Sejarah HIV di Indonesia – Bagian 3
Pada tahun 2002, Permohonan Indonesia untuk dana dari Global Fund Ronde 1 disetujui, dengan dana hampir 16 juta dolar untuk HIV. Fase 1 program, dengan dana hampir 7 juta dolar, mulai diterapkan pada Juli 2003.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Pada tahun 2002, Permohonan Indonesia untuk dana dari Global Fund Ronde 1 disetujui, dengan dana hampir 16 juta dolar untuk HIV. Fase 1 program, dengan dana hampir 7 juta dolar, mulai diterapkan pada Juli 2003.
International AIDS Candlelight Memorial pertama diselenggarakan di Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Malam Tirakatan Mengenang Korban-Korban AIDS, diselenggarakan di Surabaya oleh Kelompok Kerja Lesbian & Gay Nusantara (sekarang Gaya Nusantara), dengan bantuan dari Persatuan Waria Kotamadya Surabaya (Perwakos)
Sejarah epidemi HIV di Indonesia hampir tidak mungkin dipisahkan dari nama Zubairi Djoerban. Dilahirkan di Kauman, Yogyakarta, 11 Februari 1947, Zubairi dikenal sebagai penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di negeri ini.
Untuk pertama kalinya, lebih dari setengah ODHA didunia menerima pengobatan ARV, yaitu sebanyak 19,5 juta orang.
Pada Juni 2001, Majelis Umum PBB menyerukan pembentukan Global Fund untuk mendukung upaya negara dan organisasi untuk memerangi penyebaran HIV melalui pencegahan, perawatan dan pembelian obat-obatan.
Pada akhir tahun 1990, lebih dari 307.000 kasus AIDS telah dilaporkan secara resmi dengan jumlah sebenarnya diperkirakan mendekati satu juta.
Sejarah epidemi HIV dan AIDS dimulai dalam stigma akan ketakutan, tatkala dunia menghadapi virus baru yang tidak dikenal dan mengakibatkan kematian.