Photo by freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tujuan utama dari pengobatan HIV adalah untuk melawan virus di dalam tubuh. Tantangannya adalah melakukan terapi pengobatan ini tanpa menimbulkan efek samping yang tidak sehat dan tanpa perasaan yang tidak menyenangkan. Efek samping obat bervariasi tiap orang. Untuk beberapa orang, efeknya terasa ringan. Tapi bagi yang lain, dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tetap minum obat HIV, kecuali jika dokter menyuruhmu untuk berhenti.
Baca Juga:
Selain itu, obat-obatan tertentu dapat memiliki efek samping yang mengancam jiwa. Penting bagi kamu untuk mencari tahu mengenai efek samping obat HIV.
Jika kamu merasa “tidak produktif” selama pengobatan HIV, hal itu dapat disebabkan oleh:
- HIV itu sendiri, atau obat yang kamu gunakan untuk mengobatinya
- Kondisi yang kamu alami sebelum terkena HIV
- Infeksi
- Depresi
- Diet
- Penuaan
- Obat lain
Diskusikan dengan dokter untuk mencari tahu apa yang menyebabkan gejala tersebut sehingga membuat efek samping yang kamu alami tidak terlalu menjadi masalah.
Tetap minum obat HIV, kecuali jika dokter menyuruhmu untuk berhenti. Sebab jika kamu berhenti minum obat, itu bisa membuat HIV menjadi resisten atau berhenti menanggapi obat-obatan dan ini membuat virus akan lebih sulit diobati. Perawatan berkelanjutan dapat mencegah HIV menjadi AIDS dan membantumu mempertahankan gaya hidup yang normal dan harapan hidup yang panjang.
Efek Samping Jangka Pendek
Ketika kamu pertama kali memulai terapi antiretroviral (ART) atau jika dokter mengganti obat antiretroviral, kamu mungkin mengalami efek samping saat tubuh menyesuaikan diri yang biasanya tubuh akan menjadi lebih baik dalam beberapa minggu. Seringkali, kamu dapat melakukan atau mengambil sesuatu untuk mencegah atau mengurangi efek samping. Jika gejala tidak membaik, segera beritahu dokter. Mereka dapat mengetahui apakah obat atau hal lain yang menjadi penyebabnya.
Kamu dapat mengelola efek samping jangka pendek yang paling umum dengan mengubah gaya hidup atau kebiasaanmu. Misalnya seperti tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat, dan usahakan untuk berolahraga setiap hari.
Dokter dapat memberi tahu cara meminum obat HIV, atau meresepkan obat untuk mengurangi efek samping. Jika diperlukan, dokter dapat mengganti obat sebelumnya ke obat HIV yang berbeda.
Ada beberapa langkah lainnya yang dapat membantumu mengelola beberapa efek samping yang paling umum, yaitu:
Kelelahan
Cobalah tidur siang singkat selama 20 hingga 30 menit. Kurangi jadwal kerja jika bisa. Makanan seimbang akan memberikan bahan bakar tubuh, dan olahraga ringan dapat meningkatkan energi.
Merasa mual dan muntah
Kamu perlu minum beberapa obat HIV bersamaan dengan makanan. Pastikan kamu tahu yang mana jenis obat yang perlu diminum bersamaan dengan makanan dan mana yang tidak boleh bersamaan dengan makanan. Hindari makan makanan yang bisa memicu sakit perut. Jahe dan olahannya seperti teh jahe, dapat membantu menenangkan perut. Mengonsumsi makanan ringan dapat membantu. Minumlah banyak air agar tetap terhidrasi. Jangan mengonsumsi antasida atau produk lainnya kecuali jika dokter mengizinkan.
Diare
Minumlah banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi. Bicaralah dengan dokter perihal produk antidiare yang aman untuk dikonsumsi.
Sakit kepala
Pereda nyeri dapat bekerja mengurangi sakit kepala. Selain itu kamu harus beristirahat, minum banyak cairan, dan menjauhi kebisingan dan cahaya terang.
