Photo by Jarun011 from Istockphoto
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tahukah kamu bahwa setiap orang yang berusia antara 13 dan 64 tahun – atau yang sudah aktif secara seksual – harus menjalani tes HIV setidaknya sekali sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. Sebab, banyak orang yang terpapar HIV yang dapat menyebabkan AIDS dan mereka tidak mengetahuinya.
Kamu juga dapat melakukan tes secara mandiri dengan beberapa tes HIV kit yang bisa kamu lakukan sendiri.
Baca Juga:
Jika kamu atau orang yang kamu cintai berisiko lebih tinggi terkena HIV, seperti karena penggunaan narkoba dengan jarum suntik atau hubungan seks tanpa kondom, ada baiknya untuk rutin melakukan tes HIV.
Kamu juga dapat melakukan tes secara mandiri dengan beberapa tes HIV kit yang bisa kamu lakukan sendiri.
Home Access HIV-1 Test System
Ini adalah tes HIV kit di mana kamu tinggal menusukkan jari kamu dan meneteskan hanya setetes darah di atas kertas khusus. Kamu kemudian mengirimkan sampel ke laboratorium pengujian dan tunggu sekitar seminggu sebelum mendapatkan hasilnya.
Hasil dari Home Access HIV-1 Test System sangat andal. Studi menunjukkan bahwa alat ini akan mendeteksi antibodi HIV yang menunjukkan bahwa darah kamu memiliki virus yang menyebabkan AIDS, dengan akurasi lebih dari 99,9%. Ketika sampel kamu mendapatkan hasil positif, lab akan mengonfirmasinya dengan tes lain sebelum kamu dapat meminta hasilnya. Tes ini juga 99,9% akurat di mana jika hasilnya negatif, artinya kamu tidak memiliki HIV.
OraQuick In-Home HIV Test
Tes HIV kit yang satu ini akan memeriksa antibodi HIV yang terdapat dalam sampel air liur. Caranya, kamu bisa menyeka gusi atas dan gusi bawah dengan stik penguji. Kemudian, masukkan sampel ke dalam botol berisi cairan dan tunggu antara 20-40 menit untuk membaca hasilnya.
Tes HIV dengan menggunakan kit ini dinilai kurang akurat. Sebab tes ini hanya menemukan antibodi HIV sebesar 92%. Itu berarti akan melewatkan infeksi HIV pada 1 dari 12 orang yang memilikinya. Namun jangan khawatir, OraQuick jarang memberikan hasil positif palsu, artinya tidak mungkin dikatakan kamu terinfeksi jika tidak ada HIV.
Tetapi para ahli merekomendasikan bahwa jika kamu dites positif dengan menggunakan tes HIV OraQuick, kamu harus melihat hasilnya sebagai hasil awal. Kamu harus memastikannya dengan tes kedua dari dokter atau klinik kesehatan sehingga kamu bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Untuk kedua tes kit ini, jika hasil tes kamu negatif, kamu mungkin perlu dites lagi jika baru-baru ini melakukan aktivitas yang mungkin berisiko terpapar HIV. Hal ini karena diperlukan waktu hingga 3 bulan bagi tubuh kita untuk membuat antibodi HIV, sehingga melakukan tes sebelum atau selama “periode jendela” ini dapat melewatkan infeksi.
Apa Jenis Tes HIV yang Tepat?
Sebelum kamu melakukan tes secara mandiri, tanyakan kepada diri kamu:
- Haruskah kamu melakukan skrining HIV di klinik atau dokter, atau melakukan tes sendiri?
- Tes HIV kit apa yang terbaik untukmu?
- Seberapa pentingkah agar tidak ada orang lain yang tahu bahwa kamu mengikuti tes atau mengetahui hasilnya?
- Seberapa penting akurasi hasil tes?
- Apakah kamu bersedia untuk mendapatkan tes lanjutan jika diperlukan?
- Seberapa cepat kamu ingin mendapatkan hasil tes?
- Bagaimana kamu ingin menerima hasilnya?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kamu untuk memutuskan apakah kamu sebaiknya melakukan tes HIV mandiri atau tidak. Jika kamu berisiko terinfeksi HIV, tes apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali.