Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Bagi orang yang hidup dengan HIV (ODHIV), mengonsumsi obat antiretroviral setiap hari seringkali membutuhkan dispilin diri. Kabar gembiranya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) telah mengizinkan obat suntik Cabenuva yang cukup disuntikkan sebulan sekali, perizinan ini keluar setelah penelitian menunjukkan Cabenuva sama efektifnya dengan obat oral dalam menjaga viral load tetap rendah dan gejala-gejala tetap terkendali.
Berdasarkan data uji klinis Fase III ATLAS dan FLAIR menemukan bahwa Cabenuva aman dan juga efektif pada orang dewasa yang memiliki kurang dari 50 salinan HIV per mililiter darah.
Baca Juga:
“Pengobatan ini memberikan alternatif dalam mengelola kondisi kronis ini,” menurut John Farley, MD, MPH, direktur Kantor Penyakit Menular di Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA. Ini artinya, jika kamu hidup dengan HIV, kamu sekarang memiliki lebih banyak pilihan pengobatan yang berpotensi menyederhanakan rejimen pengobatanmu.
Efek Psikologis
Ditambahkan Jonathan Appelbaum, MD, ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Florida, AS, ada juga kenyamanan psikologis dalam pengobatan yang jumlahnya lebih sedikit. “Jika kamu meminum pil harian atau lebih dari sekali sehari, setiap kali kamu meminumnya, kamu diingatkan tentang infeksi yang ada di dalam dirimu. Jadi saya pikir ketika obat jenis ini sudah digunakan oleh pasien, mereka akan berpikir, ‘Hei, saya hanya menggunakan obat sebulan sekali, saya menerima suntikan dan tidak perlu memikirkan tentang HIV untuk bulan berikutnya.'”
“Jika kamu harus meminum sesuatu setiap hari selama sisa hidupmu, kamu akan lupa pada waktu-waktu tertentu. Jadi kami juga tahu bahwa obat-obatan ini tidak akan bekerja jika tidak diminum,” tandas Jonathan.
“Juga, jika kamu hanya pergi sebulan sekali untuk menerima suntikan, maka kami tahu bahwa kamu akan berada di sini, akan baik-baik saja, kadar darahmu akan baik-baik saja, dan virus di tubuhmu akan terkendali,” pungkasnya.
Komposisi Cabenuva
Cabenuva terdiri dari cabotegravir dan rilpivirine. Profesor epidemiologi dan biostatistik di Fakultas Kedokteran Universitas California San Francisco, Paul Volberding, MD, menjelaskan cabotegravir dapat menghambat integrase dan rilpivirine dapat menghambat transkriptase balik non-nukleosida (NNRTI).
Integrase inhibitor dan NNRTI adalah golongan obat yang mencegah HIV bereplikasi di dalam sel, menggagalkan upaya untuk mengambil alih sistem kekebalan. “Pengobatan HIV membutuhkan setidaknya dua obat dari kelas yang berbeda agar efektif dan mengindari resistensi obat,” jelas Volberding.
Berdasarkan data uji klinis Fase III ATLAS dan FLAIR menemukan bahwa Cabenuva aman dan juga efektif pada orang dewasa yang memiliki kurang dari 50 salinan HIV per mililiter darah.
Cabenuva diproduksi oleh perusahaan farmasi ViiV Healthcare. Sejak menerima persetujuan FDA, kedepan ViiV Healthcare akan mengajukan perubahan pada label Cabenuva. Perubahan tersebut mencakup pasien hanya perlu menerima enam kali suntikan dalam setahun, dibandingkan 12 kali. Hasil riset ViiV Healthcare menunjukkan data bahwa menyuntikkan Cabenuva setiap delapan minggu, atau dua bulan sekali, sama efektifnya dengan menyuntikkannya setiap empat minggu, atau bulanan sekali.