Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tahukah kamu bahwa hampir semua orang yang aktif secara seksual akan tertular human papillomavirus (HPV) suatu saat dalam hidup mereka jika mereka tidak mendapatkan vaksin HPV. Meskipun sebagian besar infeksi HPV hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan masalah, HPV dapat menyebabkan penyakit seperti kutil kelamin atau kanker. Kabar gembiranya, mendapatkan vaksinasi HPV dapat membantu mencegah masalah kesehatan ini.
HPV juga dapat menyebabkan kanker di bagian belakang tenggorokan, termasuk pangkal lidah dan amandel yang disebut juga kanker orofaring.
Baca Juga:
HPV adalah virus yang sangat umum yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui seks anal, vaginal, atau oral, atau melalui sentuhan kulit-ke-kulit selama melakukan aktivitas seksual. Banyak orang mengira bahwa virus ini hanya menginfeksi perempuan yang mengakibatkan penyakit kanker serviks. Padahal HPV juga bisa menginfeksi laki-laki di mana kebanyakan mereka yang terkena HPV tidak pernah menunjukkan gejala karena infeksinya biasanya hilang dengan sendirinya. Namun, jika HPV tidak kunjung sembuh, dapat menyebabkan penyakit kutil kelamin atau jenis kanker tertentu.
Gejala HPV
Kamu harus waspada dan segera menemui dokter jika memiliki gejala seperti kutil, pertumbuhan yang tidak biasa, benjolan, atau luka pada penis, skrotum, anus, mulut, atau tenggorokan.
Kutil kelamin biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau sekelompok benjolan di area genital di sekitar penis atau anus. Kutil ini mungkin kecil atau besar, menonjol atau rata, atau berbentuk seperti kembang kol. Kutil bisa hilang, atau tetap sama, atau tumbuh dalam ukuran atau jumlah tertentu. Biasanya, dokter dapat mendiagnosis kutil kelamin hanya dengan melihatnya. Kutil kelamin bisa kambuh dan tidak menyebabkan kanker.
HPV dan Kanker
Lalu, bagaimana HPV bisa menyebabkan kanker? HPV sendiri bukanlah kanker tetapi dapat menyebabkan perubahan pada tubuh yang menyebabkan kanker. Infeksi HPV biasanya hilang dengan sendirinya. Tetapi jika tidak, maka dapat menyebabkan berkembangnya jenis kanker tertentu. Ini termasuk kanker serviks pada perempuan, kanker penis pada pria, dan kanker dubur pada pria dan perempuan.
HPV juga dapat menyebabkan kanker di bagian belakang tenggorokan, termasuk pangkal lidah dan amandel yang disebut juga kanker orofaring. Semua kanker ini disebabkan oleh infeksi HPV yang tidak kunjung sembuh. Kanker berkembang sangat lambat dan mungkin tidak terdiagnosis sampai bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun, setelah seseorang pertama kali terinfeksi HPV. Saat ini, tidak ada cara untuk mengetahui siapa yang hanya mengalami infeksi HPV sementara, dan siapa yang akan mengembangkan kanker setelah terkena HPV.
Pria dengan kondisi tertentu lebih mungkin mengembangkan kanker terkait HPV:
- Pria dengan sistem kekebalan yang lemah (termasuk orang dengan HIV) yang terinfeksi HPV lebih mungkin mengembangkan masalah kesehatan terkait HPV.
- Pria yang melakukan seks anal lebih mungkin terkena HPV anal dan mengembangkan kanker anal.
Melindungi Diri Dari Infeksi HPV
Ada dua langkah yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan peluang terinfeksi HPV, yaitu dengan mendapatkan vaksinasi HPV, di mana ini dapat melindungi kamu dari kutil dan kanker tertentu yang disebabkan oleh HPV. Idealnya, kamu harus divaksinasi sebelum berhubungan seks.
Kedua, gunakan kondom dengan cara yang benar setiap kali berhubungan seks. Ini dapat menurunkan peluang kamu terkena semua infeksi menular seksual (IMS), termasuk HPV dan HIV. Namun, HPV dapat menginfeksi area yang tidak tercakup oleh kondom, sehingga kondom mungkin tidak memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap HPV.
Jika kamu atau pasanganmu memiliki kutil kelamin, kamu harus menghindari berhubungan seks sampai kutil hilang. Namun, tidak diketahui berapa lama seseorang dapat menularkan HPV setelah kutil hilang.
Infeksi HPV biasanya bersifat sementara. Seseorang mungkin pernah menderita HPV selama bertahun-tahun sebelum menyebabkan masalah kesehatan. Jika kamu atau pasanganmu didiagnosis dengan penyakit terkait HPV, tidak ada cara untuk mengetahui sudah berapa lama kamu terkena HPV, apakah pasanganmu memberi HPV, atau apakah kamu yang memberikan HPV kepada pasanganmu.
Sumber: HPV and Men – Fact Sheet.