Penulis: Mario Martins
Editor: Andriano Bobby
Melakukan tes HIV adalah satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mengetahui apakah kamu memiliki HIV atau tidak. Apapun hasil tes HIV yang kamu dapatkan, baik positif maupun negatif, mengetahui status HIV akan membantumu membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana tetap aman saat berhubungan seks — terutama jika kamu juga mengetahui status HIV pasanganmu.
Tidak peduli di mana kamu memutuskan untuk menjalani tes, siapa pun yang melakukan tes akan dapat menjelaskan proses pengujian dan menjawab pertanyaanmu tentang HIV. Mereka mungkin juga dapat menawarkan nasihat untuk mengurangi risiko HIV.
Baca Juga:
Jika kamu memiliki HIV, sangat penting untuk mengambil langkah berikutnya agar:
- Kamu bisa mulai mendapatkan perawatan medis dan layanan lain yang akan membuatmu tetap sehat.
- Kamu akan mulai minum obat ARV dan mengurangi — atau bahkan menghilangkan — risiko penularan HIV ke orang lain saat berhubungan seks.
- Jika kamu sedang hamil, kamu dapat mengambil langkah untuk memastikan bayi bisa lahir tanpa HIV.
Seberapa Sering Kamu Harus Melakukan Tes HIV?
Tes HIV secara teratur direkomendasikan untuk semua orang yang aktif secara seksual. Misalnya, Sebaiknya lakukan tes HIV setiap 6 bulan jika kamu memiliki kondisi seperti berikut:
- Terkadang berhubungan seks tanpa kondom
- Tidak menggunakan pil pencegahan HIV (alias profilaksis pra-pajanan, atau PrEP)
- Terkadang berhubungan seks dengan seseorang yang status HIV-nya tidak kamu ketahui
- Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) disarankan untuk dites setiap tiga bulan, karena tingkat HIV di antara LSL lebih tinggi daripada kelompok lain.
Setiap orang yang berusia di atas 13 tahun sebaiknya melakukan tes HIV setidaknya sekali seumur hidup mereka.
Karena tes HIV sangat direkomendasikan secara rutin, banyak pusat perawatan kesehatan, klinik mandiri, dan rumah sakit yang mungkin menawarkan pemeriksaan biasa atau kunjungan untuk alasan non-HIV. Terserah kamu apakah akan menerima tawaran itu, tetapi perlu diingat bahwa semakin dini seseorang didiagnosis dengan HIV, maka semakin cepat mereka dapat memulai pengobatan dan memastikan mereka tetap sehat dalam jangka panjang.
Di Mana Kamu Harus Melakukan Tes HIV?
Ada banyak tempat untuk melakukan tes HIV:
- Puskesmas
- Laboratorium kesehatan
- Klinik infeksi menular seksual
- Klinik HIV mandiri, termasuk mobile testing
- Rumah sakit
- Acara komunitas khusus atau tempat sosial
Tidak peduli di mana kamu memutuskan untuk menjalani tes, siapa pun yang melakukan tes akan dapat menjelaskan proses pengujian dan menjawab pertanyaanmu tentang HIV. Mereka mungkin juga dapat menawarkan nasihat untuk mengurangi risiko HIV.
Untuk menemukan fasilitas pengujian di dekat lokasi kamu, silahkan hubungi kami agar kami dapat membantumu untuk memberi daftar klinik setempat yang menawarkan tes HIV.
Jika kamu tidak memiliki anggaran lebih, jangan khawatir: Banyak tempat di mana kamu bisa mendapatkan tes HIV secara gratis.
Jenis Tes HIV Apa Yang Tersedia?
Ada tiga jenis tes HIV utama:
- Tes mandiri.
- Tes Cepat
- Tes Antigen – Antibodi
Setiap jenis tes memiliki plus dan minusnya. Biasanya, sebelum seseorang secara resmi didiagnosis dengan HIV, mereka akan menjalani setidaknya dua dari tes ini.
