Photo by cookie_studio from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Meski risiko terinfeksi HIV dari seks oral sangat kecil, tetap saja ada resiko lantaran faktor viral load dari pasangan yang terinfeksi. Sederhananya, semakin tinggi viral load HIV, semakin besar infektivitas orang tersebut. Sebaliknya, viral load yang tidak terdeteksi berhubungan dengan risiko yang hampir dapat diabaikan.
Tes mandiri dilakukan karena tidak semua orang memiliki akses ke tes HIV di daerah terdekat mereka.
Baca Juga:
Sejatinya, ada sejumlah faktor lain yang dapat memengaruhi potensi risiko, yaitu:
- Ejakulasi selama seks oral, dianggap lebih berisiko daripada seks oral tanpa ejakulasi, meskipun tidak ada bukti bahwa ejakulasi adalah satu-satunya faktor infeksi.
- Sayatan, lecet, atau luka di mulut seseorang dapat menawarkan jalur penularan yang potensial. Untuk tujuan ini, kesehatan gigi yang baik harus diperhatikan untuk membantu meminimalkan penyakit gusi berdarah dan infeksi mulut lainnya.
- Infeksi menular seksual (IMS) tertentu, seperti sifilis dan gonore, dapat tanpa gejala. Infeksi seperti ini sering tidak disadari, terutama jika muncul di tenggorokan, vagina, atau rektum.
- Lesi atau luka akibat infeksi terkait HIV seperti kandidiasis atau herpes simpleks juga dapat mengganggu integritas mukosa mulut dan tenggorokan. Dengan menggunakan terapi HIV, risiko infeksi mulut lainnya ini dapat sangat berkurang.
- Konsentrasi HIV dalam cairan vagina juga dapat meningkat selama menstruasi karena sel-sel pembawa HIV dilepaskan dari leher rahim. Hal yang sama dapat terjadi jika seorang pria terkena uretritis, peradangan akut yang dapat meningkatkan pelepasan virus bahkan pada orang dengan viral load yang tidak terdeteksi.
Cara Meminimalkan Risiko
Jelas, cara terbaik untuk meminimalkan risiko infeksi adalah dengan mempraktikkan seks yang lebih aman, terutama jika kamu memiliki banyak pasangan seks atau tidak yakin tentang kesehatan pasangan seks. Ini termasuk menggunakan kondom dan bendungan gigi untuk mereka yang melakukan cunnilingus atau anilingus.
Jika kamu HIV-positif, minum obat HIV sesuai resep. Jika viral load kamu tetap tidak terdeteksi, kamu secara efektif tidak memiliki risiko menularkan HIV secara seksual ke pasangan yang HIV-negatif.
Jika kamu HIV-negatif, kamu dapat meminta penyedia layanan kesehatan untuk meresepkan profilaksis pra pajanan HIV (PrEP) — sejenis terapi yang dapat mengurangi risiko terkena HIV lebih dari 90%.
Tes HIV secara teratur direkomendasikan untuk orang yang berisiko tinggi terinfeksi, termasuk LSL, pengguna narkoba suntik, dan orang dengan banyak pasangan seks.