Photo By TheAtticoStudioPhoto – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
ODHIV dapat meningkatkan jumlah CD4 dengan menjalani terapi antiretroviral (ART), yaitu pengobatan untuk HIV (human immunodeficiency virus).
Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi. HIV melemahkan pertahanan tubuh terhadap penyakit dengan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh.
ODHIV dapat meningkatkan jumlah CD4 dengan menjalani terapi antiretroviral (ART), yaitu pengobatan untuk HIV (human immunodeficiency virus).
Baca Juga:
Terapi antiretroviral adalah rejimen pengobatan yang melibatkan penggunaan kombinasi obat-obatan setiap hari yang bekerja sama untuk menghalangi HIV memproduksi lebih banyak sel virus, sehingga meminimalkan viral load kamu. Ketika obat menurunkan tingkat HIV dalam tubuh dan lebih sedikit sel virus yang menyerang CD4, maka akan lebih banyak sel CD4 yang dapat bertahan dan terus melawan infeksi. Tanpa kerusakan yang disebabkan oleh sel HIV, sistem kekebalan mempunyai waktu untuk menyembuhkan dan memproduksi sel CD4 yang baru.
Ingat, jumlah CD4 akan mulai meningkat segera setelah pengobatan ART dimulai.
Selama tiga bulan pertama setelah menerima ART, sebagian besar ODHIV akan melihat jumlah CD4 mereka meningkat dengan cepat. Setiap tahun selama ODHIV patuh menjalani pengobatan, jumlah sel CD4 cenderung meningkat 50 hingga 150 sel per milimeter kubik (mm3) darah. Jumlah CD4 sering kali terus meningkat selama lebih dari satu dekade dengan pengobatan yang konsisten.
Tapi, bagaimana ketika jumlah CD4 tidak meningkat?
Bagi sebagian kecil pasien, ART mungkin tidak meningkatkan jumlah CD4 seperti yang diharapkan, namun ada cara untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
Waktu adalah salah satu faktor terpenting. Memulai pengobatan sesegera mungkin setelah diagnosis, ketika jumlah CD4 belum menurun, dikaitkan dengan hasil yang jauh lebih baik. Jika kadar CD4 sudah rendah yaitu kurang dari 200 sel per mm3 darah ketika pengobatan dimulai, obat mungkin kesulitan untuk menghasilkan peningkatan yang signifikan. Pengobatan mungkin gagal meningkatkan jumlah CD4 ke tingkat yang sehat pada sekitar 15 hingga 20% dari mereka yang memiliki jumlah sel CD4 yang sangat rendah sejak awal.
Jika kadar CD4 tetap rendah meskipun sudah diobati, dokter mungkin akan mempertimbangkan faktor apa saja yang mungkin menjadi penyebabnya, termasuk obat-obatan tertentu, infeksi yang tidak diobati, atau kondisi lainnya. Namun, terapi antiretroviral adalah cara terbaik dan satu-satunya yang terbukti meningkatkan jumlah CD4 kamu.
Gejala jumlah CD4 rendah
Jumlah CD4 yang rendah dengan sendirinya tidak menimbulkan gejala spesifik, namun membuat ODHIV sangat rentan terkena infeksi oportunistik, yaitu sebutan untuk infeksi yang disebabkan oleh patogen yang sering memanfaatkan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Tanpa tingkat sel CD4 yang memadai, tubuh akan kesulitan melawan infeksi. Infeksi ini biasanya tidak menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Sebaliknya, infeksi itu menargetkan orang yang memiliki kekebalan lemah karena HIV atau faktor lainnya.
Ada banyak jenis infeksi oportunistik. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum dan gejala yang menyertainya:
- Kandidiasis
- Perubahan lidah (bercak putih, kemerahan)
- Sakit mulut
- Perubahan rasa
- Nafsu makan yang buruk
- Infeksi jamur vagina
- Virus herpes simpleks
- Luka pada mulut, alat kelamin atau sekitar anus
- Salmonella
- Demam
- Diare
- Toksoplasmosis
- Sakit kepala
- Perubahan visi
- Kebingungan
- Kejang
Apa yang menyebabkan jumlah CD4 rendah?
Begitu masuk ke dalam tubuh, HIV mencari dan menempel pada sel CD4. Kemudian, virus mengubah materi genetik di dalam sel yang terinfeksi, mengubahnya menjadi pabrik penghasil HIV yang membuat dan melepaskan salinan virus baru.
Sel CD4 yang terinfeksi HIV menjadi rusak dan cacat. Banyak dari sel-sel ini mati lebih awal. Semakin banyak salinan virus yang tercipta, semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, dan sistem kekebalan tubuh hanya mempunyai sedikit sel CD4 yang dapat diandalkan. Tanpa jumlah sel CD4 yang cukup, pertahanan sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.
Lalu, pengobatan apa yang akan diberikan jika jumlah CD4 rendah?
Jumlah CD4 yang rendah dapat diperbaiki dengan mengobati masalah yang mendasarinya. Siapa pun yang terinfeksi HIV, termasuk mereka yang memiliki jumlah CD4 rendah, diobati dengan terapi antiretroviral, atau ART.
Terapi antiretroviral melibatkan kombinasi obat-obatan berbeda, yang disebut antiretroviral, atau ARV. Dengan mencegah replikasi virus, obat ini mengurangi tingkat HIV dalam tubuh (viral load). Ketika viral load menurun, lebih banyak sel CD4 yang dapat bertahan.
Ada tujuh jenis atau “kelas” obat HIV yang cara kerjanya sedikit berbeda:
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI)
- Non Nucleoside reverse transcriptase inhibitors
- (NNRTI)
- Integrase strand transfer inhibitors (INSTI)
- Protease Inhibitors( PI)
- Antagonis CCR5
- Fussion Inhibitor
- Post Attachment Inhibitor
Regimen terapi antiretroviral sering kali mencakup tiga obat, dan setidaknya salah satu obat biasanya berasal dari kelas yang berbeda dari yang lain. Menggabungkan obat-obatan dengan mekanisme yang berbeda-beda akan meningkatkan kemanjuran pengobatan dan mencegah virus mengembangkan resistensi terhadap obat-obatan tersebut.
Pengobatan HIV bersifat seumur hidup, dan kunci keberhasilan pengobatan adalah konsistensi. Memulai terapi antiretroviral sedini mungkin, meminum obat setiap hari, dan mengunjungi dokter secara teratur membantu memastikan bahwa virus dapat dicegah. Jumlah CD4 hanya dapat meningkat jika viral load ditekan.