Photo by benzoix from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Para ilmuwan masih bekerja untuk menyembuhkan HIV, atau human immunodeficiency virus. Terapi antiretroviral (ART) dapat membantu kamu hidup lebih lama jika kamu sakit. Tetapi yang terbaik adalah menghentikan infeksi di jalurnya. Profilaksis pra pajanan, atau PrEP, dapat membantu.
PrEP adalah obat harian untuk orang yang lebih mungkin terinfeksi HIV dari seks atau penggunaan narkoba yang melibatkan jarum.
Baca Juga:
PrEP bekerja dengan baik terlepas dari identitas gender atau orientasi seksualmu. Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kekerasan pasangan intim dapat mempersulit beberapa perempuan untuk melindungi diri dari HIV. Begitu juga hambatan lain seperti rasisme, diskriminasi, dan stigma HIV.
Apa itu PrEP?
PrEP adalah obat harian untuk orang yang lebih mungkin terinfeksi HIV dari seks atau penggunaan narkoba yang melibatkan jarum.
Ada berbagai jenis obat PrEP. Emtricitabine/tenofovir disetujui untuk orang yang melakukan hubungan seks vaginal reseptif, termasuk perempuan, pria transgender, dan beberapa orang non-biner. Pilihan lain untuk perempuan adalah Cabotegravir (CAB-LA, atau long-acting cabotegravir) yang disetujui untuk PrEP untuk lelaki dan perempuan pada tahun 2021.
Emtricitabine/tenofovir adalah pil yang diminum setiap hari. Obat ini berguna sebagai penangkal virus yang membantu menghentikan HIV dari membuat infeksi dan menyebar di tubuh kita.
Bagaimana PrEP membantu perempuan?
Perempuan paling sering terkena HIV ketika mereka melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan pria.
Dokter dapat membantu untuk memutuskan apakah PrEP tepat untukmu. PrEP sering direkomendasikan untuk orang yang pernah melakukan hubungan seks anal atau vaginal dalam 6 bulan terakhir dan memiliki:
- Pasangan seksual yang memiliki HIV
- Telah didiagnosis dengan infeksi menular seksual (IMS) dalam 6 bulan terakhir
- Pasangan seksual yang melakukan hubungan seks berisiko dengan orang lain
- Pasangan yang menggunakan narkoba suntik
- Menggunakan profilaksis pasca pajanan (PEP) lebih dari satu kali.
PrEP disarankan juga jika kamu tidak selalu menggunakan kondom. Kamu mungkin juga mendapat manfaat dari PrEP jika menggunakan obat suntik dan kondisi berikut:
- Memiliki pasangan suntikan dengan HIV
- Berbagi jarum suntik, atau alat lain untuk penggunaan narkoba
- PrEP dapat melindungimu dan bayi dari penularan HIV. PrEP aman dikonsumsi jika kamu mencoba untuk hamil, selama kehamilan, dan saat sedang menyusui.
Kamu dapat mengonsumsi PrEP dengan terapi hormon. Tidak ada bukti bahwa obat ini berinteraksi satu sama lain. Tetapi sebaiknya bicarakan dengan dokter jika kamu khawatir akan pengaruh PrEP terhadap obat yang sedang kamu konsumsi.
Sebelum memulai PrEP, kamu memerlukan hasil tes HIV-negatif dan resep dari penyedia layanan kesehatan. Setelah memulai PrEP, kamu harus mengunjungi dokter secara teratur. Kamu mungkin perlu pergi setiap 3 bulan untuk:
- Tes HIV
- Tes kehamilan
- Isi ulang PrEP
- Resep lainnya
Efektivitas PrEP
Ketika kamu meminumnya persis seperti yang ditentukan, artinya setiap hari, PrEP dapat menurunkan kemungkinan kamu terkena HIV dari seks sekitar 90%. Peluang untuk tertular HIV dari penggunaan narkoba suntikan turun setidaknya 70%.
PrEP tidak akan berfungsi dengan baik jika kamu melewatkan dosis. Tetapi ada beberapa bukti bahwa PrEP dapat melindungi diri dari HIV jika kamu meminumnya setidaknya 6 hari seminggu. Namun dosis harian tanpa terlewat adalah yang paling disarankan.
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa PrEP dapat menangkal infeksi HIV jika kamu meminumnya setidaknya 4 hari seminggu. Tapi itu berdasarkan studi pada lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki. Hal ini mungkin tidak bekerja dengan cara yang sama untuk perempuan. Tidak jelas apakah kadar obat tetap berada di jaringan vagina serta jaringan anus lelaki.
PrEP juga membutuhkan waktu untuk menumpuk di tubuhmu. Untuk seks vaginal reseptif, diperlukan waktu hingga 7 hari sejak pil pertama hingga paling efektif.
PrEP bekerja sangat baik untuk mencegah HIV, tetapi tidak 100% efektif. Kamu dapat lebih menurunkan kemungkinan terkena HIV jika kamu melakukan tindakan seks aman lainnya seperti selalu menggunakan kondom.
PrEP bukanlah pilihan yang baik jika kamu baru saja terpapar HIV. Bicaralah dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain jika kamu pernah kontak dengan HIV dalam 72 jam terakhir. Profilaksis pasca pajanan (PEP) mungkin lebih tepat untukmu.