Photo by James McCauley from fopp.com
Andy Bell vokalis grup band Erasure, mengingat dukungan penggemar yang ia terima usai mengungkapkan status HIV-nya, “Bagi saya, itu seperti memenangkan Piala Oscar”, kenangnya. Andy Bell, yang didiagnosis HIV positif pada tahun 1998, mengisahkan tentang krisis AIDS di 1980-an. Ikon LGTBQ+ yang berusia 56 tahun itu menjadi sangat emosional saat ia bercerita tentang kunjungannya di San Francisco, Amerika Serikat. “Ya ampun, ini seperti kota hantu!”
Pada saat Bell mengungkapkan tentang status HIV-nya, pada bulan Desember 2004, masyarakat umum menjadi lebih berempati.
Baca Juga:
Bell melanjutkan kisahnya dengan muram. “Dan mereka menemukan obatnya. Tidak ada vaksin. Saat ini kita terus berbicara tentang COVID, tetapi AIDS adalah hal yang berbeda, karena ditularkan secara seksual, jadi tidak ada dukungan dari pihak berwenang, dan kami dikucilkan oleh para pemimpin agama yang seharusnya merangkul semua orang, yang menurut saya sangat menyedihkan. Jadi, banyak yang harus diperjuangkan.”
Saat itu, HIV telah menjadi isu global yang memperparah stigma yang sudah melekat pada LGTBQ+ dan dengan demikian mendorong ribuan kelompok LGTBQ+ untuk kembali ‘bersembunyi’. Bell mencatat bahwa ada “gelombang gay” artis pop queer terbuka yang secara bersamaan muncul di pertengahan 1980-an (seperti Bronski Beat, Frankie Goes to Hollywood, Boy George, dan tentu saja Erasure sendiri) di mana mereka berperan menghilangkan kebencian terhadap AIDS.
Bell adalah salah satu artis gay pertama dalam industri musik pop mainstream (Erasure telah menjual 25 juta rekaman di seluruh dunia), dan dia mengatakan bahwa mengungkapkan status LGTBQ+ adalah keputusan yang mudah baginya. “Saya tidak akan mengatakan itu menakutkan. Saya hanya akan mengatakan bagi saya itu adalah hal yang perlu dilakukan. Saya merasa ini adalah waktu yang tepat, dan saya benci berbohong,” tegasnya.
Bell mengakui bahwa dia terlalu banyak bersenang-senang di tahun 80-an dan 90-an, berkeliling dunia dengan rekan satu band Erasure, Vince Clarke. Bahkan ia mengaku tetap bersenang-senang di tengah-tengah kebencian yang dilontarkan terhadap kelompok LGTBQ+. “Saya pikir selalu ada homofobia, tetapi itu semacam melampaui pemikiran saya, karena saya selalu bersenang-senang.”
Pada saat Bell mengungkapkan tentang status HIV-nya, pada bulan Desember 2004, masyarakat umum menjadi lebih berempati, dan dia ingat mendapatkan banyak dukungan dan sorakan dari para penggemarnya. “Saya benar-benar kagum dengan rasa yang saya dapatkan saat itu,” katanya sambil tersenyum. “Saya ingat saat Erasure, kami bermain di Hammersmith Odeon di London, Inggris, dan seluruh penonton hanya berdiri dan memberikan tepuk tangan saat kami datang ke atas panggung. Bagi saya, itu seperti memenangkan Piala Oscar atau semacamnya, ” pungkas Andy Bell.