Memberi tahu seseorang bahwa Anda HIV-positif bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi ini penting dilakukan agar Anda bisa memiliki sistem pendukung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, “Ini adalah penyakit yang sangat pribadi dan tidak ada yang perlu mengetahui segalanya,” kata Guy Anthony, seorang positif HIV.
Memberi tahu seseorang bahwa Anda HIV-positif bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi ini penting dilakukan agar Anda bisa memiliki sistem pendukung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga:
Sementara menurut Kevin V. Anderson, aktivis Yayasan AIDS di Houston, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pengungkapan status HIV sendiri harus dilakukan secara bertahap. Sementara Ken Williams mengatakan, setelah terdiagnosis sejak 2011, ia masih merasa gugup sebelum bisa mengungkapkannya kepada seseorang. “Stigma sangat dipengaruhi oleh ketidaktahuan, dan semakin saya dapat menjelaskan kondisi HIV pada seseorang maka mereka tidak akan lagi merasa takut dengan kondisi saya.”
Mengapa Anda Harus Memberi Tahu Orang lain?
Secara umum, orang dengan HIV diminta untuk memberi tahu orang lain jika ada kemungkinan mereka dapat memaparkan virus tersebut — misalnya seseorang yang berhubungan seks atau berbagi jarum. Namun, apakah Anda akan mengungkapkan status HIV kepada siapa pun atau tidak adalah pilihan Anda. Anthony menyarankan hanya memberitahukan status tersebut kepada orang yang benar-benar peduli, terutama dengan keluarga dan teman dekat. Karena dengan menyembunyikan fakta bahwa Anda HIV-positif dari mereka yang mempedulikan dan mencintai Anda, justru mempertegas stigma bahwa terinfeksi virus ini seakan-akan merupakan sesuatu hal yang “memalukan”.
“Jika orang lebih terbuka dan bebas dengan status HIV mereka dan dapat menemukan orang-orang yang dipercaya, itu bisa memberdayakan dan melindungi mereka dari stigma yang ada,” Anthony menegaskan. “Saya punya alasan lain untuk memberi tahu orang-orang yang saya cintai, yakni saya menghormati keluarga saya dan tidak ingin mereka mencari tahu dari orang lain,” katanya. Ibunya sendiri juga mengagumi dan menghargainya karena dia memberitahunya. “Orang-orang akan sangat terluka jika mereka tidak mendengarnya dari Anda terlebih dahulu.”
Kapan Anda Harus Mengungkapkan Status Anda?
Jika Anda aktif secara seksual atau berbagi penggunaan jarum, pastikan pasangan seksual atau mitra berbagi jarum Anda mengetahui hal ini secepatnya. Jika tidak, maka itu tergantung kesiapan mental saja. Ini karena orang perlu memeriksa emosi mereka sebelum mereka memberi tahu siapa pun.
Anthony sendiri mengaku bahwa dia tidak berbicara tentang status positifnya selama sekitar 5 tahun karena, “Saya ingin menjadi cukup baik dengan diri saya sendiri sehingga jika saya bertemu dengan suatu masalah di mana orang-orang mulai menghakimi saya atau anggota keluarga tidak mengakui saya, saya akan cukup kuat menghadapinya dan tidak menjadi patah semangat.”
Ya, Sebelum membuka mengenai status HIV Anda kepada seseorang, tanyakan kepada diri sendiri:
- Apa artinya HIV positif bagi saya?
- Mengapa sekarang waktu yang tepat untuk memberi tahu mereka tentang status saya?
- Seberapa banyak saya percaya diri untuk curhat mengenai hal ini?
- Akankah berbagi status ini menempatkan saya pada resiko fisik, mental, hukum, keuangan, atau emosional?
- Apakah saya sepenuhnya memahami kondisi saya?
Pada akhirnya, Anda akan tahu bahwa rasa nyaman adalah yang terpenting dalam hidup kita, dengan atau tanpa HIV.