Photo by love_the_wind from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Minum alkohol, terutama pesta minuman keras, memengaruhi otak kita dan membuatnya sulit untuk berpikir jernih. Saat kita mabuk, kita lebih mungkin membuat keputusan buruk yang membuat kita berisiko tertular atau menularkan HIV, seperti berhubungan seks tanpa kondom.
Jangan berhubungan seks jika kamu mabuk alkohol atau mabuk karena obat-obatan rekreasi lainnya.
Baca Juga:
Kita juga mungkin lebih sulit menggunakan kondom dengan cara yang benar, memiliki lebih banyak pasangan seksual, atau menggunakan obat-obatan rekreasi lainnya. Perilaku tersebut dapat meningkatkan risiko terkena HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Atau, jika kita terinfeksi HIV, alkohol juga dapat meningkatkan risiko kamu menularkan HIV kepada orang lain. Pola penularan masih sama, yaitu tidak adanya kontrol dalam kegiatan seksualnya.
Apa yang bisa dilakukan jika kamu minum alkohol?
Minum dalam jumlah sedang, yaitu hingga 1 minuman per hari untuk perempuan dan hingga 2 minuman per hari untuk pria. Satu minuman adalah sebotol bir 12 ons, segelas anggur 5 ons, atau segelas minuman keras.
Kamu bisa coba kunjungi Rethinking Drink, sebuah situs web dari NIH’s National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA). Situs web ini dapat membantumu mengevaluasi kebiasaan minum dan mempertimbangkan bagaimana alkohol dapat memengaruhi kesehatan kita.
Jangan berhubungan seks jika kamu mabuk alkohol atau mabuk karena obat-obatan rekreasi lainnya.
Jika kamu HIV-negatif, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang profilaksis pra pajanan (PrEP). PrEP adalah obat yang diminum orang berisiko HIV untuk mencegah terinfeksi HIV dari hubungan seks atau penggunaan obat suntikan. PrEP dapat menghentikan HIV menyebar ke seluruh tubuh dan harus diminum sesuai resep dan penggunaan alkohol dapat membuat sulit untuk mengikuti rejimen HIV. Bersikaplah terbuka dan jujur tentang penggunaan alkohol kamu sehingga dokter dapat mengembangkan rencana bagi kamu untuk tetap menggunakan obat PrEP.
Jika kamu tidak menggunakan PrEP sesuai resep, penggunaan kondom juga penting untuk membantu mencegah HIV. Dan, karena PrEP hanya melindungi terhadap HIV, penggunaan kondom tetap penting untuk perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Jika kamu memiliki HIV, minum obat HIV (disebut terapi antiretroviral atau ART) sesuai resep. Orang dengan HIV yang meminum obat HIV sesuai resep dan mendapatkan serta mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi dapat hidup lama dan sehat dan tidak akan menularkan HIV kepada pasangannya yang HIV-negatif melalui hubungan seks.
Jika kamu merasa minum terlalu banyak, terlalu cepat, atau terlalu sering, terapi dan metode lain tersedia untuk membantu menghentikan atau mengurangi penggunaan alkohol (jika kamu memiliki masalah terhadap mengendalikan alkohol). Bicaralah dengan konselor, dokter, atau penyedia layanan kesehatan lainnya tentang pilihan yang mungkin tepat untuk kamu.
Sumber: Alcohol and HIV Risk