kamu membahas mengapa melakukan tes IMS maupun tes HIV itu sangat penting bagimu.
Reaksi permintaan mereka terhadap permintaan kamu juga bisa mengindikasikan apakah mereka pasangan yang tepat atau tidak.
Bagaimana Jika Hasilnya Positif?
Kamu mungkin berharap untuk bisa melakukan hubungan intim dengan pasangan segera setelah kalian berdua mendapatkan hasil tes. Tetapi jika salah satu hasil tes kalian positif IMS atau HIV, maka kalian harus segera berkonsultasi ke dokter dan jangan dulu berhubungan seks sebelum mendapatkan pengobatan hingga kondisi kalian dinyatakan aman untuk berhubungan seks.
Ingat, IMS maupun HIV tidak perlu merusak hidup kamu, secara seksual atau sebaliknya. Karena baik IMS maupun HIV bukan mendefinisikan dirimu atau siapa kamu maupun kualitasmu sebagai pasangan.
Sumber: How to Talk to Your Partner About Getting Tested With Minimal Weirdness.