Tes HIV Mandiri
Jika kamu tidak dapat melakukan perjalanan ke fasilitas perawatan kesehatan atau lokasi pengujian HIV lainnya — atau jika kamu tidak nyaman dengan gagasan untuk melakukannya — tes di tempat tinggalmu bisa menjadi langkah pertama yang baik. Alat uji yang dikemas ini dapat ditemukan di apotek yang terpercaya.
Namun ada beberapa peringatan untuk hasil yang bersifat privasi dan cepat tersebut:
- Pertama, tes mandiri di rumah diketahui terkadang memberikan hasil negatif palsu — artinya tes tersebut mengatakan kamu tidak memiliki HIV meskipun ternyata sebenarnya bisa jadi kamu memiliki HIV. Penelitian telah menemukan bahwa sekitar 1 dari 12 tes yang seharusnya positif ternyata negatif. Di sisi lain, hasil positif palsu — di mana tes mengatakan kamu memiliki HIV meskipun sebenarnya tidak — sangat jarang.
- Kedua, privasi yang mungkin kamu peroleh dari melakukan tes HIV di rumah juga dapat berarti bahwa kamu sendirian saat melihat hasil tes positif. Itu bisa menakutkan bagi sebagian orang.
Terlepas dari jenis tes di rumah yang kamu lakukan, jika hasil tes positif, itu tidak dianggap sebagai diagnosis HIV formal. Untuk mendapatkan hasil tes secara formal, kamu harus pergi ke pusat perawatan kesehatan dan mendapatkan konfirmasi hasil tes agar kamu dapat memulai langkah berikutnya yang kamu ingin lakukan untuk mendapatkan perawatan dan memulai pengobatan.
Alasan tes mandiri di rumah tidak cukup untuk memastikan status HIV kamu adalah karena tes tersebut tidak mendeteksi HIV itu sendiri: Tes tersebut hanya mendeteksi antibodi HIV, yang dikembangkan tubuhmu secara alami saat mencoba melawan infeksi HIV. Dan sampai saat ini belum ada pengujian tingkat sensitivitas dan spesivisitas dari alat tersebut.
Tes HIV Cepat (Rapid Test)
Jika kamu melakukan tes HIV di lokasi perawatan kesehatan atau pusat pengujian HIV, kemungkinan besar jenis tes yang akan mereka tawarkan adalah tes cepat atau rapid test.
Sama seperti tes di rumah, rapid test HIV membutuhkan sedikit sampel darah. Tes ini juga sesuai dengan namanya: Tes HIV cepat, yang dapat memberikan hasil dalam 20 menit, dan terkadang secepat 15 menit.
Tidak seperti tes di rumah, tes cepat dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional terlatih, yang membuat hasilnya lebih dapat diandalkan. Ini juga berarti kamu akan memiliki penyedia layanan yang berpengetahuan untuk segera menghubungkan kamu ke konseling dan layanan lain jika hasil tesnya positif.
Tes Antigen-Antibodi
Bentuk tes HIV yang terbaru adalah tes antigen antibodi, di mana seorang profesional perawatan kesehatan terlatih mengambil sampel darah kamu dan menganalisanya di laboratorium untuk memastikan apakah virus bereplikasi di aliran darahmu.
Sama seperti jenis tes di rumah dan tes cepat , tes ini memiliki beberapa bentuknya sendiri. Standar tes ini adalah apa yang dikenal sebagai tes HIV generasi ke-4.
Seperti tes di rumah dan rapid tes, tes generasi ke-4 mencari bukti antibodi HIV dalam darah kamu. Tetapi tes generasi ke-4 memiliki tambahan detail penting, yaitu bahwa tes tersebut juga mencari antigen p24, protein yang sangat spesifik yang hanya ditemukan di dalam HIV itu sendiri. Tes ini memungkinkan memastikan adanya HIV dalam darahmu.
