Photo by jcomp from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Ketika dua orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) memutuskan untuk berhubungan seksual, banyak di antara mereka yang tidak menggunakan kondom karena keduanya merasa memilki virus yang sama. Sayangnya, orang-orang seperti ini tampaknya tidak tahu bahwa sebagai virus menular, HIV memiliki kemampuan untuk bermutasi karena terkena obat antriretroviral (ARV) yang berbeda.
HIV memiliki kemampuan untuk bermutasi karena terkena obat antriretroviral (ARV) yang berbeda.
Baca Juga:
Akibatnya, jika pasangan ODHIV tidak terlalu patuh dalam menggunakan obat ARV, maka virus dapat bermutasi dan menjadi kebal dari waktu ke waktu terhadap jenis obat tersebut. Ini berarti, ada kemungkinan satu pasangan dapat menginfeksi yang lain dengan varian virus yang sama sekali berbeda dan, dengan demikian, menularkan resistensi bersama dengan virus.
Meskipun hal ini lebih kecil kemungkinannya terjadi jika kedua pasangan menjalani terapi ARV, masih ada kemungkinan jika salah satu pasangan, karena alasan apa pun, memiliki viral load yang masih terdeteksi yaitu lebih dari 200 selama lebih dari 6 bulan. Jika ini masalahnya, berarti virus di dalam tubuh kamu sudah resisten terhadap obat ARV sehingga obat tersebut bekerja kurang efektif atau bahkan gagal.
Resistensi Obat HIV
HIV terdiri dari banyak strain dan varian yang berbeda. Selain itu, jika kamu hidup dengan HIV, kemungkinan kamu membawa lebih dari satu varian. Kumpulan genetik kamu juga mungkin memiliki puluhan ribu varian yang berbeda, beberapa di antaranya lebih tahan daripada yang lain.
Jika seseorang tidak disiplin dalam pengobatan, kumpulan virus ini dapat terus mengembangkan mutasi pada obat baru yang diresepkan. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan kegagalan pengobatan dan obat tidak lagi mampu menghentikan virus yang resisten dan terus berkembang biak. Dalam kasus yang jarang terjadi, superinfeksi dapat terjadi, di mana virus mungkin resisten terhadap semua obat yang tersedia saat ini.
Mencegah Infeksi Ulang atau Reinfeksi
Dalam suatu hubungan seksual, jika kamu tidak yakin apakah viral load pasangan kamu masih terdeteksi atau tidak, maka tetap gunakan kondom secara konsisten. Sebab, sampai sekarang kondom masih menjadi pertahanan lini pertama terbaik melawan HIV.
Jika infeksi ulang atau reinfeksi terjadi, kamu mungkin tidak menyadarinya. Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan seperti flu, sementara yang lain hanya akan tahu mereka bermasalah ketika viral load mereka tiba-tiba meningkat.
Jika kamu didiagnosa mengalami kegagalan pengobatan, maka kamu akan diberikan tes genetik untuk menilai obat mana yang membuat virus di dalam tubuh kamu menjadi resisten dan untuk menentukan kombinasi obat yang paling cocok untuk virus di tubuhmu. Idealnya, rejimen obat HIV seharusnya tidak akan bertahan selama satu dekade atau lebih.