Photo by pressfoto from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tidak diragukan lagi selama 25 tahun terakhir, obat yang digunakan untuk mengobati HIV telah berkembang dengan pesat, khususnya sejak tahun 1996 ketika terapi tiga obat pertama berhasil mengubah perjalanan epidemi AIDS.
Meskipun bukannya tanpa tantangan, terapi antiretroviral modern telah maju ke titik ketika tidak ada lagi kasus toksisitas obat
Baca Juga:
Sebelum tahun 1996, harapan hidup rata-rata orang berusia 20 tahun yang baru terinfeksi HIV hanya 19 tahun. Sementara obat antiretroviral pada waktu itu memang berhasil memperlambat perkembangan penyakit, tetapi resistensi obat juga berkembang dengan cepat. Kemudian, jumlah pil harian yang dikonsumsi bisa sangat mencengangkan. Dalam beberapa kasus, ODHIV akan mengonsumsi hingga 30 pil atau lebih per hari. Pil tersebut sering diminum sepanjang waktu dengan interval empat hingga enam jam.
Kemudian, pada tahun 1995, ada rejimen obat baru yang disebut protease inhibitor dan kurang dari setahun kemudian, tiga penelitian berbeda menegaskan bahwa penggunaan terapi tiga obat tersebut dapat sepenuhnya mengendalikan virus dan menghentikan perkembangan penyakit.
Dalam waktu dua tahun yang singkat, pengenalan terapi kombinasi menghasilkan penurunan jumlah kasus kematian terkait HIV yang luar biasa yaitu sebesar 60%. Terapi kombinasi ini juga dikenal terapi antiretroviral atau disingkat ART.
Meskipun bukannya tanpa tantangan, terapi antiretroviral modern telah maju ke titik ketika tidak ada lagi kasus toksisitas obat. Resistensi obat juga menjadi berkurang dan membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang. Sementara pemberian dosis berubah menjadi hanya membutuhkan satu pil per hari.
Sekarang bahkan ada pilihan pengobatan suntikan, cabotegravir + rilpivirine yang memerlukan dua suntikan sekali sebulan (atau setiap bulan). Pengobatan jenis ini tentu lebih terasa nyaman dibandingkan harus minum pil setiap hari.
Hal yang paling penting, dengan pengobatan yang optimal, orang yang baru terinfeksi HIV dapat berharap untuk menikmati harapan hidup yang normal sebagaimana mereka yang tidak hidup dengan HIV. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Acquired Immune Deficiency Syndrome, seseorang yang berusia 20 tahun yang dites positif HIV hari ini dapat hidup hingga usia 70-an tahun dan seterusnya.
Meski demikian, perlu diingat bahwa obat antiretroviral tidak membunuh virus; sebaliknya, mereka bekerja dengan cara memblokir berbagai tahap siklus hidup virus. Dengan demikian, virus tidak dapat mereplikasi dan membuat salinan dirinya sendiri. Jika pengobatan berlanjut tanpa henti, populasi virus akan turun ke titik hingga tidak terdeteksi atau undetectable.
Meskipun virus dapat sepenuhnya ditekan dengan terapi antiretroviral, virus masih dapat melekatkan dirinya di jaringan di seluruh tubuh, yang disebut reservoir laten, dan pulih kembali jika pengobatan dihentikan.
Selain itu, jika obat diminum secara tidak teratur atau tidak diminum sesuai resep, mutasi virus yang resistan terhadap obat dapat berkembang. Jika kepatuhan tidak diperbaiki, mutasi virus yang resisten dapat terbentuk, yang pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan pengobatan.
Di sisi lain, jika virus benar-benar ditekan dan tetap tidak terdeteksi, maka orang dengan HIV atau biasa disebut ODHIV memiliki peluang “nol secara efektif” untuk menularkan virus ke orang lain, menurut sebuah studi penting yang diterbitkan pada Mei 2019 di The Lancet.
Kombinasi terapi antiretroviral bekerja dengan memblokir beberapa tahap siklus hidup HIV. Saat ini ada tujuh kelas obat antiretroviral, masing-masing diklasifikasikan berdasarkan tahap siklus yang dihambatnya, namun di Indonesia baru ada 4 golongan ARV yaitu:
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTIs)
- Integrase Inhibitor
- Protease Inhibitor
Bagaimana Terapi Antiretroviral Bekerja
HIV dapat menyebabkan penyakit AIDS dengan cara melemahkan sel kekebalan tubuh yang disebut dengan sel T CD4. Ketika jumlah sel T CD4 habis, kemampuan tubuh untuk melawan penyakit berkurang, membuat tubuh rentan terhadap infeksi oportunistik yang semakin meluas.
Agar dapat bereplikasi, HIV harus melalui berbagai tahap siklus hidupnya:
- Menempel dan memasuki sel inang (entri/lampiran)
- mengubah RNA menjadi DNA (reverse transcriptase)
- Mengintegrasikan kode genetiknya ke dalam inti sel inang (integrasi)
- Membuat blok bangunan sehingga virus baru terbentuk (katalisis protease)
- Mulai membuat salinan dirinya sendiri (tunas)
- Setelah partikel virus baru dilepaskan, siklus diulang kembali.
Obat antiretroviral bekerja dengan menghalangi berbagai tahap siklus ini. Ketika digunakan dalam kombinasi, maka obat-obatan ini berfungsi sebagai tim biokimia yang mampu menekan banyak mutasi virus yang ada dalam satu populasi HIV.
Jika satu obat antiretroviral tidak mampu menekan mutasi tertentu, satu atau dua obat lainnya biasanya dapat memblokir tahap siklus yang berbeda.
Untuk memastikan ODHIV menerima kombinasi obat yang tepat, dokter akan melakukan tes resistensi genetik dan tes lain untuk menentukan karakteristik virus dan jumlah serta jenis mutasi resisten yang mereka miliki. Dengan demikian, dokter dapat menyesuaikan pengobatan ODHIV dengan memilih obat yang paling mampu menekan mutasi tersebut.
Dengan memulai pengobatan lebih awal ketika sistem kekebalan tubuh ODHIV masih utuh, risiko penyakit parah terkait HIV dan tidak terkait HIV berkurang sekitar 72%, menurut sebuah studi pada tahun 2015 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Obat antiretroviral adalah salah satu terobosan ilmiah utama pengobatan modern, mengubah penyakit yang pernah dianggap sebagai hukuman mati menjadi kondisi yang dikelola secara kronis.
Meski begitu, obat tersebut hanya bekerja dengan baik jika kamu meminumnya dengan teratur. Dan, ini tetap menjadi tantangan serius karena banyak ODHIV yang tidak terdiagnosis. Dari mereka yang didiagnosis, hanya 50% yang bertahan dalam perawatan dan hanya 56% yang mengalami penekanan virus, atau disebut kondisi virus yang tersupresi.
Dengan melakukan tes dan pengobatan, ODHIV dapat berumur panjang, hidup sehat, menjaga dirinya dan orang lain aman dari risiko penularan.
Sumber: Antiretrovirals Overview: How Combination Therapy Renders HIV Powerless