Manfaat lain dari tes HIV generasi ke-4 adalah bahwa tes ini dapat menemukan infeksi yang lebih baru daripada tes antibodi HIV. Ini karena sistem kekebalan kamu memerlukan waktu untuk mengembangkan antibodi setelah kamu terpajan HIV — biasanya beberapa minggu, dan berpotensi hingga tiga bulan atau lebih. Namun pada tes ini lebih mungkin untuk menemukan infeksi ketika berada dalam fase “akut” atau “primer”, yang juga merupakan waktu terbaik untuk memulai pengobatan.
Namun, karena lebih kompleks, tes HIV antigen-antibodi cenderung ditawarkan di lebih sedikit lokasi perawatan kesehatan daripada tes antibodi HIV. Beberapa layanan membutuhkan waktu beberapa hari agar hasilnya keluar dari laboratorium, membuatnya jauh lebih lambat daripada tes antibodi.
Periode Jendela Pada Hasil Tes HIV
Semua tes HIV yang baru saja kita diskusikan akan mendeteksi sebagian besar infeksi HIV yang didapat dalam beberapa minggu pasca pajanan. Meskipun demikian, terkadang diperlukan waktu hingga tiga bulan untuk mendeteksi infeksi baru, terutama jika itu adalah tes antibodi HIV (seperti tes di rumah atau pun tes rapid).
Ini berarti bahwa jika kamu khawatir terhadap pajanan HIV baru-baru ini dan hasil tes pertama kamu negatif, kamu harus melakukan tes ulang tiga bulan setelah kejadian terakhir yang berisiko membuatmu terpajan HIV. Hasil negatif tiga bulan setelah hubungan seksual terakhir sudah dianggap konklusif.
Apa Arti Hasil Tes HIV Negatif?
Jika hasil tes kamu adalah “HIV negatif”, ini berarti tes tersebut tidak menemukan tanda-tanda infeksi HIV.
Seperti yang telah kami jelaskan di artikel ini, tes HIV terkadang dapat melewatkan infeksi yang didapat dalam tiga bulan terakhir — ini adalah “periode jendela” dari tes tersebut.
Jadi, jika hasil tes negatif, itu artinya secara akurat tes tersebut memberi hasil bahwa kamu tidak memiliki HIV tiga bulan yang lalu. Apabila dalam waktu kurang dari tiga bulan kamu melakukan aktivitas berisiko, bisa jadi tes terakhirmu belum dapat memastikan apakah kamu memiliki HIV atau tidak.
Inilah sebabnya mengapa tes rutin (misalnya, setiap tiga bulan) merupakan ide yang baik untuk siapa saja yang secara aktif berisiko terhadap HIV. Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengambil langkah tambahan untuk melindungi diri kamu dari HIV, seperti:
- pelindung (misalnya, kondom untuk penis, vagina, atau rektum)
- pencegahan biomedis (termasuk PrEP, pil pencegahan HIV)
- penggunaan jarum suntik steril (jika kamu menggunakan obat injeksi)
Apa Arti Hasil Tes HIV Positif?
Sangat penting bahwa hasil tes yang positif, jika berasal dari tes di rumah atau tes rapid, diperiksa dan dikonfirmasi oleh ahli perawatan kesehatan yang terlatih. Ini karena hasil positif palsu terkadang dapat terjadi karena kesalahan teknis. Sampel darah baru harus diperiksa dengan menggunakan tes antigen-antibodi, bentuk tes HIV yang paling dapat diandalkan, untuk memastikan bahwa hasil pertama benar.
Jika hasil yang dikonfirmasi adalah “HIV positif”, ini berarti kamu memiliki HIV. Tarik napas dalam-dalam dan rencanakan langkahmu selanjutnya:
- Kunjungi dokter, meskipun kamu tidak merasa sakit. Perawatan medis yang tepat adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa kamu dapat memiliki umur panjang dan hidup sehat.