Insomnia
Batasi kafein dan hindari makanan berat saat mendekati waktu tidur. Cobalah untuk tidak tidur siang terlalu lama, dan patuh pada jadwal tidur yang teratur. Cobalah melakukan kebiasaan santai sebelum tidur seperti mandi air hangat, minum susu hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, atau pijatan untuk memberi tahu tubuh kapan waktunya tidur.
Ruam
Hindari mandi atau mandi air panas yang lama, dan menggunakan produk kulit dengan alkohol atau bahan kimia keras. Gunakan tabir surya dan losion pelembap atau petroleum jelly pada area yang kering dan gatal.
Nyeri, kesemutan, atau mati rasa di kaki atau tangan
Pijat dengan lembut. Kenakan sepatu atau perhiasan yang longgar. Pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu.
Mulut kering
Isap permen atau pelega tenggorokan tanpa gula, atau kunyah permen karet tanpa gula. Minumlah banyak cairan. Hindari makanan manis atau lengket dan yang mengandung kafein.
Ingatlah bahwa semua ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang tidak terkait dengan pengobatan HIV. Selalu hubungi dokter jika kamu berpikir untuk menghentikan pengobatan karena efek sampingnya. Jika kamu memiliki gejala serius, baik itu terkait dengan obat-obatan atau tidak, segera hubungi dokter.
Efek Samping Jangka Panjang
Beberapa efek samping mungkin tidak hilang atau dapat menyebabkan masalah serius. Namun sering kali ada cara untuk mengelolanya agar tidak memengaruhi hidupmu.
Redistribusi lemak
Tubuhmu dapat mengubah caranya membuat, menggunakan, dan menyimpan lemak. Dokter akan menyebut lipodistrofi. Kamu mungkin kehilangan lemak di wajah dan kaki, sementara mengalami penambahan lemak di bagian perut dan belakang leher. Berganti obat dapat mencegah gejala menjadi lebih buruk, tetapi ada beberapa pilihan lain untuk mengatasinya.
Kadar kolesterol atau trigliserida yang lebih tinggi
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko untuk masalah lemak seperti penyakit jantung. Diet dan perubahan gaya hidup lainnya adalah langkah pertama. Dokter mungkin juga ingin kamu minum obat seperti statin atau fibrat.
Gula darah tinggi
Olahraga teratur, memperhatikan berat badan, dan perubahan gaya hidup lainnya adalah awal yang baik. Dokter mungkin juga menyarankan obat untuk membantu mengontrol gula darah.
Kerusakan hati (hepatotoksisitas)
Kerusakan hati lebih mungkin terjadi jika kamu menderita hepatitis B atau hepatitis C, menggunakan alkohol, mengonsumsi obat lain yang dapat merusak hati, atau sudah memiliki masalah hati. Gejalanya meliputi ruam, sakit perut, kelelahan, penyakit kuning, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, dan buang air besar berwarna terang. Dokter akan mengawasi kerusakan hati setelah kamu memulai pengobatan HIV, dan dokter mungkin akan mengganti obat jika kamu menunjukkan gejala.
Kehilangan kepadatan tulang
Besar kemungkinan kamu akan mengalami patah tulang, terutama seiring bertambahnya usia. Cobalah latihan menahan beban seperti berjalan atau angkat beban. Tanyakan kepada dokter tentang mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D. Kamu mungkin memerlukan obat untuk mengobati atau mencegah osteoporosis.
Masalah mitokondria (toksisitas mitokondria)
Mitokondria adalah bagian dari sel yang merupakan kunci bagaimana mereka menghasilkan energi. Beberapa obat HIV dapat memengaruhi cara kerjanya, menyebabkan masalah di seluruh tubuh, termasuk jantung, pankreas, otot, atau saraf. Jika kamu menunjukkan tanda-tanda kondisi ini, dokter mungkin akan mengganti obatmu.
Penumpukan produk limbah seluler (asidosis laktat)
Ini jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan berbagai macam masalah, mulai dari nyeri otot hingga gagal hati. Kerusakan mitokondria bisa berada di belakangnya. Kamu mungkin perlu mengganti obat.
Sumber: Side Effects of HIV Medicines