Photo by gpointstudio from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Orang dengan HIV (ODHIV) berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius terkait flu, terutama mereka yang memiliki jumlah CD4 yang sangat rendah (sistem kekebalan yang sangat tersupresi) atau yang tidak menggunakan obat untuk mengobati HIV (disebut terapi antiretroviral, atau ART). Penelitian lain menunjukkan bahwa gejala flu jangka panjang dan risiko komplikasi terkait flu, lebih tinggi untuk orang tertentu yang hidup dengan HIV.
Perubahan kekebalan pada AIDS adalah hasil dari infeksi yang didapat, dalam hal ini didapat dari HIV. AIDS tidak memenuhi kriteria penyakit autoimun.
Baca Juga:
Karena ODHIV berisiko tinggi mengalami komplikasi serius terkait flu, sangat penting bagi orang yang hidup dengan HIV untuk mendapatkan suntikan atau vaksin flu setiap tahun. Apalagi vaksinasi flu bekerja jauh lebih baik untuk orang yang hidup dengan HIV yang menerima ART. Karena efektivitas vaksin flu tidak 100%, ODHIV yang mengalami gejala flu, terutama mereka yang memiliki jumlah CD4 rendah yang tidak menerima ART, harus segera diobati dengan obat antivirus influenza.
Beberapa penelitian random pada orang dewasa yang hidup dengan HIV menunjukkan bahwa vaksinasi flu dapat mengurangi risiko penyakit flu. Studi di Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa vaksinasi flu mencegah penyakit dan ODHIV harus mendapatkan suntikan vaksin setiap tahun. Vaksin flu suntik (atau suntikan flu) disetujui untuk digunakan pada orang dengan HIV dan kondisi kesehatan lainnya.
Sementara vaksin flu dalam bentuk semprotan pada hidung, tidak boleh digunakan pada orang dengan HIV dan AIDS. Ini karena vaksin semacam itu mengandung bentuk virus influenza hidup yang dilemahkan dan tidak direkomendasikan untuk digunakan pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah (imunosupresi).
Sementara orang dengan HIV mungkin masih meningkatkan respons kekebalan terhadap vaksinasi flu, orang dengan penyakit HIV lanjut mungkin tidak akan merespon dan dokter mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan obat antivirus influenza untuk pencegahan dalam beberapa kasus.
Selain mendapatkan suntikan flu setiap tahun, orang yang hidup dengan HIV harus melakukan tindakan pencegahan yang sama setiap hari yaitu menghindari orang yang sakit, menutup mulut saat batuk, dan sering mencuci tangan.
Gejala dan Pengobatan Flu
Jika kamu sakit dengan gejala flu segera hubungi dokter, ada obat antivirus yang dapat mengobati penyakit flu dan mencegah komplikasi flu yang serius. Obat-obatan ini bekerja paling baik jika semakin cepat dimulai.
Gejala flu termasuk batuk, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, nyeri tubuh, sakit kepala, kedinginan dan kelelahan, seringkali disertai demam. Namun, beberapa orang dengan flu dapat memiliki gejala pernapasan tanpa demam.
Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin karena pengobatan obat antivirus bekerja paling baik ketika dimulai lebih awal (dalam waktu 48 jam setelah gejala dimulai). Obat antivirus flu hanya tersedia dengan resep dokter. Obat-obatan ini melawan flu dengan mencegah virus flu bereplikasi di tubuh kamu.
Obat antivirus dapat membuat penyakit flu kamu lebih ringan dan membuat kamu merasa lebih baik dengan lebih cepat, juga dapat mencegah masalah kesehatan serius yang dapat diakibatkan oleh penyakit flu.
Tanda Peringatan Darurat Komplikasi Flu
Orang yang mengalami tanda-tanda peringatan ini harus segera mendapatkan perawatan medis.
Pada anak-anak, yaitu:
- Napas cepat atau kesulitan bernapas
- Bibir atau wajah kebiruan
- Tarikan iga setiap bernapas
- Sakit dada
- Nyeri otot yang parah (anak menolak untuk berjalan)
- Dehidrasi (tidak buang air kecil selama 8 jam, mulut kering, tidak ada air mata saat menangis)
- Tidak waspada atau berinteraksi saat terjaga
- Kejang
- Demam tinggi
- Demam atau batuk yang membaik tetapi kemudian kembali atau memburuk
- Memburuknya kondisi medis kronis.
Pada orang dewasa:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Rasa sakit atau tekanan yang terus-menerus di dada atau perut
- Pusing terus-menerus, kebingungan, ketidakmampuan untuk bergerak
- Kejang
- Tidak bisa buang air kecil
- Nyeri otot yang parah
- Kelemahan atau ketidakstabilan yang parah
- Demam atau batuk yang membaik tetapi kemudian kembali atau memburuk
- Memburuknya kondisi medis kronis.
Sumber: Flu & People Living with HIV