- Cari tahu kepada siapa kamu dapat meminta dukungan emosional dan sosial. Ada organisasi di luar sana yang dapat membantumu. Kamu tidak perlu ragu untuk menghubungi kami agar mendapat konseling dan dukungan.
- Ambil langkah-langkah untuk menghindari penularan HIV ke orang lain. Langkah ini termasuk menggunakan kondom, menggunakan pengobatan HIV yang efektif (yang mengurangi risiko penularan), atau berhubungan seks dengan pasangan yang menggunakan PrEP.
- Dapatkan saran tentang bagaimana cara mengungkapkan status HIV kamu kepada pasangan seksual karena pasanganmu berhak untuk mengetahui status HIV yang kamu miliki.
Seberapa Rahasia Hasil Tes HIV?
Dalam kebanyakan kasus, tes HIV sepenuhnya dirahasiakan. Ini berarti bahwa tidak seorang pun — baik pasanganmu, keluargamu, atasan kamu, atau siapa pun yang tidak kamu kenal — tidak dapat mengetahui hasilnya tanpa izin darimu. Seperti informasi medis lainnya, hasil tes kamu dilindungi oleh undang-undang privasi.
Meskipun demikian, hasilnya akan masuk ke rekam medis kamu. Artinya, informasi tersebut dapat dibagikan dengan penyedia layanan kesehatan lain dan perusahaan asuransi.
Tes HIV Sepenuhnya Di Bawah Kendali Kamu
Bagi sebagian orang, rencana atau ide untuk melakukan tes HIV bisa terdengar menakutkan. Namun kamu harus pahami dengan baik bahwa hidup dengan HIV saat ini tidak sama dengan hukuman mati, terutama jika kamu didiagnosis dan memulai pengobatan dengan cepat. Ketika pengobatan HIV berhasil, hal itu juga membuat kamu tidak mungkin menularkan virus kepada orang lain. Undang-undang juga melindungi orang yang hidup dengan HIV dari kebanyakan bentuk diskriminasi.
Meskipun demikian, masih banyak stigma dan penilaian tidak adil terkait orang yang hidup dengan HIV, yang dapat membuat beberapa orang menghindari tes. Dan meskipun ada undang-undang yang melarang diskriminasi HIV, beberapa negara juga memiliki undang-undang yang mengkriminalkan HIV.
Ketakutan akan HIV ini sebagian dapat menjelaskan mengapa masih banyak orang yang hidup dengan HIV tidak mengetahui statusnya dan mengapa HIV terus menyebar. Alasan lainnya adalah akses yang buruk ke perawatan kesehatan berkualitas dan pendidikan HIV. Itulah sebabnya HIV cenderung lebih umum di komunitas dan negara di mana perawatan kesehatan yang baik lebih sulit didapat.
Di sisi lain, bagi sebagian orang yang tidak takut untuk melakukan tes HIV, keberanian mereka sangat bijaksana dan patut diapresiasi. Namun apabila kamu terlalu sering melakukan tes HIV, jauh lebih banyak daripada yang dianjurkan, ketakutan kamu terhadap pajanan HIV mungkin terkait dengan masalah kesehatan mental atau emosional lainnya.
Jika kamu selalu takut akan pajanan HIV atau yakin bahwa hasil tes HIV negatif yang kamu dapatkan adalah salah, ketahuilah bahwa ada banyak bantuan di luar sana. Fasilitas yang sama tempat kamu menjalani tes HIV sering kali dapat membantu mengarahkanmu ke layanan konseling.
Terlepas dari apakah ide untuk menjalani tes HIV membuatmu takut, terasa seperti suatu keharusan, atau hanya sesuatu yang membuatmu penasaran, ingatlah bahwa kamu memiliki kendali atas kapan dan dimana kamu ingin dites. Edukasi dirimu sendiri tentang HIV, pertimbangkan pilihanmu, dan berdayakan dirimu untuk membuat pilihan terbaik untuk kesehatanmu.